BATUR SARI RESTAURANT: JAJAKAN MAKANAN & PEMANDANGAN LERENG PENELOKAN
ORANGTUA IDAMAN – Di restoran ini yang dinikmati pengunjung bukan cuma masakan, tetapi juga pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur, Bali. Keistimewaan ini membuat banyak wisatawan mengunjunginya.
Serombongan wisatawan asal Jerman baru saja turun dari dua bis besar. Mereka langsung ke Batur Sari Restaurant. Sebagian dari mereka segera berfotoria di pinggir restoran dengan latar belakang Gunung Batur dan Danau Batur. Sebagian lagi menikmati secangkir kopi Bali dan mencicipi bubur ketan hitam.
Itulah pemandangan rutin di Batur Sari Restaurant. Restoran milik I Ketut Ginara ini berada sisi Jalan Raya Penelokan, Kintamani, Bali, di atas tanah dengan tingkat kemiringan hampir 60 derajat. Sebagian areal restoran dirancang agar pengunjung merasakan sensasi makan di tebing. Sebagian meja dibuat memanjang di bagian tepi restoran. Ketika makan, pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur tepat di hadapan tamu restoran. Ketika ada peralatan makan yang jatuh, pengunjung tidak akan bisa mengambilnya lagi. Berada di restoran ini sama dengan berada di teras lantai 20 sebuah gedung bertingkat.
Pengunjung Batur Sari Restaurant tak terbatas pada wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara dengan perbandingan 50 : 50. Setiap harinya, restoran ini dikunjungi oleh paling 100 – 200 wisatawan untuk menikmati masakan dan pemandangan. Pada masa liburan, jumlah pengunjung bisa lebih banyak lagi.
Hidangan yang disajikan cukup lengkap. Mulai dari yang bernuansa Bali, Indonesia, Internasional, hingga Chinese Food. Easy to eat adalah gambaran umum dari hidangan yang disajikan. Dari sisi rasa, hidangan–hidangan tersebut memang bukan luar biasa. Tapi hidangan tersebut dapat dengan mudah dinikmati oleh berbagai lidah.
HANYA MENERIMA PEMBAYARAN TUNAI
Restoran yang dibuka tahun 1999 ini menerapkan buffet style alias gaya prasmanan bagi pengunjung yang hendak makan. Dengan harga standar Rp 80.000 per orang, pengunjung bebas memilih dan makan sepuasnya. Bila ingin memesan minuman atau makanan tambahan di luar paket, pengunjung harus membayar lebih. Wisatawan domestik bisa membayar hingga Rp 150.000 per orang sementara wisatawan mancanegara bisa sampai Rp 200.000 per orang. Menurut Ginara, diterapkannya buffet style ini untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan. Jadi makanan dan pemandangan menjadi dua hal yang coba dikawinkan Ginara.
Pengunjung dapat mengawali makan dengan fresh garden salad, lumpia sayur, dan dua jenis sup yang disajikan berganti. Lalu, mereka dapat memilih antara, nasi putih biasa, nasi ketela/ jagung, atau nasi goreng plain untuk menemani hidangan–hidangan utama. Yang termasuk hidangan utama antara lain ayam pedas manis, tuna goreng tepung, onion ring, mie goreng sayur, cap cay dengan tahu, oseng–oseng sayur, hingga sate gaya Bali yang terbuat dari ayam atau ikan. Sebagai penutup, pengunjung dapat memilih pisang goreng, lak-lak Bali (mirip serabi), bubur ketan hitam, dan berbagai irisan buah segar.
Menurut Ginara, dalam buffet style tidak ada hidangan yang menjadi unggulan. Satu hidangan harus bisa melengkapi hidangan yang lain. Namun, selama ini bubur ketam hitam yang paling cepat habis ketika pengunjung didominasi wisatawan asing. Sebaliknya, apabila pengunjung didominasi oleh wisatawan domestik, sate lilitlah yang paling cepat habis. “Semua hidangan di sini dijamin halal. Jadi tidak usah khawatir,” tutur Ginara.
Banyak yang berpikiran, pelaku usaha akan merugi bila membuka restoran dengan konsep makan sepuasnya. Namun, pemikiran tersebut terpatahkan oleh fakta yang dialami Ginara. Dari gambaran jumlah pengunjung dan nilai rupiah yang harus dibayar per orang pengunjung, Ginara mendapatkan laba bersih yang cukup “wow” untuk ukuran restoran non-bintang di luar perkotaan.
Menurut Ginara, pengelolaan dengan sistem pembayaran tunai menjadi salah satu kunci keberhasilan usahanya. Sistem pembayaran ini akan mempermudah pengelolaan keuangan. Sebab dalam mengelola restoran, setiap hari ia harus menyediakan bahan–bahan baru dan segar untuk diolah. “Memang dengan sistem cash basic, kecil kemungkinannya untuk menjalin partnership dengan travel agent besar yang lebih memilih pembayaran per bulan,” ujar Ginara. Hal inilah yang menyebabkan ia berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dari 30 orang yang dipekerjakannya. “Kalau saat ini pengunjung merasa puas, mereka akan menjadi pelanggan,” tambahnya.
Ginara juga menyiapkan tempat yang nyaman bagi sopir dan pemandu wisata saat menunggu tamu mereka. Kopi, teh, camilan, rokok, bahkan buah segar juga disediakan gratis untuk mereka. Dengan cara ini para sopir dan pemandu wisata cukup happy untuk merekomendasikan Batur Sari Restaurant kepada para wisatawan.
MENU DI BATUR SARI RESTAURANT
Hidangan pembuka:
· Sup jagung, ayam, seafood, dan sayuran
· Lumpia sayuran
· Fresh garden salad
· Plain bread & butter
Hidangan utama:
· Nasi putih/ nasi jagung/ nasi ketela/ nasi goreng
· Mie goreng ayam & sayur
· Onion Ring
· Tuna/ cumi goreng tepung
· Ayam pedas manis
· Oseng–oseng sayur
· Cap cay tahu
· Sate ayam bumbu bali
· Sate lilit ayam/ikan
Hidangan penutup:
· Bubur ketan hitam/ kacang hijau
· Lak–lak Bali (sejenis serabi)
· Pisang goreng madu
· Potongan buah segar
Minuman (yang termasuk dalam paket):
· Teh
· Kopi
KONTAK:
Batur Sari Restaurant
Jl. Raya Penelokan, Kintamani, Bali
Telp: 0366-51007