YUK BERKAWAN DENGAN SEMUA
AKU PERNAH PUNYA SAHABAT. AKU JUGA SELALU BERUSAHA MENJADI KARIB YANG BAIK. TETAPI, AKU PERNAH DIKUCILKAN DAN TAK PUNYA TEMAN GARA-GARA SAHABATKU.
Pengalaman ini terjadi ketika aku masih duduk di bangku Taman Kanan-Kanak (TK).
Di sekolah, itu aku punya sahabat bernama Rani (bukan nama sebenarnya). Sejak hari pertamaku di TK, Rani adalah kawan baikku.
Di dalam kelas, aku selalu duduk berdampingan dengannya. Saat itu hari-hari bersekolahku indah bersama Rani.
Ketika jam beristirahat tiba, aku juga selalu asyik bermain bersama Rani. Menikmati jajanan bersama, berayun-ayun bersama, dan bermain masak-masakan.
Selama berkawan dengannya, Rani selalu terlihat tak suka ketika aku bermain dengan teman lain di TK. “Bening, kenapa kamu bermain sama dia sih? Dia kan nakal. Yuk, bermain denganku saja,” kata Rani kepadaku.
Sebagai sahabat yang baik, aku berusaha menjaga perasaan Rani. Aku bermain hanya dengan Rani. Tidak dengan teman-teman yang lain.
Diam-diam Bapak ternyata mengamati dan mencermatiku. Bapak menasihatiku agar tak berkawan hanya dengan satu teman saja. “Carilah kawan sebanyak-banyaknya. Jangan tergantung hanya kepada 1 orang kawan saja,” pesan Bapak kepadaku.
Mendengar nasihat Bapak, aku pun berusaha nerkawan dengan banyak teman.
Namun, setiap kali aku berkawan dengan teman lain, Rani membujuk dan merajuk agar berkawan denganku, melarang berteman dengan kawan lain.
Saat kenaikan kelas tiba, aku senang karena saat itu aku duduk di kelas B. Adik-adik kelas menjadi teman-teman baruku. Seharusnya aku bisa punya banyak teman.
Namun, saat itu Rani tetap melarangku bermain dengan teman lain.
Di balik sikapnya yang selalu melarangku bermain dengan kawan lain itu, Rani tiba-tiba berkawan dengan dengan Selin, kawan barunya. Aku senang, karena itu artinya Selin juga dapat bermain denganku.
Namun, harapanku itu nampaknya tidak sesuai dengan kenyataan. Selin melarangku bermain dengan Rani. Rani akhirnya tak mau berkawan denganku.
Aku sedih, sebab sahabatku tak mau lagi bermain denganku.
Ditinggalkan Rani, aku kemudian berusaha bermain dengan teman yang lain. Namun semua sudah berubah.
Teman-teman lain menolakku. Sebab, saat bersahabat dengan Rani, aku selalu menolak mereka.
Saat itu aku sangat sedih. Sebab aku menjadi tak punya kawan. Pengalaman itu kini membuatku selalu berusaha berkawan dengan semua orang yang ada.
Setelah duduk di SD, aku menemukan ujian baru. Banyak kawanku suka bikin grup dan geng. Simak, tulisanku selanjutnya soal geng dan grup ya Sobat!
Yuk kita semua berkawan (orangtuaidaman.com)
PROBLEM & SOLUSI
TAK BOLEH MENGHUKUM ANAK? EMAK, NEGERI INI NEGERA HUKUM
HUKUMAN MERUPAKAN ALAT UNTUK MENDIDIK ANAK AGAR MELAKUKAN HAL BAIK DAN MENGHINDARI PERILAKU BURUK. Rumah adalah tempat sekaligus landasan dasar
TEMPAT TINGGAL DAN SIKAP AGRESIF ANAK
TELADAN DAN FENOMENA YANG DISAKSIKAN OLEH ANAK SETIAP…
IRI SARANG KEBOHONGAN
KETIKA SEORANG ANAK MERASA TAK PUNYA APAPUN UNTUK…
YANG JUJUR AKAN HANCUR
HUKUMAN YANG DITERAPKAN SERAMPANGAN DAN TAK TERUKUR JUSTRU…
PERILAKU AGRESIF & KUALITAS HUBUNGAN ANAK-ORANGTUA
SIKAP DAN PERILAKU ANAK DITENTUKAN OLEH KUALITAS HUBUNGAN…