PROSES PENYERAPAN AIR OLEH TANAMAN, INI PENJELASANNYA

20 November 2022 Teguh Jiwa Brata

PERGERAKAN AIR DALAM TUBUH TUMBUHAN DIDASARKAN ATAS SUATU HUBUNGAN ENERGI POTENSIAL.

Mungkin kita akan bertanya-tanya bagaimana air bisa mencapai pucuk pohon, yang ketinggiannya bisa mencapai puluhan meter dari permukaan tanah.

Jawaban sederhana terhadap pertanyaan tersebut yaitu adanya proses kapilaritas dalam pembuluh tumbuhan. Benarkah demikian?

Secara kasat mata, sifat utama air yaitu mengalir dari tempat tinggi menuju lokasi yang lebih rendah. Namun, bukankah air dalam tubuh tumbuhan justru mengalir dari akar (bagian bawah) menujua dedauanan (bagian atas) tumbuhan?

Yang harus kita pahami, selain mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah, air juga bergerak dari daerah berenergi potensial tinggi menuju daerah berenergi potensial rendah.

Aliran air dalam tanaman analogis dengan aliran listrik

Udara memiliki potensial air yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan potensial air dalam tanaman maupun tanah.

Daun tanaman yang masih hidup rata-rata memiliki potensial air lebih besar dari -15 bar.

Apabila tidak terjadi kehilangan air dari tanaman ke udara (misalnya pada malam hari), potensial air dalam tanaman hampir mencapai kesetimbangan dengan potensial air tanah.
Ketika stomata terbuka, proses hilangnya air dari dalam daun akan berlangsung terus-menerus. Air hilang dari daun melalui transpirasi. Proses ini mengakibatkan penurunan potensial air di dalam daun.

Akibatnya selanjutnya, potensial air di dalam daun menjadi lebih rendah dari potensial air di tangkai daun. Sehingga, air mengalir dari tangkai daun menuju daun.

Aliran air ini mengurangi potensial air di tangkai daun, yang berada dalam kesetimbangan dengan batang. Sehingga air bergerak dari batang ke tangkai daun.

Proses serupa terulang di bagian batang. Aliran air dari batang menuju tangkai daun mengakibatkan potensial air dalam batang menjadi lebih rendah daripada potensial air di dalam akar. Sehingga air dalam akar akan mengalir menuju batang.

Potensial air dalam akar yang berkurang akan mengakibatkan penyerapan air oleh akar dari dalam tanah.

Ketika akar menyerap air dari suatu daerah, akar itu menembus ke daerah baru dalam tanah yang memiliki potensial air lebih tinggi. Dengan cara ini tanaman seringkali mampu berada pada potensial air yang lebih tinggi daripada potensial air tanah rata-rata.