BULLYING

PEKA DAN WASPADAI INDIKASI ANAK JADI KORBAN BULLYING

ORANGTUA IDAMAN – Mendidik anak tak cukup hanya memberi makan, uang saku, dan menyekolahkan. Orangtua wajib memantau setiap perilaku anak. Bullying (perundungan) selalu berdampak terhadap perilaku anak. Namun kerap diabaikan orangtua.

Perundungan bak teror yang dapat menjadi mimpi buruk bagi anak-anak. Menyisakan goresan batin menganga. Dalam situasi ekstrem, bullying  tak jarang berupa ancaman kekerasan, perusakan, bahkan mengakibatkan luka parah.

Perudungan yang parah dapat mengakibatkan kasus bunuh diri, serta tidakan kriminal dari anak untuk melawan prundungan tersebut.

Anita, seorang anak berusia 4 tahun yang periang. Minat sekolahnya pun bagus. Bahkan, meski masih berusia sangat belia, ia meminta bersekolah.

Di sekolah, Anita adalah anak berusia paling muda. Selalu optimis dan bersemangat saat akan berangkat sekolah. Malam hari, sebelum tidur, gadis berambut ikal itu selalu asyik mempersiapkan alat tulis, perlengkapan sekolah serta memesan bekal yang ingin di bawa ke sekolah esok hari. Cermin sikap antusias seorang anak.

Saat diantar menuju ke sekolah, Anita selalu bernyanyi di sepajang jalan. Tak lupa ia selalu bertanya kepada ayahnya, tentang hal-hal baru yang disaksikan di jalan. Perjalanan menuju sekolah selalu menjadi kalas pembuka sebelum pembelajaran di sekolah.

Namun suatu saat peringai antusias itu terlihat berubah. Terutama ketika berada di atas kendaraan menuju sekolah. Anita tak lagi responsif seperti biasa. Enggan bernyanyi, dan tak lagi banyak bertanya.

Sementara itu, usai bersekolah sikap antusias itu muncul kembali. Semangat belajar di rumah pun tak berubah. Tetap menyala seperti sediakala.

Bagi orangtua yang abai, perubahan-perubahan sikap halus seperti itu kerap luput. Akibatnya, anak menjadi berhadapan dengan masalahnya sendiri. Berkawan intimidasi, kekhawatiran, keresahan, bahkan ketakutan.

Jika tak dihiraukan, kondisi itu bisa berdampak buruk terhadap prestasi belajar anak. Dalam jangka waktu lama, bisa memicu gangguan psikologis dan merusak karakter anak.

Kasus bullying berkembang seturut perkembangan teknologi. Bullying atau perundungan juga marak terjadi di dunia maya.
Misalnya: ujaran kebencian, intimidasi, dan penyebaran rumor berisi ejekan dan pencemaran nama baik.

Dibutuhkan kepekaan orangtua selama membimbing anak. Sikap, tingak-laku, dan kegiatan yang dilakukan wajib diwaspadai. Terutama aspek kegiatan bersosial media di internet.

Penyebab Perundungan

Sebagian besar anak pasti pernab diejek oleh teman atau saudara. Namun, hal itu tidak berbahaya jika masih dalam taraf saling m3nguntungkan, dilakukan dengan ramah dan kedua belah pihak menganggapnya lucu.

Namun ketika ejekan berubah menjadi menyakitkan, dilakukan secara terus-menerus, melewati batas, serta menjadi intimidasi maka harus dihentikan.

Perundungan adalah penganiayaan secara gisik, verbal, atau psikologis. Misalnya: memukul, mendorong, mengancam, dan pemerasan.

Perundungan juga dapat dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Yaitu dengan cara menyebarkan rumor, desas-desus, fitnah. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sosial media, WA, serta berbagai format surat elektronik yang lainnya.

Banyak alasan yang melatarbelakangi kasus perundungan. Di antaranya yaitu: anak ingin diakui sebagai pemimpin, merasa lebih senior, lebih kuat, dan sekadar memuaskan hati ingin mencari korban.

Sementara itu, anak yang terlihat lemah, serta emosinya lemah biasanya menjadi sasaran empuk perundungan,

Pelaku perundungan biasanya berasal dari keluarga atau lingkungan yang gemar melakukan perundungan pula. Keluarga yang kerap marah, bertengkar, dan berteriak saat m3manggil nama satu sama lain.

Perundungan juga disaksikan melalui acara-acara yangbditayangkan di Televisi. Umumnya adalah tayangan-tayangan humor sensasional.

Anak rawan perundungan karena penampilan, terlihat lemah dan juga nampak tak memiliki bakat dan kelebihan.

Komunikasi intensif dengan anak, serta sikap mesra dengan anak adalah benteng kokoh yang melindungi anak dari perundungan (orangtuaidaman.com)


error: Content is protected !!