ASAL USUL DAN EVOLUSI AKSARA JAWA
RAGAM HURUF YANG BERKEMBANG DI ASIA TENGGARA ADALAH KETURUNAN AKSARA PALAWA DARI INDIA SELATAN.
Aksara-aksara itu merupakan aksara silabis, turunan dari Brahmi. Menurut sistem tulisan yang dikembangkan oleh analis Brahmi ini, suku kata adalah unit dasar suatu bahasa yang dapat diucapkan.
Perangkat hurufnya mewakili konsonan, masing-masing dainggap muncul dengan vokal yang inheren, -a-‘.
Tanda yang mewakili vokal lain dapat ditambahkan pada rangkaian utamanya, sama dengan bentuk singkatan konsosnan dapat digunakan untuk mewakili gugus konsonan.
Di Indonesia, Huruf Palawa pertama kali digunakan oleh tiang Yupa dari Kutai ( kira-kira 400 M).
Lahirnya Aksara Kawi Kuna
Menjelang tahun 760 Masehi, sifat penting Huruf Palawa mengalami pergeseran, digantikan oleh ‘asas sama tinggi’.
Perkembangan selanjutnya menghasilkan sistem tulisan pribumi. Dikenal sebagai Kawi Kuna.
Evolusi Huruf Palawa menjadi Aksara Kawi Kuna ditunjukkan dengan prasasti lempeng tembaga dan batu yang berkembang pada kisaran abad ke-9 Masehi.
Sejak itu, rantai evolusi tak putus. Lahir berbagai inovasi kecil dan variasi setempat.
Meskipun demikian, hingga abad ke-16 huruf dasarnya tetap sama.
Pena, tinta, dan kertas nerpengaruh terhadap perubahan bentuk menjadi kian kursif.
Aksara Jawa pun Lahir
Sistem bunyi bahasa Austronesia Barat lebih sederhana bila dibandingkan dengan sistem bunyi bahasa dari India.
Hal tersebut di atas mengakibatkan terjadinya ‘penghalusan’ perangkat huruf di Jawa dan Bali. Kemudian disebut sebagai perangkat ha – na – ca – ra – ka.
Ha – na – ca – ra – ka dilengkapi dengan perangkat tambahan. Sehingga dapat tetap mempertahankan huruf kuna yang pernah berlaku dalam kata-kata Sansekerta.
Proses evolusi Huruf Kawi menjadi Huruf Jawa dapat terlihat jelas.
Berbeda halnya dengan proses evolusi tulisan yang ditemukan di Sumatera, Filipina, dan Sulawesi Selatan.
Tulisan-tulisan di daerah tersebut mengalami penyederhanaan yang radikal terhadap seluruh sistem.
Huruf Lampung dan rencong dari Sumetera Selatan punya banyak kesamaan dengan Huruf Batak dari Sumatera Utara.
Tetapi, Huruf Batak tidak mempertahankan susunan huruf yang biasa digunakan oleh kebanyakan sistem penulisan yang berasal dari India.
Tulisan-tulisan dari Bugis dan Makassar dari Sulawesi Selatan mengikuti tulisan dari Filipina dalam menghilangkan tanda paten, yang digunakan unyuk menulis rangkaian konsonan.
Namun, tulisan-tulisan Bugis, Makassar dan Tulisan daei Filipina saling berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga asal-usul kesamaan mereka sulit dipastikan.
Rujukan dalam sejarah Dinasti Sung tahun 997 Masehi, yang berwujud hadiah dari Raja P’uni (Brunei), tertuang dalam bentuk sehelai “naskah pita daun palem” mengisyaratkan tulisan Bugis dari naskah jenis ini.
Naskah pita daun palem itu sekaligus menandai tradisi penulisan zaman tersebut.
Bukti tersebut sekaligus mendukung teori yang mengatakan bahwa aksara-aksara lokal di Indonesia berkembang dan disebarkan oleh pedagang Sriwijaya.
Mereka menganggap huruf Kawi terlalu sulit digunakan untuk keperluan praktis (orangtuaidaman.com)
SIMAK JUGA RAGAM BUDAYA INI
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
TONG SETAN: DARI MOTORDOME, WALL OF DEATH SAMPAI TONG EDAN
APA PUN SEBUTANNYA, WAHANA YANG SATU INI SELALU…
LAWANG SEWU: GEDUNG TUA ITU DIPENUHI PESONA CERITA KERETA
KATA ORANG, LAWANG SEWU TIDAK COCOK BAGI ANAK…
BATIK TRUSMI: KAIN WARNA-WARNI YANG TERUS BERSEMI
KECAMATAN PLERED ADALAH SALAH SATU GUDANG BATIK DI…
LOST IN INDONESIA
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK