STRES UJIAN PICU GANGGUAN MENTAL, INI GEJALANYA
ORANGTUA IDAMAN – Stres berlebihan dapat memicu kerusakan psikologis dan gangguan fisik jangka pendek maupun panjang.
Anak histeris menjelang ujian, sehingga mambuat orang-orang di sekitarnya menyangka anak itu kesurupan. Tak jarang keadaan seperti itu diidap banyak siswa dalam waktu bersamaan. Sehingga fenomena stres berjemaah yang kerap disangka kesurupan masal pun marak terjadi.
Seperti yang dikutip oleh orangtuaidaman.com dari Child Development Info, stres ujian dapat mengakibatkan kecemasan, dan kepanikan (histeris).
Kondisi seperti ini sangat berbahaya. Jantung berdegup kencang, gemetar, berkeringat, diiringi nyeri dada dan mual.
Padahal, tujuan sekolah itu membangun anak agar berkarakter dan bermental tangguh. Bukan malah sebaliknya memicu mabruknya mental anak.
Yuk bantu Ananda melewati masa ujian secara aman. Pelajari dan kenali berbagai gejalanya
Tiap orang punya kemampuan dan cara menghadapi stres yang berlainan. Beberapa orang mampu bertahan menghadapi tekanan dan tuntuntutan target yang diberikan kepadanya. Namun ada pula individu yang tak mampu menghadapi tekanan tersebut.
Stress biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Sedangkan sebenarnya manusia dilahirkan bukan untuk berada dalam keadaan stres dalam kurun waktu yang kama.
Stres yang terjadi akibat ujian berbeda dengan stres yang dipicu oleh hal lainnya. Stres akibat ujian dapat diprediksi dalam waktu-waktu tertentu. Umumnya terjadi menjelang ujian semester diselenggarakan.
Stres akibat ujian berpotensi memuncak jika orangtua terlampau menuntut target capaian terlalu tinggi.
Ananda merasa tertekan ketika dihadapkan pada standar yang melampaui batas kemampuannya. Ia khawatir tidak akan dapat memenuhinya.
Standar dan target tinggi itu dapat berasal dari diri sensiri maupun dari orang lain. Anak berkarakter terlalu ambisius akan memasang tarhet yang terlalu tinggi.
Sedangkan target yangnmembubung tinggi dari pihak luar dapat berasal dari orang tua, saudara, dan teman.
ORANGTUA AMBISIUS & TERLALU MEMBANGGAKAN: Terlalu membanggakan anak dapat berdampak tidak baik terhadap psikologis anak. Rasa bangga yang membuta dari orangtua justru dapat menjadi bumerang. Anak menjadi terbebani (beban mental) dan takut mengecewakaan orangtua.
Gejala Stres
Ada beberapa indikator yang menandakan Ananda sedang dirundung stres, yaitu:
1. Stres dapat mengubah pola tidur. Ananda mengalami kesulitan tidur. Padahal, kurang tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Emosi Ananda menjadi labil, lekas marah dan menjadi emosional.
2. Bahasa tubuh menjadi cermin. Misalnya menggigit kuku atau gelisah berlebihan tidak seperti biasanya.
3. Tak mampu membuat keputusan, bingung, atau sering mengalami saat-saat kosong atau melamun.
4. Kehilangan minat berinteraksi dengan teman-teman.
Nah, jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala ini, itu mungkin berarti mereka menderita stres ujian.
Membantu Ananda keluar dari jerat stres
Mengatakan bahwa nilai tes itu tak penting bukan lah cara terbaik mengeluarkan Ananda dari stres yang begitu ekstrem.
Yakinkan Ananda bahwa upaya yang dilakukan sudah bagus, dan orangtua sudah puas melihat perjuangannya itu.
Selanjutnya, bimbinglah Ananda agar berpasrah dan percaya terhadap segala upaya yang sudah dilakukan. Bersandar dan percaya kepada Kehendak Baik Tuhan adalah cara terbaik untuk mengeluarkan Ananda dari jerat stres.
Nasihat saja tak cukup, ajak Ananda agar mewujudkan kepasarahan itu dalam ungkapan rasa syukur, misalnya mengajaknya merayakan perjuangan itu dengan makan bersama seluruh anggota keluarga.
PETUAH SAKTI MENJELANG UJIAN: “Nak, Bunda telah melihat segala upayamu. Oleh karenanya, Bunda memberimu nilai istimewa. Upayamu sudah cukup. Selanjutnya… biarlah Kuasa Tuhan yang bekerja. Mari kita rayakan upayamu dengan syukuran makan bersama dan berjalan-jalan bersama.
Pastikan Ananda mendapat asupan gisi yang baik, dengan memberikan diet seimbang. Hidari makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah, atau yang dapat mengakibatkan rasa lesu.
Ajak Ananda rutin berolahraga bersama. Acara seperti ini dapat mendongkrak energi secara alami serta menekan stres.
Ketika, Ananda bersedia mengikuti arahan Bunda, beri kesempatan Ananda mencurahkan isi hatinya, menumpahkan segala kekhawatirannya.
Pada saat itu lah kesempatan Bunda meyakinkan Ananda tentang Cinta Bunda (orangtuaidaman.com)