KEBUN

CEMARA NATAL: FLORA PENGUNDANG REZEKI DI PENGUJUNG TAHUN

ORANGTUAIDAMAN.COM – Natal masih sebulan lagi, namun sebagian pedagang pohon cemara segar sudah melakukan persiapan untuk menyambut calon konsumen.

Pohon cemara memang sudah menjadi simbol yang tak terpisahkan dari perayaan Natal. Oleh karenanya, beberapa penjual pohon cemara musiman mengaku, permintaan pohon cemara mulai meningkat memasuki bulan Desember. Tentunya fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi penjual pohon cemara segar.

Meskipun sudah ada pohon cemara plastik yang lebih praktis, namun permintaan pohon cemara segar untuk melengkapi dekorasi Natal masih terlihat stabil. Seperti pengakuan Abdullah, salah satu penjual pohon cemara segar di Jalan Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang sudah berbisnis pohon cemara sejak tahun 1980-an.

Riuh di Bulan Desember
Saat ditemui beberapa waktu lalu, Abdullah mengaku baru saja mendatangkan ratusan pohon cemara langsung dari petani cemara di Tangerang, Banten. “Pengalaman tahun sebelumnya, pesanan mulai membludak saat memasuki awal bulan Desember. Jadi jauh-jauh hari kita sudah harus stok. Hari ini sudah datang 150 pohon. Jumlahnya masih bisa meningkat lagi mengikuti permintaan,” ungkapnya.

Memang, pohon cemara identik dengan perayaan Natal. Bagi umat Kristiani, merayakan Natal dengan dekorasi alami pohon cemara hidup memang serasa dekat dengan Bethlehem, tempat Yesus Kristus dilahirkan. Dan bagi umat Kristiani, menghias pohon Natal bersama keluarga adalah momen yang paling ditunggu. Lalu, mengapa pohon cemara dijadikan ikon untuk perayaan Natal? Menurut beberapa sumber, semua tradisi ini berasal dari kebudayaan kuno di Eropa, tepatnya Jerman pada abad ke-16. Akhirnya kebudayaan tersebut menyebar ke Amerika dan bahkan ke seluruh dunia.

Ketika itu,  saat Natal tiba, di Eropa sedang dilanda musim dingin (salju). Hanya pohon cemara yang selalu tampak hijau daunnya, sedangkan pohon-pohon lainnya rontok berguguran. Jadi, pohon cemara itu melambangkan evergreen, hidup kekal. Makna simbolisnya adalah agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain.

Begitu pula dengan menghias pohon Natal menjadi gemerlap. Sebenarnya tradisi tersebut mengadaptasi kisah Martin Luther yang terkesan menyaksikan keindahan bintang-bintang di langit yang gemerlap sinarnya menembus dahan-dahan pohon, saat dia berjalan di hutan cemara. Dia kemudian menebang sebatang pohon cemara dan membawanya pulang kerumah. Dan untuk membuat efek gemerlapan, dia memasang lilin – lilin di tiap cabangnya. Maka dari kejadian ini, lahirlah tradisi Natal seperti itu. 

Harga Bervariasi
Tentu saja lahirnya tradisi Natal seperti di atas, mendatangkan rezeki bagi Abdullah. 

Sebagai gambaran, harga pohon cemara bervariasi tergantung ukuran dan tingginya. Untuk ukuran kecil setinggi 1,5 meter harganya sekitar Rp 300 ribu, ukuran sedang 2,5 meter harganya Rp 800 ribuan, dan ukuran di atas 4 meter harganya bisa sampai Rp 5  juta rupiah.

Menurut pengakuan Abdullah, pohon cemara yang paling banyak dibeli konsumen adalah yang berukuran sedang dengan tinggi 2,5 meter. Namun ada juga yang membeli ukuran kecil, dengan alasan supaya lebih mudah dimasukkan ke dalam rumah.

