DENDROBIUM APHYLLUM: HARUS STRES SEBELUM BUNGA MENGGILA
AGAR DENDROBIUM APHYLLUM RAJIN BERBUNGA, PEMILIKNYA HARUS RAJA TEGA.
Spesies anggrek ini pernah digemari lantaran mudah dibudidayakan. Tak hanya itu, Dendrobium aphyllum tersohor gara-gara rajin berbakti mempersembahkan bunga cantik, menjuntai-juntai, dan banyak jumlahnya.
Tunggu dulu! Meskipun katanya gampang dirawat pun rajin berbunga, ada beberapa syarat penting yang wajib disimak.
Bibir Seksi Berambut
Puspa rupawan ini berkelir merah muda keunguan, bibirnya putih agak kuning. Tak sekadar menawan hati, aromanya pun harum semerbak.
Usia bunganya enggak lama, kira-kira hanya 1 minggu. Bunga-bunganya itu muncul secara lateral di batang tak berdaun (pseudobulp).
Tiap kuntum lebarnya antara 4 – 5 cm. Sepal dan kelopaknya sedikit transparan. Berwarna krem kekuningan
Bibirnya berbentuk terompet, lebarnya bervariasi ( 2,0–3,7 cm). Berwarna putih kekuning-kuningan. Bagian pangkal yang berada di dalam berwarna keputihan, dihiasan guratan-guratan ungu tua.
Masih soal bibir D. aphyllum yang seksi itu, organ bunga teraebut berbentuk kerucut. Bagian luar dan tepinya berlapis rambut-rambut lembut.
EVOLUSI SEPENGGAL NAMA
Spesies ini ditemukan oleh William Roxburgh di India Selatan. Karakter, habitat, dan kebutuhan hidupnya dipaparkan bukunya Plants of the Coast of Coromandel, terbit pada tahun 1795.
Dalam perkembangannya, pada abad 19 – 20, flora ini lebih dikenal sebagai Dendrobium pierardii daripada Dendrobium aphyllum. Nama ini didukung oleh ilustrasi yang lebih baik oleh William Hooker pada tahun 1822.
Sejarah Dendrobium aphyllum tak berhenti sampai disitu, pada tahun 1821 Robert Brown menerbitkan nama baru untuk species anggrek ini. Ia menyebutnya sebagai Dendrobium cucullatum.
Pada tahun 1985, seorang ahli botani dari Denmark bernama Gunnar Seidenfaden menyatakan bahwa Dendrobium pierardii tak lain adalah Dendrobium aphyllum.
Berkat Seidenfaden, nama Dendrobium aphyllum akhirnya digunakan kembali sebagai nama yang sah sampai sekarang.
Suka Gantung Diri
D. aphyllum punya banyak batang. Panjang menjuntai membuatnya sulit ditanam di dalam pot. Sehingga, spesies anggrek ini biasanya ditanam menempel di batang pohon, dinding, atau dalam keranjang gantung.
Rumpun D. aphyllum tumbuh lebat dan berukuran besar. Bobotnya pun menjadi lebih berat. Jadi, agar dapat menempel kuat, pastikan anggrek ini ditanam di atas dudukan yang kokoh.
D. aphyllum yang ditanam menggantung bisa disiram setiap hari, terutama pada saat musim kemarau.
Bila Anda ingin menanamnya dalam pot gantung, media tanam yang disarankan yaitu srpihan tempurung kelapa, arang, dan pecahan batu bata.
Meranggas Di Musim Panas
D. aphyllum termasuk jenis anggrek epifit. Tumbuh subur menempel di batang pohon.
Batangnya bergerombol seperti rumpun tebu. Menjorok dan menjuntai. Panjangnya 20 – 200 cm. Batang panjang seperti tongkat yang menjuntai-juntai itu berperan sebagai pseudobulp.
“Pseudobulb merupakan bagian batang pada tanaman anggrek yang mengalami penambahan ukuran diameter dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan baik cadangan makanan, air, dan mineral”
Daunnya berbentuk pita kecil-kecil. Panjangnya 3 – 10 cm, sedangkan lebarnya 1 – 3 cm. Meranggas setelah menghasilkan bunga (1 periode musim tanam).
Setelah daun-daun berguguran, pada musim yang tepat pseudobulp akan mengeluarkan tunas. Kemudian tumbuh menjadi keiki (bibit anggrek).
Selama masa vegetatif, D. aphyllum butuh cukup cahaya matahari. Sinar matahari pagi paling disukai. Sementara terik matahari siang sebaiknya dipantang.
Spesies anggrek ini butuh kondisi lingkungan yang lembap. Sirami tanaman ini secara teratur pada masa vegetatif.
Harus Stres
Terlalu rajin menyiram dan terlalu royal memberi pupuk justru membuat D. aphyllum ogah berbunga.
Alih-alih gerombolan bunga yang menawan, guyuran air dan taburan pupuk yang tak tepat waktu malah membuat anggrek ini tumbuh subur dipenuhi keiki (tunas bibit anggrek)
Ada kalanya anggrek ini harus meranggas. Sejenak beristirahat dan berpuasa. Menahan haus dan lapar. Flora ini harus melewati masa stres sebelum bunganya menggila.
D. aphyllum berbunga lebat pada kisaran Bulan Juli – Agustus. Ketika pesta bunga usai, bunga-bunga berguguran. Batang anggrek ini lalu terlihat meranggas.
Batang-batang tua itu harus melanjutkan generasinya. Melahirkan keiki yang tumbuh menjadi anggrek baru.
Jadi, setelah pesta bunga kelar dihelat, asupan pupuk bernutrisi seimbang harus diberikan seminggu sekali (NPK 20 – 20 – 20).
Pupuk ini diberikan sampai keiki tumbuh menjadi anggrek baru yang kekar dan subur.
Selain asupan pupuk, pasokan air juga tak boleh dilupakan. D. aphyllum harus disiram setiap hari.
Ketika D. aphyllum tumbuh maksimal dan mulai menggugurkan daun, musim puasa pun tiba. Biasanya, ritual ini berlangsung pada kisaran Bulan Maret – Mei.
Kurangi jatah penyiraman. Hentikan pemupukan. Biarkan flora ini terlihat agak kering. Penyiraman dapat dilakukan 4 – 5 hari sekali saja.
Memasuki kisaran Bulan Juni, calon bunga mulai tumbuh di ruas-ruas bekas daun. Agar bunganya lebat, D. aphyllum butuh asupan nutrisi Fosfor (P) dan Kalium (K) yang banyak. Nutrisi tersebut juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan pseudobulp.
Pemupukan dan penyiraman dilakukan hingga D. aphyllum kembali merontokkan bunga-bunganya. Selepas itu, kita bisa mengulangi prosedur perawatan sama seperri periode sebelumnya.
Saat ritual berpuasa tiba, penyayang anggrek yang terjebak rasa kasihan dan tak tega menyaksikan D. aphyllum-nya terlihat kering, bukan bunga melainkan hanya rasa kecewalah yang akan dituai (orangtuaidaman.com)
ANGGREK A-Z
Comments are closed.