PUTU SURYANI: GIGIH MEMBERDAYAKAN PENYANDANG DISABILITAS
ORANGTUAIDAMAN.COM Bagi kebanyakan orang, Hambatan fisik kerap menjadi penghalang dalam pengembangan diri dan berkarya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Putu Suryani, pemberdaya penyandang disabilitas di Bali.
Sejak tahun 2000, Putu menyadari bahwa orang-orang dengan hambatan fisik di Bali pada umumnya dikucilkan oleh masyarakat, sehingga ia terdorong mengubah paradigma ini. Bersama dengan 6 orang temannya yang juga dikaruniai fisik yang sama, wanita berusia 47 tahun ini berusaha menampung penderita disabilitas yang tersebar di Pulau Dewata. Mereka berupaya memberdayakan orang-orang tersebut. Upaya yang dilakukan untuk menjaring penyandang disabilitas yaitu dengan jalan terjun secara langsung ke dusun-dusun. Putu mencari penyandang disabilitas untuk dibina dan diberdayakan di Yayasan Senang Hati.
Di tempat penampungan, Putu mengajarkan berbagai keterampilan kepada para penderita disabilitas. Di antaranya yaitu, melukis, membuat kerajinan tangan, dan kesenian. “Saya mengumpulkan para penyandang disabilitas di Bali dan membimbing mereka agar mandiri,” kata Putu. Tidak hanya sebatas hal itu, Putu juga melakukan pemberdayaan dari sisi pendidikan. Sebelum diajari mencari nafkah, para penyandang disabilitas dibimbing membaca, menuis dan berhitung. Pendidikan lain yang diberikan yaitu keterampilan berkomputer dan berbahasa inggris.
Pada tanggal 5 Mei 2003, wanita gigih ini mendirikan Yayasan Senang Hati. Berlokasi di dekat Istana Presiden Tapak Siring, Bali. Lembaga pemerdayaan penderita disabilitas itu saat ini telah membina lebih dari 270 orang penderita disabilitas. Menurut Putu, proses pembinaan dilakukan secara bergilir. Anggota yang dianggap sudah memliki kemampuan hidup secara mandiri, diharapkan tak lagi bergantung kepada yayasan tersebut. “Mereka sudah bisa mencari nafkah di luar dan setara dengan masyarakat pada umumnya,” papar Putu. Yayasan Senang Hati telah mandiri secara finansial.
Sebagai salah satu upaya pemasaran produk buah karya para penyandang disabilitas, Putu melakukan kerja sama dengan biro pariwisata dan travel. Selain itu juga bekerja sama dengan pusat oleh-oleh. Salah satunya yaitu Krisna. Kegigihan para penyandang disabilitas itu saat ini karya-karyanya sudah di pasarkan secara rutin ke berbagai kota di manca negara. Diantaranya yaitu Australia dan Italia. “Saya memasarkan produk berupa keranjang, kalung, dan anting-anting menuju kedua negara itu,” kata Putu. Selain itu, Putu bersama anggota yayasan juga mendirikan sebuah restoran dengan tenaga pelayan dan juru memasak para penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.
Dari hasil pendapatan para anggota, disishkan sekitar 15% untuk pengembangan Yayasan. “Omzet yang kami peroleh cukup untuk membiayai yayasan kami,” katanya. Sampai sekarang yayasan itu belum ada donatur tetapnya, semua dikelola sendiri agar penyandang disabilitas bisa mandiri,” imbuhnya.
Upaya utu tersebut membuat banyak instansi menghargainya. Salah satunya yaitu Bank Danamon. Pada tahun 2011, Putu mendapatkan penghargaan dari lemaga pendanaan ini. Bantuan tersebut dipergunakan untuk mengembangkan Yayasan Senang Hati.
Yayasan Senang Hati
Jl. Sasi Brata, Br. Tengah, Tampaksiring, Gianyar, Bali
CP: Putu Suryani, HP: 0852 37644431 dan 0812 3662951