SUKSES HIDUP TAK HARUS DICAPAI LEWAT BANGKU SEKOLAH
ORANGTUA IDAMAN – Sukses itu relatif. Tak ada patokan pasti untuk menakar kesuksesan. Tiap orang memaknai kesuksesan dengan cara berbeda.
Banyak orangtua mendambakan nilai rapor bagus bagi anaknya. Namun tak sedikit pula mengharapkan masa depan anak yang cerah. Punya pekerjaan yang menjanjikan, hubungan dengan sesama yang baik, dan memiliki keluarga harmonis.
Yang pasti dan wajib diketahui, kesuksesan tidak hanya bisa diukur dengan prestasi akademis di sekolah. Pribadi berkarakter tak kalah penting bila dibandingkan dengan nilai akademis. Pribadi berkarakter adalah prestasi yang kerap dilupakan oleh banyak orangtua.
Berbeda dengan prestasi akademis, pribadi berkarakter bisa dicapai oleh setiap orang. Prestasi ini tak memandang kondisi fisik. Siapa pun bisa memiliki tekat yang kuat, beretika dalam meminta dan menerima bantuan, mampu merajut hubungan yang baik dan sehat dengan sesama. Kualitas pribadi berkarakter tak mudah diukur seperti nilai ujian akademis.
Nah, berikut adalah keterampilan sukses hidup yang bisa dilakukan setiap orang:
1. Kesadaran Diri dan Kepercayaan Diri
Kesadaran diri adalah pemahaman tentang potensi atau kekuatan, bakat khusus, dan kelemahan yang ada dalam diri. Keterampialan meramu kesadaran diri dengan kepercayaan itu sangat penting. Persaingan di dalam kelas dapat menyebabkan anak meragukan kemampuan dan mempertanyakan kekuatan yang dimilikinya.
Sebagai orangtua, disarankan agar kita dapat membimbing anak memetakan potensi dan kelemahan yang dimiliki. Menyadari kelemahan itu penting, namun fokus kepada pengembangan potensi diri lebih diutamakan. Anak dibimbing memilih dan menemukan bakat sesuai dengan potensi serta kemampuan yang melekat pada dirinya.
Upaya pengembangan semangat dan minat lebih utama. Berbekal semangat dan terampil di bidang tertentu kelak akan membawa anak ke dalam kesuksesan yang menginspirasi banyak orang.
2. Merangsang Sikap Proaktif
Kecerdasan tanpa sikap proaktif itu tak ada gunanya. Realita, banyak orang yang sebenarnya tak pintar namun memiliki sikap proaktif. Sikap proaktif akan membuat seseorang memiliki kemampuan mengambil keputusan dan melakukannya. Tidak hanya sekadar cakap berteori namun minim bekerja.
Sikap proaktif bisa ditanamkan sejak dini. Salah satunya yaitu melatihnya mengambil tanggung jawab atas sebuah pilihan. Berbagi pengalaman hidup dengan anak adalah sesuatu yang indah. Kisah jatuh, bangun dan tips menghadapi persoalan hidup.
3. Ketekunan
Menumbuhkan motivasi agar terus maju meskipun menghadapi tantangan dan kegagalan, serta fleksibilitas mengubah rencana jika tidak berhasil. Mengajak anak agar menyedari bahwa keberhasilan itu harus dicapai dengan usaha dan ketekunan.
Penting untuk menanamkan pemahaman makna sebuah perjuangan, upah dari sebuah kerja keras. Jika anak masih menemui kegagalan, diajak berdiskusi tentang berbagai strategi baru untuk melakukan langkah baru, sera belajar dari kegagalan. Menimba ilmu dari kegagalan.
4. Kemampuan Menetapkan Tujuan
Kemampuan menetapkan tujuan yang realistis serta berbagai kemungkinan yang bisa dicapai adalah keterampilan penting mencapai sukses hidup. Hal ini juga melibatkan keluwesan beradaptasi dan menyesuaikan tujuan sesuai dengan perubahan keadaan, keterbatasan, dan tantangan.
Membantu anak mengidentifikasi beberapa tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Kemudian menuliskan langkah dan jadwal dalam mencapai tujuan. Bimbing anak memprediksi berbagai kemungkinan hambatan yang akan muncul, serta persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapinya.
Ajak anak untuk merayakan setiap kali mencapai tujuan. Kemudian jika menghadapi kegagalan, ajak anak untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan rencana alternatif.
5. Mengetahui Cara Meminta Bantuan
Salah satu kunci sukses adalah kemampuan meminta bantuan ketika mereka membutuhkan serta keterampilan menjaringndukungan dsri orang lain. Dengan demikian sudah seharusnya orangtua melatih anak membina hubungan baik dengan orang lain.
Melatih anak meminta bantuan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar itu dilakukan sejak anak masih kecil. Tunjukkan kepada anak cara meminta bantuan dalam situasi yang tepat. Lqtihan ini juga bisa dilakukan melalui permainan peran.
6. Keterampilan Mengelola Stres
Seseorang yang terampil mengelola stres dan menenangkan diri akan lebih siap menghadapi tantangan. Salah satu cara mengatasi stres yaitu mengajak anak melakukan aktivitas yang mereka sukai dan dapat menenangkan. Misalnya: berolahraga, bermain, mendengar musik, menuis, melukis, atau melakukan hobi yang lain.
ISYARAT ANAK SEDANGS TRES. Berbagai gejala yang bisa menjadi gejala anak sedang stres yaitu: menutup diri, menyendiri, dan menarik diri. Tanda-tanda stres pada anak sebenarnya mudah dikenali. Orangtua wajib mewaspadainya.