RAMAYANA KAKAWIN: RAMAYANA ALA ORANG INDONESIA
KISAH RAMAYANA YANG HIDUP DI DUNIA PERWAYANGAN ANAK NEGERI ITU BERSUMBER DARI KAKAWIN RAMAYANA. DIGUBAH PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA BALITUNG SEKITAR ABAD KE-9 DAN KE-10.
Ada 2 versi cerita Rama dalam Bahasa Jawa Kuno. Yakni versi kakawin dan versi prosa yang berjudul Uttarakanda. Keduanya bersumber dari naskah India yang berbeda.
Dalam pewayangan, terdapat beberapa sebutan yang berbeda. Misalnya Sita yang disebut Dewi Sinta, Rawana disebut Rahwana atau Dasamuka, Walin yang tak lain adalah Subali, dan Lanka sebutan untuk Alengka atau Alengkadiraja.
Kakawin Ramayana bersumber dari karya sastra India abad ke-6 dan ke-7, yakni Ravanavadha (Kematian Rama) karya pujangga Bhatti.
Menurut P.J. Zoetmulder persamaan mencolok antara Kakawin Ramayana dan Ravanavadha ditemukan dalam 17 pupuh permulaan. Setelah itu, Ramayana benar-benar merupakan karya asli Uttarakanda naskah karya Walmiki
Sementara itu, perbedaan nyata antara dua versi ini terletak di akhir cerita. Dikisahkan dalam Kakawin Ramayana, Rama dan Sita akhirnya bertemu kembali dalam kebahagiaan.
Sedangkan Uttarakanda menceritakan bagaimana Rama terpengaruh rakyat yang menyangsikan kesucian Sita. Isterinya yang sedang mengandung itu diusir dari istana. Kelak Sita melahirkan 2 orang putera bernama Kusha dan Lawa. Kisah Uttarakanda diakhiri dengan lenyapnya Sita yang ditelan oleh Bumi.
Awalnya, banyak silang pendapat soal kapan Kakawin Ramayana ditulis. H. Kern dan Sutterheim berpendapat bahwa kakawin ini ditulis pada zaman Kerajaan Kediri (sekitar abad ke-11 sampai ke-13).
Sementara itu, Purbotjaroko dan Hooykaas mengatakan bahwa kakawin ini ditulis pada zaman Mataram (abad ke-9 dan dan ke-10), tepatnya pada masa pemerintahan Raja Balitung.
Akhirnya, moyoritas ahli sepakat bahwa kakawin ini ditulis pada Zaman Mataram dan merupakan induk kakawin yang kemudian berkembang di kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa.
Di Candi Prambanan juga dapat ditemukan relief yang menceritakan kisah Ramayana. Namun, menurut Zoetmulder banyak perbedaan yang terdapat antara kakawin dan cerita relief candi itu.
Akantetapi hal ini tidak melemahkan perkiraan tentang kemungkinan bahwa relief itu dibuat sesudah kakawin ditulis. Lantas siapakah penulis kakawin ini? Hingga saat ini belum tercapai kesepakatan. Menurut tradisi, kakawin tersebut ditulis oleh Yogiswara.
Purbotjaroko menilai jalan cerita, hiasan kata-kata, gaya, dannisi Kakawin Ramayana amat bagus. “Seumur hidup belum oernah saya membaca kitab Jawa yang memadahi bahasanya, seperti kitab Ramayana ini,” kata ahli sastra tersebut.
Kakawin ini berbeda dengan kakawin-kakawin sesudahnya karena tidak dimulai dengan manggala yang berisi keterangan penulis dan apologi penulisnya.
Akibatnya, aspek historisnya menjadi bahan perdebatan hingga kini. Isi kakawin ini jauh lebih pendek bila dibandingkan dengan Ramayana karangan Walmiki yang terdiri atas tujuh kanda (orangtuaidaman.com)
Sumber: Jakob Sumardjo, Ensiklopedi Nasional Indonesia
📷 Foto: Triliana Kurniasari
WARNA-WARNI BUDAYA
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
TONG SETAN: DARI MOTORDOME, WALL OF DEATH SAMPAI TONG EDAN
APA PUN SEBUTANNYA, WAHANA YANG SATU INI SELALU…
LAWANG SEWU: GEDUNG TUA ITU DIPENUHI PESONA CERITA KERETA
KATA ORANG, LAWANG SEWU TIDAK COCOK BAGI ANAK…
BATIK TRUSMI: KAIN WARNA-WARNI YANG TERUS BERSEMI
KECAMATAN PLERED ADALAH SALAH SATU GUDANG BATIK DI…
LOST IN INDONESIA
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK