Budaya

HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA

KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA.

Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam air, tanpa mengakibatkan pergolakan besar permukaan air. Demikian pula dengan merasuknya Hindu di Nusantara.

Berbagai aspek Agama Hindu dari India tidak ditelan bulat-bulat begitu saja di Nusantara. Begitu juga dengan beragam konsep sosial dan keagamaan. Tidak sekedar ditiru atau malah dijejalkan. Melainkan disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia.

Candi Prambanan Bersaksi
Seni arca di area Candi Prambanan adalah buktinya. Masyarakat setempat menyebut bangunan tersebut sebagai Candi Lara Jonggrang. Seturut dengan nama tokoh legenda di daerah tersebut.

Patung Dewi Durga Mahishasuramardhini yang singgah di ruang utara Candi Siwa dipercaya sebagai patung perempuan tersebut. Ia dikutuk menjadi batu oleh peminangnya yang ditipu.

Ruang tengah Candi Lara Jonggrang berisi perwujudan Siwa dalam bentuk manusia, bukan sebagai lingga di atas yoni yang lebih sering digunakan sebagai tumpuan khas Siwa. Patung ini menghadap ke timur, ke arah posisi pintu masuk utara candi.

Bangunan yang sama berisi ruang-ruang terpisah untuk 3 dewa lain. Yakni, Durga Mahishuramardini di ruang utara, Ganesa di ruang barat, dan guru-bijaksana Agastya di selatan.

Susunan 3 dewa ini dalam kedudukan khusus dengan siwa sebagai dewa utama merupakan penafsiran kembali oleh bangsa Indonesia Kuna terhadap seluruh dewa-dewi Hindu.

4 Dewa di Nusantara
Ada 4 dewa di Indonesia yang menjadi satu kelompok tetap. Tidak ada dalam kebiasaan di negara beragama Hindu dimanapun. Tidak di India, tidak pula di bagian Asia Tenggara. Kelompok dewa-dewa ini dipertahankam terus selama periode Hindu di Nusantara.

Di candi-candi Jawa, Dewa dan Dewi yang lain  sering dihadirkan kedalam kelompok inti ini. Yang pertama adalah tingkat dewa-dewa tertinggi. Meliputi Siwa, Wisnu dan Brahma. Ketiganya merupakan trimurti “Tiga Wujud” Dewa Hindu Tertinggi.

Di tingkat lain, ada 2 penjaga gerbang. Kedua penjaga ini  bernama Mahakala dan Nandiswara.

Jumlah Dewa sering diperbanyak dengan menambahkan Dewa lain. Kelompok yang sering dijumpai, yang masih dianggap terkait oleh masyarakat Jawa modern, adalah kelompok delapan lokapala, dipimpin oleh dewa Indra yang tinggal di arah timur.

Anggota-anggota lain tinggal di tiga mata angin lainnya dan titik tengah antar-mata angin. Lokapala yang dipimpin Indra kemudian menjadi lambang dunia para dewa.

Mereka jelas dibedakan dari kesatuan gaib tertinggi yang dikenal sebagai Siwa atau Battara Guru. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa  kekuatan lokapala secara perlambang dapat di dalam kekuatan raja-raja jawa.

Brahma Sang Gunung
Ciri khas lain Hindu Jawa tengah yaitu penekanan pada Brahma, sehingga dibangun candi tersendiri di gugus Lara Jonggrang. Candi untuk Brahma jarang sekali dibuat di India.

Di Indonesia, Brahma dihubungkan dengan gunung-gunung berapi, yang tidak ada di India. Candi-candi untuk vahana ‘kendaraan’ dewa seperti di Lara Jonggrang juga tidak lazim di India.

Sistem penempatan beberapa deret candi-candi kecil membentuk bujur sangkar mengelilingi gugus tengah seperti di Prambanan juga tidak ditemukan di India. Kemungkinan, sistem Prambanan diadopsi dari gugus Buda Candi Sewu di dekatnya.

