MENGENAL 5 MACAM HARGA PROPERTI
ADA LEBIH DARI SATU HARGA PROPERTI. LIMA JENIS HARGA PROPERTI INI SEBAIKNYA ANDA TAHU.
1. Harga Permintaan
Disebut juga sebagai harga emosional. Merupakan harga yang ditawarkan oleh penjual. Umumnya penjual menetapkan harga secara emosional.
Harga emosional terkait dengan nilai sejarah dan rasa prestis bangunan. Misalnya harga rumah bekas yang dijual oleh seorang tokoh atau artis dengan harga miliaran rupiah.
Sebagai calon pembeli yang cerdas, sebaiknya Anda tak terkecoh oleh harga emosional. Sebab, banderol ini biasanya jauh lebih mahal dari harga pasar.
2. Harga Reproduksi Baru
Harga ini merupakan hasil penjumlahan antara harga tanah di sekitarnya dengan bangunan baru (harga tanah sekitar + harga bangunana baru).
Harga ini juga biasa disebut replacement cost. Banderol harga tersebut kerap digunakan oleh pengembang atau developer dalam memasarkan produknya.
3. Harga Pasar
Harga ini terbentuk melalui pengurangan harga reproduksi baru dengan depresi bangunan (harga reproduksi baru – depresi bangunan).
Misalnya, ketika batu berdiri, nilai sebuah bangunan ditaksir sekitar Rp 100 juta. Pada tahun ke dua, nilai bangunan tersebut berkurang. Penyusutan harga itu biasanya senilai 5% per tahun. Jadi, bangunan itu harganya menjadi Rp 95 juta.
Namun demikian, nilai tanahnya tidak mengalami penyusutan, melainkan malah meningkat sesuai dengan kondisi permintaan di daerah itu.
4. Harga Jual Cepat
Harga jual cepat sering disebut juga sebagai harga likuidasi. Biasanya diterapkan oleh bank sebagai batas maksimal rata-rata pemberian pinjaman kredit kepada calon debitur.
Disebut harga jual cepat lantaran dengan harga ini bank mudah menjual properti agunan jika terjadi kredit macet dan sudah 20 persen di bawah harga pasar.
Harga jual cepat besarannya sekitar 80% dari harga pasar. Sedangkan 20% sisanya menjadi batas tingkat keamanan bagi bank.
5. Harga Transaksi
Harga likuidasi kerap dijadikan sebagai harga patokan para pemburu properti. Berbekal harga inilah Anda dimungkinka memperoleh harga properti yang murah. Terlebih ketika nasib Anda sedang mujur, berhasil memperoleh properti dengan banderol harga lebih murah dari harga likuidasi. Sehingga Anda dapat meraup cash back.
Nah, makanya cermati harganya sebelum membeli properti (orangtuaidaman.com)
Sumber:
Joe Hartanto, Property Cash Machine