GUNUNG BROMO: SAJIKAN KIRANA MATAHARI TERBIT
KONON, DISINI ADALAH ALTAR KEMBUL BUJANA TERINDAH DI NUSANTARA. TEMPAT MENGUDAP KIRANA MATAHARI TERBIT.
Bromo merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 ha di ketinggian 2392 mdpl.
Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bromo dibelah menjadi empat bagian oleh empat kabupaten. Meliputi, Pasuruan, Malang, Probolinggo, dan Lumajang.
Bromo disucikan oleh masyarakat Tengger sebagai Gunung Brahma. Punya kawah bergaris tengah sekitar 800 meter (utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat). Sementara itu, zona berbahaya Bromo berupa lingkaran berjari-jari 4 km dari pusat kawahnya.
Lautan pasir Gunung Bromo menyembul ke permukaan. Menciptakan tekstur indah. Lautan pasir itu merupakan hasil letusan gunung berapi yang memuntahkan ribuan ton batuan vulkanik. Kini material vulkanik itu akhirnya menjadi pasir hitam halus.
Anda dapat membelah dan menjelajah lautan pasir itu mengendarai jeep atau dengan berkuda. Pengalaman berkuda di kawasan gunung berapi aktif ini tak dapat dicecap di tempat lain.
Selain mengarungi lautan pasir, Anda juga bisa mendaki tangga sebanyak 259 anak tangga menuju Puncak Bromo.
Dari tempat itu pula Anda dapat menyaksikan gagahnya gunung tertinggi di Jawa yaitu Semeru, berlatar depan Gunung Batok.
Sementara itu, jeda waktu matahari terbit pada pukuk 04.45 WIB juga tak boleh dilewatkan. Anda dapat beramai-ramai melahap suguhan pemandangan indah ini di atas punggung Gunung Penanjakan yang berketinggian 2.770 mdpl.
Hanya 30 menit waktu yang diaediakan untuk menyaksikan matahari terbit. Jadi sebaiknya jangan disia-siakan. Sebab, Sang Mentari tak sudi menunggu siapa pun yang lengah dan malas.
Setelah Sang Surya kian membubung tinggi, pada saat itu pula pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru menggantikan sajian matahari terbit.
Bagi Anda yang belum puas menikmati pemandangan itu, silakan berlama-lama di tempat itu. Namun, bagi Anda yang ingin cicipi citarasa lain sajian di Bromo, yuk kita lanjutkan berpetualang.
Tak jauh dari kaki Gunung Bromo terlihat sebuah pura, namanya Pura Luhur Poten Bromo. Di tempat ini masyarakat Tengger setiap tahun rutin menyelenggarakan upacara Yadnya Kasada atau Upacara Kasodo.
Berbagai persembahan kepada Dewa berupa beraneka sayur, ayam, dan uang dilarung ke dalam kawah.
Upacara ini diselenggarakan pada tengah malam hingga dini hari. Setiap bulan purnama, sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa (orangtuaidaman.com).
Info Wisata
Area Gn. Bromo, Podokoyo, Kec. Tosari, Pasuruan, Jawa Timur
WARNA-WARNI WISATA
KALIURANG PARK – BOTANICAL GARDEN: BUAH EVOLUSI KALIURANG JADUL
SEKARANG, KALIURANG TAK SEKADAR MEMBUAT HATI SENANG. LOKA WISATA INI PUN MEMBIKIN ANANDA PINTAR. Bagi yang dulu pernah berlibur ke
GRAND ARKENSO PARKVIEW: MENGINAP DI ATAS KELAP-KELIP ATAP KOTA SEMARANG
DARI DALAM KAMAR GRAND ARKENSO PARKVIEW, PEMANDANGAN SENJA…
GEMBIRA LOKA ZOO: LEBIH INTIM DENGAN SATWA
DI GEMBIRA LOKA, PENGUNJUNG TAK SEKADAR MENYAKSIKAN BERAGAM…
UMBUL WEDOK KLATEN: SEGARNYA BERENANG AIR “AQUA”, BERBONUS SPA GARRA RUFA “NDESO”
Selama ini Klaten populer dengan pemandian Umbul Ponggok.…
SINDU KUSUMA EDUPARK: DARI BIANGLALA RAKSASA, SINEMA HOROR SAMPAI RUMAH TEROR
SORE ITU KAWAN-KAWAN DARI SD NEGERI 1 GEMULUNG…
LOST IN INDONESIA
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK