MENGINTIP KEINDAHAN BAWAH LAUT PULAU HARAPAN
ORANGTUA IDAMAN. Bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati wisata laut. Di gugusan Kepulauan Seribu, kita bisa snorkeling menyaksikan keindahan bawah laut.
“Wooow… biru banget airnya,” ujar salah satu seorang wisatawan ketika sampai di tepian Pulau Harapan. Keindahan gradasi warna air laut seperti biru tua, biru muda, hijau dan kemudian putih bening dapat dinikmati ketika perahu bersandar di tepi Pulau Harapan, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu.
Wisatawan dari India, Australia, Amerika, dan Korea pun mengunjungi pulau itu. Namun jumlah wisatawan domestik masih lebih banyak, khususnya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Oleh salah satu guide dari Pulau Harapan, para wisatawan akan disambut dan diantar ke tempat homestay, berupa rumah tinggal penduduk. “Rumahnya sangat bersih dan rapi, jauh dari kesan kotor,” kata Frando, salah satu wisatawan Pulau Harapan. Ketika kita sampai di homestay, menu makanan sudah tersedia dan siap dinikmati sampai bersantai sebelum kita melakukan aktivitas selanjutnya.
Snorkeling
Snorkeling merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu para wisatawan ketika berkunjung di Pulau Harapan. Kita akan diantar oleh pemandu dengan menggunakan kapal ke beberapa titik laut yang bagus untuk snorkeling. Sepanjang perjalanan, kita dapat menikmati birunya laut dan indahnya pemandangan yang dapat menyejukkan mata.
Perlengkapan untuk snorkeling sudah disediakan oleh sang pemandu. Di antaranya kaki kodok, lifeguard, dan kacamata snorkeling atau biasa disebut google. Untuk ukuran kaki kodok dapat dicocokkan dengan ukuran kaki kita. “Jika salah satu alat tersebut jatuh di laut ketika sedang bermain, segera laporkan pada kami, nanti kami akan langsung turun ke laut untuk mengambilnya,” himbau Joko, sang pemandu.
Air yang jernih, terumbu karang yang indah, serta ikan- ikan cantik menghiasi dasar laut. Kita dapat melihat bermacam-macam ikan di laut, kamera dalam air sudah disediakan oleh sang pemandu sehingga kita dapat menikmati keindahan bawah laut sambil berfoto. Wisatawan juga diizinkan untuk memberikan pakan bagi ikan yang berseliweran di dasar laut. “Saat memancing, agar ikannya datang ke kita, biasanya harus menyediakan roti tawar, disebar sedikit-sedikit,” ujar Denny, salah seorang pengunjung.
Untuk snorkeling biasanya disediakan beberapa titik laut yang dapat kita kunjungi, yaitu Pulau Panjang dan Pulau Macan. Setiap titik memiliki keindahan yang berbeda, misalnya bentuk karangnya. Jika anda beruntung, anda dapat menemukan bintang laut bewarna biru dan juga beberapa ikan yang cukup besar sedang mencari makan.
Lumba-lumba dan Penyu
Setelah kegiatan snorkeling berakhir, wisatawan akan beristirahat sejenak di Pulau Perak. Rimbun pepohonan yang digantungi beberapa ayunan serta tiupan angin sepoi-sepoi membuat suasana tempat peristirahatan di pantai semakin terasa nyaman. Pulau Perak juga menyediakan beberapa menu makanan sehingga tidak perlu khawatir kelaparan.
Sementara di Pulau Gosong, hamparan pasir putih siap menyambut wisatawan. Pulau unik ini ternyata hanya berisi pasir putih di tengah laut yang membiru. Tidak ada rumah penduduk, tumbuhan maupun jembatan untuk dermaga pantai. Disini kita dapat merasakan sensasi keindahan alam yang luar biasa. Saat menjelang malam, kita kembali ke homestay, sambil menikmati indahnya sunset di kaki langit. Matahari terbenam dan kemudian tenggelam di balik pulau, warna langit yang indah serta beraneka bentuk awan.
Suasana malam di Pulau Harapan yang jauh dari suasana di perkotaan, tidak sedikit yang berjualan makanan, seperti sate sosis, sate telur, pisang coklat, dan lainnya. Harganya pun sangat terjangkau. Selain makan malam, disiapkan juga acara barberque bersama, seperti ikan laut serta cumi-cumi bakar. “Ikannya rasanya manis dan sate cumi-cuminya juga enak ditambah dengan saus kecapnya,” celetuk Melinda, salah seorang pengunjung.
Setelah istirahat semalaman, pagi harinya kita menyaksikan sunrise. Beberapa nelayan pun mulai bersiap-siap pergi beraktivitas menangkap ikan. Wisatawan pun dapat berjalan–jalan ke Pulau Kelapa, yang bersebelahan dengan Pulau Harpan. Di sepanjang pantainya, ditumbuhi mangrove sebagai pencegah abrasi. Ketika berjalan-jalan di pinggir pantai, kita bisa melihat kepiting dan udang kecil yang sedang berenang. Bila beruntung, akan mendapati anak ikan pari sedang mencari makan.
Sarapan sudah disediakan sekitar pukul tujuh pagi. Kemudian acara mengelilingi pulau dengan naik kapal, sambil berharap bisa ketemu rombongan lumba-lumba sedang berenang dan berakrobatik di tengah laut. Untuk bisa melihat lebih jelas, perlu mematikan mesin kapal agar rombongan lumba-lumba tidak ketakutan lantas menyelam ke dalam laut.
Obyek yang juga menarik dikunjungi adalah Pulau Bulat, tempat penangkaran penyu. Wisatawan juga dapat bermain banana boat. Tarifnya sekitar Rp 30.000/orang, untuk durasi sekitar 15 menit.
Pulau Soeharto
Pulau Bulat merupakan pulau “milik” Soeharto. Pulau tersebut dikelilingi pagar batu pada pintu masuknya, sekitar 10 meter dari pinggir pulau. Pagar dibangun sebagai batas pulau dan hanya orang tertentu yang bisa memasuki pulau tersebut. Itu dulu! “Sekarang sih para wisatawan sudah bisa masuk untuk melihat pulau tersebut, tidak lagi dilarang,” jelas Joko, sang pemandu. Bahkan ada beberapa wisatawan yang membangun tenda untuk berkemah di sana.
Teriknya matahari terlindungi oleh rimbunnya pepohonan di pulau tersebut. Ada rumah besar dan tua, bekas peninggalan almarhum Presiden Soeharto dan almarhum Ibu Tien Soeharto. Mengintip dari celah-celah dinding, tampak beberapa foto dipajang di dalam rumah tersebut.
Di pinggir pantai pulau ini, cukup banyak tumpukan karang warna-warni untuk dikoleksi. Ada juga terumbu karang dengan bentuk yang indah cocok untuk hiasan di rumah.