BISNIS RUMAHAN

SUGIYONO: MENYULAP TANAH JADI BARANG MEWAH

ORANGTUA IDAMAN – Mugens Craft dirintis Sugiyono tahun 1997 dengan modal awal  Rp 5 juta, pemberian orang tua. Modal tersebut sebagian dibelikan peralatan, diantaranya perbot atau alat pemutar untuk pembuatan guci maupun vas. Sisanya  untuk membeli bahan baku berupa tanah liat gilingan. 

Saat  ini  sudah ratusan model produk dihasilkan Sugiyono. Dari  beragam bentuk dan ukuran guci, vas bunga, pot, dan aneka  model patung. Harganya mulai dari  Rp 2.500/ biji berupa suvenir, hingga  Rp 750.000/ biji, berupa guci setinggi 1,5 m. Produk paling laris saat ini adalah guci dan patung. Guci berlapis kaca adalah produk baru yang menjadi andalan. “Guci lapis kaca banyak diminati orang   Korea, sedangkan Australia lebih suka patung”, kata Sugiyono.

Sugiyono, Mugens Craft

Dalam sebulan, usaha yang dikelola bersama 9 orang karyawan ini mampu menghasilkan sekitar 200 item produk. Sejak empat tahun lalu tidak membuat produk untuk stok, melainkan mengerjakan pesanan. Saat ini omzet usaha Giyono per bulannya berkisar Rp 150 juta.  “Keuntungan dari usaha ini, jika tidak ada kerusakan atau fluktuasi harga, bisa lebih dari seratus persen,”  jelasnya.

Lahir dari  orang tua  perajin gerabah membuat Sugiyono mewarisi  ilmu serupa.  Sejak kecil berkecimpung di lingkungan gerabah inilah yang menyebabkan dirinya  tak tertarik profesi lain.  “Ini satu-satunya ketrampilan yang saya  kuasai”, tandasnya.

Saat mengawali usahanya, dia memasarkan dalam bentuk mentahan, belum difinishing.  Barang setengah jadi itu  dijual ke perajin yang lebih besar.  Dari setor barang mentah itu, lama-lama mendapat order dari perajin lain dalam bentuk barang jadi.

Sambil  melayani sesama perajin, dia mulai belajar bagaimana mengembangkan pasar sendiri lewat senior-seniornya. Sampai suatu ketika di tahun 1999 berkenalan dengan seorang buyer yang memiliki jaringan pemasaran di Bali. “Sampai sekarang  kami masih rutin mengirim ke Bali,” jelas bapak dari dua anak itu.  Pasar  Bali  membuka pintu pasar ekspor. Beberapa  pembeli menganjurkannya membuat produk sample dan diajukan ke para buyer.  Giyono pun  melakukannya. Hasilnya , sejak tahun 2000 dia mulai menjalin pasar ekspor. (orangtuaidaman.com)

Info Usaha

1997 : Usaha kerajinan gerabah Mugens Craft berdiri,  dengan modal awalRp 5 juta.

1998:  Mulai mendapat order dari perajin lain dalam bentuk barang jadi.  Produk paling laris, guci berlapis kaca.

1999:  Membuka pasar di Bali. Berkembang dengan melayani permintaan ekspor.

2000:  Ekspor ke Australia, Korea, Singapura, dan Timur Tengah.   

2010 : Tidak membuat produk stok, hanya melayani pesanan. Memiliki 9 karyawan. Memperluas show room. Omzetnya berkembang menjadi Rp 150 juta/bulan.

Data:

Sugiyono, Mugens Craft, Kasongan,  Bantul, Yogyakarta

error: Content is protected !!