GreenEDU

PRAMUKA SEHARUSNYA MENJADI INKUBATOR PECINTA LINGKUNGAN HIDUP

ORANGTUAIDAMAN.COM Penanaman kesadaran lingkungan terhadap anak di sekolah formal menjadi kunci penting bagi proses pelestarian lingkungan hidup di masa kini dan masa depan. Salah satunya dapat dilakukan melalui Pramuka.

Namun akibat ulah oknum pendidik, Pramuka menjadi sering harus menanggung dampaknya. Salah satunya yaitu peristiwa kecerobohan oknum pelatih Pramuka yang mengakibatkan ratusan siswa SMP 1 Turi, Sleman, Yogyakarta hanyut saat mengikuti kegiatan susur sungai. Peristiwa itu mencoreng Pramuka. Tak sedikit orangtua kemudian menilai kegiatan pramuka sebagai kegiatan berbahaya tan tak ada manfaatnya. Bahkan, diantaranya melarang anak ikut serta dalam kegiatan pramuka.

Padahal, sesungguhnya banyak ilmu dan nilai yang bisa ditangguk dari berkegiatan alam bebas, salah satunya pramuka. Pramuka dan kegiatan alam bebas menjadi sebuah inkubator pecinta lingkungan hidup. Dari wadah itu dilahirkan manusia-manusia mandiri, disiplin, dan sadar kelestarian lingkungan hidup.

Pramuka menjadi penyelamat lingkungan hidup yang amat strategis. Siswa di kemudian hari menjadi sadar terhadap pelestarian lingkungan secara lokal di mana pun mereka berada. Dengan demikian, ketika mereka telah mampu berbuat positif terhadap lingkungannya secara lokal, pada akhirnya lingkungan global manusia juga akan dipelihara, baik dinamika maupun keseimbangannya dalam ekosistem yang menguntungkan bagi seluruh mahluk hidup.

Menurut Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D. dan Drs. Djihad Haisyam, M.Pd. Dalam bukunya, penanaman kesadaran terhadap lingkungan hidup kepada anak-anak sejak usia dini itu sangat penting. Perilaku peduli lingkungan hidup tidak dapat dikarbit. Hal tersebut harus ditanamkan melalui proses internalisasi nilai (proses menanamkan sesuatu, keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang menjadi perilaku sosial. Namun proses penanaman tersebut tumbuh dari dalam diri seseorang sampai pada penghayatan suatu nilai) yang berpihak kepada pelestarian lingkungan hidup.

Gerakan pramuka memiliki kesempatan yang luas mengambil peran dalam tugas mulia itu. Pramuka dapat memfungsikan diri sebagai perpanjangan tangan secara tidak formal terhadap pengayaan kurikulum sekolah. Berbagai muatan dan pesan lingkungan secara organisatoris dapat diintegrasikan dalam program dan kegiatan Pramuka.

Gerakan Pramuka dapat menjadi katalisator yang dapat diandalkan bagi penumbuhan dan pengembangan kesadaran para siswa terhadap pelestarian lingkungan hidup. Gerakan pramuka dapat secara mudah menanamkan pesan lingkungan hidup kepada siswa melalui model yang berbeda dari pola pengajaran di kelas formal.

Aktivitas kegiatan pramuka memiliki banyak unsur permainan, olahraga, dan keterampilan di alam bebas (di luar kelas). Dengan demikian menjadi lebih mudah dan lebih nyata memperkenalkan kepada siswa bernagai persoalan lingkungan hidup. Misalnya polusi tanah, air, udara, dan suara.

Kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk memupuk rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup yaitu cross-country, kemah, karya wisata, gerakan penghijauan, dan lain sebagainya. Sehingga pramuka tak hanya sekadar kegiatan perploncoan yang kerap disalahgunakan oleh oknum, dan berbuntut aktivitas kekerasan yang banyak menelan korban.

Semoga, Pramuka benar-benar cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Sama seperti yang disebutkan dalam Dasadarma Pramuka.

error: Content is protected !!