7 PIHAK BERPOTENSI MENYEBAR BERITA BOHONG
ORANGTUA IDAMAN – Teori konspirasi, informasi salah, dan spekulasi virus corona membanjir di media sosial. Siapa saja kah pengobar rumor itu? Dan siapa pula yang menyebarkannya?

Marianna Spring, reporter spesialis BBC, penyelidik berita palsu, dan Tim Trending BBC melakukan investigasi ratusan cerita menyesatkan. Penelitian itu bertujuan untuk menemukan pelaku di balik berita bohong, serta menguak motif mereka.
Menurutnya, ada 7 pihak yang berpotensi menyebarkan kabar palsu. Pihak itu meliputi: komedian, penipu, politisi, ahli konspirasi, insider, masyarakat awam, dan selebritas.Lebih terperinci lagi, ketujuh pihak penyebar kabar bohong itu dibedakan menjadi dua. Yaitu: Triger atau yang memulai rumor dan penyebar rumor.
PENGOBAR RUMOR
1. Komedian
Suku, ras, agama, topik porno, dan politik kerap menjadi bahan lawakan yang gurih. Tak sedikit komedian mengangkat tema politik sebagai materi lawakan. Bahkkan tak sedikit pula komidian mengangkat sebuah topik politik sebagai lelucon hanya berdasarkan opini.
Kondisi yang lebih parah, orang iseng membagikan berita palsu sebagai lelucon. Tokoh politik sebagai bahan lawakan. Meskipun lawakan itu adalah berita palsu yang sengaja dibuat untuk menyerang lawan politiknya, namun tak sedikit orang mempercayai lawakan itu sebagai kebenaran.
2. Penipu
Seseorang atau sekelompok orang menggunakan berita palsu untuk mengelabui Anda agar memberikan keuntungan finansial atau data pribadi.
Modus ini marak terjadi di bidang bisnis. Berita peluang usaha kerap digoreng sebagai gerbang modus bisnis monyet (monkey business) dan investasi bodong.
Peluang bisnis anthurium yang konon pernah meriah, janda bolong dengan harga fantastis, dan kilau bisnis akik yang telah padam adalah contoh berita yang dihembuskan untuk menggoreng peluang bisnis yang belum jelas pasarnya.
3. Politisi
Klaim menyesatkan dari pejabat dan politisi biasanya tumbuh subur saat pemilihan umum.
Tak sedikit berita palsu diebuskan sebagai bahan kampanye hitam. Sama seperti pelawak, materi yang diangkat adalah isu-isu sensitif yang dapat memicu sentimen antar unsur masyarakat. Misalnya, agama dan kesukuan.
4. Ahli Teori Konspirasi
Seseorang yang berbagi teori yang belum terbukti, seperti 5G menyebarkan virus corona, percaya itu benar.
Teori konspirasi yang kontroversional menarik banyak orang dan pihak yang berambisi menggapai popularitas diri. Melalui sebuah teori yang belum diuji kebenarannya, mereka berupaya agar bisa menaiki panggung, sehingga punya mimbar untuk tampil.
5. Insider
Seseorang yang mengaku dari sumber yang dapat dipercaya, tetapi tidak dapat dibuktikan jika memang demikian.
Fenomena merebaknya pakar pandemi dadakan saat wabah Covid-19 adalah contohnya. Beberapa orang mengaku epidemolog dan virolog padahal sesungguhnya mereka tak memiliki kapasitas tersebut.
Pakar pendemi dadakan itu menebar teori-teori seputar pandemi dan virus yang belum diuji kebenarannya secara ilmiah. Lebih parahnya, “pakar” itu menaburkan teori menentang protokol kesehatan.
PENYEBAR RUMOR
6. Masyarakat Awam
Berita palsu menyebar cepat melalui grup obrolan teman dan keluarga. Secara psikologis, orang cenderung memilih berbagi berita kepada orang-orangbdi sekitarnya yang memiliki hubungan saling percaya dan punya kesamaan pemahaman.
7. Selebritas
Orang-orang terkenal sering memposting berita palsu atau klaim menyesatkan di media sosial atau TV.