 “Kalau saat ini hanya bisa menjual 6 pohon per hari, mendekati tanggal 1 Desember nanti permintaan akan meningkat. Apalagi menjelang Natal. Dalam sehari, puluhan pohon bisa laku terjual,”katanya saat ditanya mengenai omzet. Itu artinya, Abdullah bisa mendapatkan pemasukan Rp 1,8 juta bila mampu melego cemara berukuran kecil sebanyak 6 pohono. Pendapatannya bakal melesat hingga Rp 30 juta, bila dalam jumlah yang sama mampu menjual cemara berukuran jumbo.

Menghias Pohon Cemara Natal
1. Agar pohon cemara tetap segar, pastikan tempat air untuk pohon tetap penuh. Jika pohon cemara yang digunakan sudah tumbuh di dalam pot, maka tidak perlu mengeluarkan pohon tersebut dari dalam pot. Tinggal bawa masuk saja, namun harus tetap menyesuaikan dengan ukuran ruangan terlebih dahulu.

2. Tempatkan pohon Natal di sudut rumah.

3. Siapkan bahan-bahan untuk hiasan seperti lampu warna-warni, karangan bunga, aneka gantungan Natal, syal  plastik, kapas, kado, kartu Natal, foto, ataupun pernak-pernik lainnya.

4. Pilihan tema untuk pohon natal bisa beragam. Misalnya bereupa sangkar burung, nada musik, santa, ataupun tema Natal lainnya.

5. Untuk memasang lampu hias, bisa dilakukan dengan model spiral. Yakni dengan melingkari pohon cemara dimulai dari ujung pohon yang paling atas, hingga dahan pohon bagian bawah dengan lampu warna-warni. Panjang lampu natal sebaiknya disesuaikan dengan ukuran pohon, sehingga lingkaran yang dihasilkan oleh lampu hias serasi dengan pohon.

6. Langkah berikutnya adalah memasang syal manik-manik yang terbuat dari plastik. Cara memasang syal sama persis dengan pemasangan lampu hias. Namun, arah pemasangan syal harus berlawanan arah dengan lampu hias. Apabila lampu hias dipasang dari atas melingkar ke arah kiri hingga ke bawah, pemasangan syal dari atas ke bawah namun ke arah yang berlawanan yaitu ke kanan.

7. Tambahkan aksesoris yang bisa digantung seperti bola dan pernak-pernik Natal lainnya.

8. Ketika memasang gantungan natal, disarankan untuk memasangnya secara merata ke seluruh bagian pohon, dengan digantung satu persatu. Usahakan supaya hiasan tidak hanya digantung di satu sisi pohon sedangkan yang lain kosong. Karena apabila demikian, pohon akan terkesan botak dan merusak keindahan pohon natal. Selain itu, ukuran gantungan natal juga harus disesuaikan dengan ukuran pohon.

9.  Tambahkan juga parcel atau kado Natal di bawah pohon.

10. Kartu Natal dan foto dapat diletakkan di sekitar kado dan boneka. Fungsinya adalah untuk mempercantik pohon dan menimbulkan kesan ramah dengan beberapa kalimat yang tertulis pada kartu natal.

11. Setelah semua barang terpasang dengan rapi, maka langkah terakhir adalah menyalakan lampu natal. Gemerlap lampu akan menambah kesan meriah pada perayaan Natal tahun ini. Selain barang-barang di atas, dapat pula menambahkan benda-benda lain sesuai selera. Selamat mencoba!

Info
Jenis Pohon

Umumnya ada dua jenis pohon cemara yang dijajakan oleh para pedagang. Yakni cemara jenis Afrikana dan cemara jenis Papuana. Cemara Afrikana memiliki ranting berduri dan daun yang terlihat mengembang, sedangkan cemara Papuana berdaun kaku dan lurus. Kebanyakan konsumen lebih memilih jenis cemara Afrikana karena memiliki daun lebih mengembang sehingga terlihat lebih segar dan natural.

error: Content is protected !!