PUNYA SCANNER SENDIRI, BISA DIAGNOSA DINI KERUSAKAN MOBIL
ORANGTUAIDAMAN.COM – Mobil berteknologi canggih tak sekadar disusun atas sistem mekanikal dan elektrikal. Melainkan juga sistem elektronikal yang menjadi pengatur sistem mekanikal dan elektrikal. Sistem elektronikal ini tak lain adalah komputer.
Untuk melacak kerusakan sistem elektronikal tidak dapat hanya dengan mengandalkan keterampilan mekanik bengkel. Ketika suatu mobil berbasis sistem komputer mengalami kerusakan, montir di bengkel butuh alat bantu yang bernama scanner. Prinsipnya, scanner adalah alat bantu diagnostik kerusakan mobil berbasis sistem komputer. Peranti ini berfungsi untuk membaca kerusakan, menghapus kerusakan, membaca data, mengaktifkan komponen, seting, dan coding (mengisi program pada computer baru yang menggunakan computer mobil yang rusak). Tidak semua scanner yang ada di Indonesia mampu melakukan fungsi-fungsi tadi.
Menurut penuturan Robani, staf pemasaran PT Eka Karya Mandiri, pemasok scanner di Indonesia, melalui scanner kerusakan yang terjadi pada sistem mekanikan, elektrikal bisa dideteksi semua. “Lampu rusak terbaca, wiper rusak juga terbaca. Padahal, lampu dan wiper itu bagian dari sistem elektrikal,” tuturnya.
Tiga merek pilihan
Ada tiga merek scanner di Indonesia. Yakni Autoboss, Autologic, dan Auttel. Autoboss punya 4 tipe scanner. Autologic mengeluarkan 1 tipe, dan Autel memasarkan 3 tipe. Masing-masing berupa scanner, videoscope, dan kamera inspeksi. Dari ketiga scanner itu, Autologic paling canggih. Scanner ini banyak digunakan untuk melakukan diaknosa 9 merek mobil mewah. Misalnya Audi, BMW, Citroen Jaguar, Land Rover, Mercedes Benz, Peugeot, Porche, Renault, Volvo, dan VW. Scanner ini diinstal dengan 9 perangkat lunak. Setiap perangkat lunak hanya bisa diaplikasikan untuk satu merek mobil.
Harga Autologic mencapai Rp200 juta, lengkap dengan satu perangkat lunak untuk satu merek ika bermaksud menambah perangkat lunak, pemilik scanner harus menyiapkan dana lagi sebesar Rp112 juta per perangkat lunak. Sedangkan Autoboss dibandrol sekitar Rp32,5 juta per unit. Lengkap dengan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk semua merek. Sementara itu, harga scanner Autel hanya seharga Rp5,5 juta per unit. Namun alat ini hanya bisa membaca kerusakan dan menghapus kerusakan. Umumnya Autel tidak bisa diaplikasikan untuk mobil Suzuki, Kia, dan Hyundai.
Selain tiga secanner itu, masih ada scanner lain yang berfungsi untuk mobil Toyota, Nissan, Daihatsu, danlain sebaginya. Scanner ini hanya bisa digunakan untuk melakukan scanning satu merek mobil saja. Agar bisa mengoperasikan scanner, seorang mekanik harus mendapatkan pelatihan singkat dari pemasok alat.
Begini cara kerja scanner
Secara umum, perangkat tersebut terdiri dari unit scanner dan main cable. Di dalam unit scanner tidak terdapat sumber tenaga listrik. Bekerja dengan menggunakan tenaga listrik yang berasal dari baterai mobil yang didiagnosa. Tenaga listrik tersebut akan langsung terhubung dengan unit scanner ketika main cable dihubungkan dengan soket engine control unit (ECU) mobil. Mesin tidak harus menyala, yang penting kunci kontak mobil dalam posisi ON. Mau mesin hidup, mesin mati tidak ada masalah. Berikut langkah pengoperasiannya:
1. Pasang main cable pada unit scanner.
2. Main cable dihubungkan pada soket (ECU) mobil yang di-scan.
3. Dari layar, mekanik tinggal memilih sistem apa yang akan di-scan. Alat ini langsung bisa mendiagnosa kerusakan yang terjadi. Di layar, unit scanner akan menampilkan kerusakan yang terjadi.
4. Mekanik bisa melakukan tindakan selanjutnya: dari menghapus kerusakan, mengaktifkan komponen, setting, hingga coding, melalui unit scanner.
Sumber: Majalah IdeBisnis
Foto : Majalah IdeBisnis