PANTAI SOMANDENG: PARAS CANTIKNYA TERSIBAK KALA AIR SURUT
BELUM PUAS MENYESAU KECANTIKAN INRAYANTI? COBALAH SEJENAK MENCECAP MOLEKNYA PANTAI SOMANDENG.
Tak jauh dari Pesisir Indrayanti, dikara Pantai Somadeng digelar oleh Sang Pencipta. Indayanti dan Somandeng, dua ‘permata’ pesisir selatan Jawa yang teruntai menjadi satu.
Keelokan dan keramahan Pesisir Somandeng tersibak kala air samudera sedang surut.
Jadi, harus tahu jeda waktu yang tepat agar puas menyantap pemandangan indah itu. Ritme alam sebaiknya dipahami.
Datanglah Pagi Hari
Ritual pasang surut berlangsung saat dini hari. Berlanjut sampai matahari melambung. Kira-kira pukul sepuluh pagi.
Selepas itu, menyingkir dan menjauh lah dari bibir pantai. Memberi kesempatan sang Samudera menggenangi kembali kolam-kolam kecil itu dengan pusaran ombak. Membanjiri penghuni batu karang dengan pasokan nutrisi dan kelegaan oksigen.
Saat air laut surut, ceruk-ceruk karang yang ditumbuhi rumput laut akan tersingkap. Hijau menghampar luas membentuk padang lamun.
Bak sebuah meja makan. Tak sedikit nelayan memanfaatkan ritual pasang surut air laut itu sebagai kesempatan memilih menu pengisi dapur. Kerang, kepiting, kadang juga gurita.
Cobalah ikuti jejak para nelayan itu. Pelan-pelan ayunkan langkah kaki Anda merasuk lebih intim ke dalam area padang lamun.
Kolam-kolam kecil akan menyambut rasa penasaran. Tiap ceruk dihuni beraneka satwa laut. Ikan-ikan kecil yang kaya warna, bintang ular (sejenis bintang laut), kepiting, dan landak laut.
Jangan lupa kenakanlah alas kaki. Agar telapak tak tertancap duri landak laut, atau tergores sisi tajam batu karang.
Saatnya Undur Diri
Saat asyik bercengkerama dengan biota laut, tetaplah mewaspadai gelombang laut yang memasuki kolam-kolam kecil itu.
Segeralah undur diri ke darat ketika kolam-kolam itu mulai dipenuhi air. Isyarat halus dari sang Samudera. Gempuran ombak segera kembali menerjang padang lamun itu.
Tak perlu kecewa ketika air laut kembali mengganas. Pesisir Somadeng tetap menyajikan keelokan di sisi lain.
Hamparan pasir putih yang lembut dan bersih nampak berkilau ketika terpapar sinar sang Surya. Payung-payung warna-warni terlihat kontras dilatarbelakangi pantai berparas pasir putih itu.
Cobalah berteduh di bawah payung-payung tersebut. Sembari menikmati sajian sari laut yang dijajakan di tempat itu.
Sesaat kemudian, deru dan gelegar ombak pantai selatan yang menggelora membelah sepi. Membangkitkan kembali gairah kehidupan yang lunglai (orangtuaidaman.com)
Info Fasilitas
Tarif retribusi Pantai Somadeng Rp3000. Sewa gazebo atau tempat berteduh Rp25.000. Tarif toilet dan bilas Rp3000-Rp5000.
Info Wisata
Pantai Somandeng
Alamat: Pantai Selatan, Desa Tepus, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
WARNA-WARNI WISATA
KALIURANG PARK – BOTANICAL GARDEN: BUAH EVOLUSI KALIURANG JADUL
SEKARANG, KALIURANG TAK SEKADAR MEMBUAT HATI SENANG. LOKA WISATA INI PUN MEMBIKIN ANANDA PINTAR. Bagi yang dulu pernah berlibur ke
GRAND ARKENSO PARKVIEW: MENGINAP DI ATAS KELAP-KELIP ATAP KOTA SEMARANG
DARI DALAM KAMAR GRAND ARKENSO PARKVIEW, PEMANDANGAN SENJA…
GEMBIRA LOKA ZOO: LEBIH INTIM DENGAN SATWA
DI GEMBIRA LOKA, PENGUNJUNG TAK SEKADAR MENYAKSIKAN BERAGAM…
UMBUL WEDOK KLATEN: SEGARNYA BERENANG AIR “AQUA”, BERBONUS SPA GARRA RUFA “NDESO”
Selama ini Klaten populer dengan pemandian Umbul Ponggok.…
SINDU KUSUMA EDUPARK: DARI BIANGLALA RAKSASA, SINEMA HOROR SAMPAI RUMAH TEROR
SORE ITU KAWAN-KAWAN DARI SD NEGERI 1 GEMULUNG…
LOST IN INDONESIA
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK