KEBUN

SALAK AFFINIS: BERKULIT MERAH BERDAGING SEGAR

ORANGTUA IDAMAN – Affinis buahnya berwarna merah.  Daging buah bercitarasa asam manis. Segar banyak mengandung air.

Bentuknya berbeda dengan salak pada umumnya.  Bulat memanjang dengan ukuran lebih kecil.  Seukuran bola ping pong  Setiap tandan berisi sekitar 50 – 60 buah. Ukuran tandan lebih panjang dari jenis-jenis salak yang lain.  Cita rasa salak dari kalimantan inipun berbeda dengan.  Manis-manis asam dengan aroma harum menyengat melebihi aroma salak biasa.  Dalam setiap buah hanya terdapat satu biji. 

Perbandingan salak affinis dengan salak pondoh.

Daging buah sangat lunak dan banyak mengandung air.  Sehingga bila saat mengupas tidak berhati-hati, daging buah bisa ikut terkoyak.  Di Kalimantan, salak ini sering disebut juga sebagai jomburan, romujan, romuran, lisum, kersin atau salak tetek. 

Salak affinis tumbuh berumpun.  Tangkai daun berduri.  Berbatang pendek. Tinggi tanaman berkisar antara 5 – 6 m.   dan. Daun menyirip, panjang sampai 4 m; anak daun daun banyak dan berduri.  Bunga berupa tongkol, tangkai tertutup oleh seludang. Bunga berpasangan pada tangkainya, bunga jantan dan betina dengan mahkota bunga berbentuk tabung.Buah berbentuk silindris dan dibagian ujungnya mengerucut.  Panjangnya buah  mencapai 7,5 cm Berwarna  coklat gelap dengan sisik-sisik yang gepeng, beralur dalam. Biji umumnya coklat kehitaman.

Dua Jenis Affinis
Kulit buahnya berwarna merah cerah, sampai merah tua kecokelatan.  Ukuran sisik relatif lebih besar dan lebih menonjol bila dibandingkan dengan jenis salak kebanyakan.  Kulitnya pun lebih tebal dan menempel di daging buah.  Sehingga membuat sedikit sulit dikupas.  Salak affinis lebih cocok dinikmati sebagai jus daripada sebagai buah meja.  Manfat lain dari salak merah ini yakni digunakan sebagai tanaman hias. 

Ada dua tipe salak affinis.  Jenis asli atau species memiliki warna kulit berwarna merah cerah menyala.  Sedangkan tipe kedua yakni salak affinis silangan.  Warna kulitnya lebih cokelat.  Ukuran salak affinis silangan sedikit lebih kecil dari salak affinis species.  Citarasa affinis silangan lebih asam dengan kandungan air yang lebih banyak.

Salak unik ini bisa diperbanyak secara generatif dengan biji, namun bisa pula melalui cara vegetatif melalui cangkok anakan.  Perbanyakan melalui cangkok anakan lebih disarankan.  Pasalnya tanaman lebih cepat berbuah.  “Kalau diperbanyak dengan biji, usia 6 – 7 tahun baru bisa berbuah. Tapi kalau dengan cangkok anakan, usia 2 – 3 tahun saja sudah berbuah,” kata Junaedi, Tim produksi dan pendataan tanaman buah Taman Wisata Mekarsari. 

Proses penyerbukan salak affinis sama dengan proses penyerbukan salak pada umumnya.  Agar bisa berbuah lebat, tanaman keluarga palem ini butuh bantuan binatang atau manusia untuk melakukan penyerbukannya. 

Butuh Naungan
Di habitat asalnya, flora ini tumbuh subur di bawah rindangnya tajuk pepohonan.  Dengan kondisi udara yang lembap dan media tanam yang banyak mengandung humus atau bahan organik.  Kondisi tempat tumbuh seperti itulah yang harus ditiru di lokasi penanaman baru bila Anda berkeinginan mengadopsi salak affinis. 

Salak yang ditanam di tempat yang banyak terkena sinar matahari akan tetap tumbuh subur.  Namun tidak berbuah.  Kalaupun berbunga, akan rontok sebelum tumbuh  menjadi buah.  Anda bisa memilih tanaman sengon, akasia atau jenis tanaman polong-polongan lain sebagai tanaman pelindung.  Tanaman ini sekaligus bisa digunakan sebagai sumber bahan pembuat pupuk hijau.

Hama yang kerap menyerang tanaman salak adalah uret. Hewan ini sebenarnya adalah larva kumbang kelapa. Mereka gemar hidup di lahan yang banyak terdapat sersah-sersah sisa dedaunan.  Lahan yang bersih bisa mencegah kehadiran hama uret.  Cara pencegahan lain dilakukan dengan menaburi lahan dengan insektisida roundup.

Cicipi salak Affinis (orangtuaidaman.com)

Mencangkok Anakan

• Anak salak yang akan dicangkok harus berasal dari induk yang sehat dan tumbuh subur.

• Pelepah-pelepak kering dan daun tua dipangkas. Sehingga anakan salak bisa terlihat.

• Pencangkokan dilakukan dengan menggunakan bumbung bambu atau botol bekas air mineral.  Banda tersebut lalu diisi dengan media cangkok.  Berupa campuran kompos dengan tanah atau sabut kelapa.

• Bagian pangkal anakan diolesi dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).

• Bumbung atau botol bekas air mineral yang sudah disi dengan media cangkok tersebut lalu diletakkan di bawah pangkal anakan.  Bila letak anakan terlalu jauh dengan tanah, maka bumbung atau botol bekas airmineral diikat dengan tali. 

• Sekitar 5 – 6 bulan, anakan mengasilkan akar.

• Bila akar sudah terlihat lebat, berarti siap dipisah dari induk.  Dilakukan dengan menggunakan pisau atau pahat.

• Anakan salak lalu ditanam dalam polybag.  Dengan media tanam yang diramu dengan bahan tanah dan pupuk kandang.  Perbandingannya 1 : 2.

• Bibit hasil cangkokan itu lalu disimpan di tempat yang teduh dan lembap.  Setelah terlihat tumbuh subur, bibit siap ditanam di lahan.



TAMAN DAN KEBUN KELUARGA


ANEKA SATWA KELANGENAN


YUK MELESTARIKAN!


error: Content is protected !!