TEMPAT TINGGAL DAN SIKAP AGRESIF ANAK
TELADAN DAN FENOMENA YANG DISAKSIKAN OLEH ANAK SETIAP HARI TURUT MEMBENTUK KARAKTERNYA.
Bayu adalah balita anak seorang guru. Karena belum memiliki rumah sendiri, Bayu bersama keluarganya menyewa rumah di sebuah kawasan kumuh tak jauh dari sebuah terminal.
Keluarga Bayu tinggal di antara para tetangga yang berprofesi sebagai pelebur timah dan tembaga accu bekas. Tetangga yang lain bermata pencaharian sebagai pelebur aluminium dari barang-barang bekas.
Tak mengherankan jika kondisi lingkungan tempat tinggalnya terlihat kumuh. Tumpukan barang-barang bekas dari pemulung terlihat di setiap sudut kampung itu.
Lingkungan Menjadi Teladan
Lingkungan kumuh tentu saja punya daya tawar rendah. Hanya orang-orang yang tak punya pilihan yang tinggal di tempat seperti itu.
Lingkungan sosialnya pun teramat tak mendukung untuk tumbuh-kembang balita seperti Bayu.
Saat itu Bayu memasuki tahap belajar berbicara. Setiap kali pulang mengajar sebagai guru di sebuah SD Negeri Inpres, Windi (orangtua Bayu) selalu mengelus dada.
Bagaiman tidak, balita seusia Bayu selalu saja memiliki kosa kata baru berupa umpatan dan sumpah serapah.
Selama orangtuannya bekerja, Bayu bermain bersama remaja, dan pemuda-pemuda di sekitar tempat tinggalnya.
Kata-kata jorok dianggap hal lumrah. Begitu juga celetukan sumpah serapah dari mulut balita menjadi lelucon bagi mereka.
Tak mau mempertaruhkan masa depan anaknya, Windi bergegas mencari tempat tinggal baru yang kondusif bagi tumbuh-kembang anak.
Melarikan Diri Dari Ketidak-nyamanan
Kualitas lingkungan dan tempat tinggal adalah faktor eksternal yang dapat menjadi stimulus terhadap respon seseorang.
Setiap stimulus dapat memberikan kepuasan atau ketidakpuasan pada diri individu. Hal ini kelak menjadi salah satu dasar yang dapat memengaruhi kecenderungan berperilaku.
Setiap individu memberi persepsi wujud stimulus yang ada di sekitarnya.
Setiap individu akan menyikapi stimulus dsri lingkungan itu dengan respons yang berbeda-beda. Dengan demikian, perilaku yang terbentuk pun berbeda-beda pula.
Baik atau buruknya kondisi lingkungan merupakan unsur pembangun interaksi anak sebagai subyek dan lingkungan sebagai obyek.
Kondisi lingkungan yang baik, berkuakitas, nyaman, dan menyenangkan akan melahirkan kesan dan persepsi baik.
Mendorong munculnya kemudaha bagi individu melakukan berbagai aktivitas.
Sebaliknya, kondisi tenpat tinggal tak berkualitas, tak sehat, tak nyaman, dan tak layak akan mempengaruhi kemampuan anak berelasi dan menyikapi dunia di sekitarnya.
Lingkungan tak kondusif membuat anak tak nyaman di rumah. Hal ini berpotensi besar mendorongnya melarikan diri dari kenyataan sembari melakukan berbagai hal yang tei bermanfaat.
Dalam pelariannya itu, peluang lingkungan memberi pengatuh buruk kepada anak menjadi kian besar.
Terjebak dalam lingkaran hitam sikap dan perilaku menyimpang dari nilai dan norma yang harus dipatuhi.
Sikap inilah yang mendorong seorang anak berperilaku agresif (orangtuaidaman.com).
Foto: Jonathan McIntosh
SIMAK JUGA RAGAM SOLUSI KENAKALAN ANAK INI
TAK BOLEH MENGHUKUM ANAK? EMAK, NEGERI INI NEGERA HUKUM
HUKUMAN MERUPAKAN ALAT UNTUK MENDIDIK ANAK AGAR MELAKUKAN HAL BAIK DAN MENGHINDARI PERILAKU BURUK. Rumah adalah tempat sekaligus landasan dasar
IRI SARANG KEBOHONGAN
KETIKA SEORANG ANAK MERASA TAK PUNYA APAPUN UNTUK…
YANG JUJUR AKAN HANCUR
HUKUMAN YANG DITERAPKAN SERAMPANGAN DAN TAK TERUKUR JUSTRU…
PERILAKU AGRESIF & KUALITAS HUBUNGAN ANAK-ORANGTUA
SIKAP DAN PERILAKU ANAK DITENTUKAN OLEH KUALITAS HUBUNGAN…
PSIKIS ANAK
MEMAHAMI MASA BINGUNG UMUM PADA ANAK
BIASANYA, ANAK MULAI BERMASALAH KETIKA MENGINJAK USIA 9 TAHUN, MENGAPA? Usia 9 tahun adalah masa bingung umum bagi anak. Saat
MEMAHAMI ANAK UNDERACHEIVER
ANAK TINGGAL KELAS DAN BERPRESTASI AKADEMIS ALAKADARNYA DISEBUT SEBAGAI ANAK-ANAK UNDERECHIEVER. LANTAS BAGAIMANA MENGHADAPI ANAK UNDERACHIEVER ? Menurut Prof. DR.
MEMAHAMI KONSEP DIRI
KONSEP DIRI ADALAH KESADARAN ATAU PENGERTIAN TENTANG DIRI SENDIRI. Konsep diri itu mencakup pandangan tentang dunia, kepuasan terhadap kehidupan, kemampuan
PERILAKU ANAK DAN KONSEP DIRI
KONSEP DIRI DAPAT MENENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU ANAK. KONSEP DIRI POSITIF DAPAT MENGENDALIKAN PERILAKU ANAK KE ARAH YANG DIHATAPKAN LINGKUNGAN.
BUAH TAMPARAN KEPADA ANAK
ORANGTUA IDAMAN – Hukuman fisik acap kali berbuah rasa takut. Perasaan seperti itu melahirkan keraguan anak terhadap cinta orangtua. Banyak