Salah satu segi paling menarik dari gugus Lara Jonggrang ialah bahwa pusat halaman utama tidak digunakan untuk menempatkan patung Siwa sebagai ikon dewa utama.  Sebagai gantinya, gugus diatur sedemikian rupa sehingga titik tengah ditempatkan di sisi selatan tangga menuju Candi Siwa mencapai dasar candi induk.

Merujuk prasasti yang mencatat pentahbisan gugus ini pada tahun 856 M, bangunan suci ini barangkali dipersembahkan kepada para dewa bumi setempat agar tak menganggu upacara.

Sementara itu, beberapa dewa berperan kecil di India justru lebih menonjol di Indonesia. Proses berkebalikan juga terjadi: beberapa bentuk ikon yang populer dan tersebar luas di India jarang sekali atau bahkan tidak pernan ditemukam di Indonesia, misalnya salah satu patung Siwa dalam bentuk Nataraja ‘Raja Tari’.

Arca-arca perunggu Siwa bertangan empat dalam sosok menari dengan satu kaki terangkat dikelilingi oleh bingkai api sangat umum di India selama berabad-abad.

Patung ini tidak pernah diperkenalkan ke Indonesia karena alasan yang tidak jelas. Sampai sekarang belum bisa diperkirakan suatu pola “jatuh bangunnya” berbagai dewa Hindu di Indonesia. Tetapi mungkin suatu saat kita dapat merekonstruksi prinsip-prinsip yang telah mempengaruhi keputusan Bangsa Indonesia menyukai dewa-dewa India tertentu dan mengabaikan yang lainnya (orangtuaidaman.com).

Sumber:
INDONESIAN HERITAGE: SEJARAH AWAL


PELANGI BUDAYA NUSANTARA

CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN

CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN

Teguh Jiwa BrataOct 16, 20236 min read

CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi

TONG SETAN: DARI MOTORDOME, WALL OF DEATH SAMPAI TONG EDAN

TONG SETAN: DARI MOTORDOME, WALL OF DEATH SAMPAI TONG EDAN

Teguh Jiwa BrataJun 18, 20233 min read

APA PUN SEBUTANNYA, WAHANA YANG SATU INI SELALU MERAMPAS ANTUSIAS PENGUNJUNG. Mesin Yamaha RX King meraung petang itu. Suaranya garang,

LAWANG SEWU: GEDUNG TUA ITU DIPENUHI PESONA CERITA KERETA

LAWANG SEWU: GEDUNG TUA ITU DIPENUHI PESONA CERITA KERETA

AMRITA RANU BENINGFeb 25, 20236 min read

KATA ORANG, LAWANG SEWU TIDAK COCOK BAGI ANAK KECIL. NYATANYA, GEDUNG TUA ITU MEMBUAT ANAK KELAS 1 SD SEPERTI SAYA

BATIK TRUSMI: KAIN WARNA-WARNI YANG TERUS BERSEMI

BATIK TRUSMI: KAIN WARNA-WARNI YANG TERUS BERSEMI

Teguh Jiwa BrataFeb 1, 20235 min read

KECAMATAN PLERED ADALAH SALAH SATU GUDANG BATIK DI CIREBON. BATIK TRUSMI DIUNGGULKAN DI SANA. Berbeda dengan batik selatan (Yogya dan

KLENTENG SAM PO KONG: CAMPURSARI BUDAYA TIONGKOK DAN JAWA

KLENTENG SAM PO KONG: CAMPURSARI BUDAYA TIONGKOK DAN JAWA

Teguh Jiwa BrataJan 30, 20233 min read

ISLAM, BUDDHA, KONGHUCU, JAWA, DAN TIONGKOK MENJADI WARNA-WARNI MEGAH KLENTENG SAM PO KONG. Imlek 2023, warna unik terasa ketika tiba

error: Content is protected !!