MELATIH KETERAMPILAN SESUAI PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK, INI PORSINYA…
ORANGTUA IDAMAN – Tak sedikit orangtua beranggapan anak yang lebih cepat bisa menulis daripada kawan-kawan seusianya itu lebih unggul. Lantas, orangtua itu memaksa anak belajar menulis di usia yang masih terlalu dini. Padahal, proses belajar harus disesuaikan dengan tumbuh-kembang anak.
Ketahuilah, Bunda! Tiap anak punya latar belakang pertumbuhan motorik berlainan. Mendidik, membimbing, dan mengajari anak seharusnya disesuaikan dengan tahap perkembangan motorik anak.
Motorik adalah gerakan tubuh yang terkoordinasi. Hasil kerja sama antara otot, otak, dan saraf. Kondisi motoris sempurna terwujud ketika ketiga unsur tersebut saling menunjang, berkaitan, dan melengkapi.
Apabila anak mengalami gangguan salah satu unsur tersebut, maka motorik yang dimiliki tidak akan dapat berfungsi secara sempurna.
Selain itu, ketiga unsur itu juga harus tumbuh secara matang. Sehingga ketiganya dapat beker jasama dan berkoodinasi secara baik.
Anak yang belum matang umumnya memiliki gerakan motorik belum sempurna. Contohnya yaitu perkembangan motorik halus yang berpengaruh terhadap kemampuan menulis. Sebaiknya Bunda tidak memaksa anak menulis sebelum motiriknya benar-benar siap.
Demikian pula dengan perkembangan otot dan syaraf kaki. Melatih anak berjalan sebaiknya dilakukan pada saat otot dan syaraf kakinya sudah benar-benar siap. Jika dipaksa, justru dapat mengakibatkan cedera.
Anak yang sudah dapat mengendalikan motorik, siap mempelajari keterampilan selanjutnya. Otot tangan dan syaraf tangan yang matang membuat anak mampu menggenggam secara baik. Nah, ini berarti anak siap dilatih menulis atau dilatih makan sendiri.
Keterampilan dapat dimiliki apabila anak dibimbing dan dilatih secara benar, disiplin, dan pada waktu yang tepat.
Meskipun otot, syaraf dan otaknya sudah matang, anak tidak akan dapat terampil jika tidak dilatih.
MOTORIK HALUS & KASAR: Keterampilan anak menggunakan jemari untuk menulis, memegang sendok, dan menggambar disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan keterampilan berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari dan menjaga keseimbangan disebut sebagai keterampilan motorik kasar.
Anak usia Sekolah Dasar, punya otak, saraf dan otot yang sudah berkembang baik. Sehingga gerakan motoriknya juga sudah terkoordinasi secara baik pula.
Agar tak salah melatih anak, yuk disimak tahap-tahap perkembangan anak berikut:
1. Usia 4 Minggu Pertama
Bayi sudah memiliki 2 refleks pertama. Yaitu gerakan menggenggam. Mereka akan menggenggam benda yang diletakkan di tanggannya. Reflek berikutnya yaitu gerakan melangkah. Bayi sudah berkemampuan memutar kepala ke sisi kanan dan kiri. Membuat suara selain menangis.
2. Usia 1 – 4 Bulan
Gerak reflek melangkah hilang. Berkemampuan memegang dengan tangan terbuka. Selain itu, pada usia ini, bayi akan mengangkat kepala jika dibaringkan tengkurap. Bayi berkeinginan menjangkau benda-banda yang menarik perhatian. Berkemampuan mengkoordinasi pengelihatan, suara, dan gerakan. Merespon orang-orang di sekitarnya dengan senyuman dan tawa. Anak sudah dapat duduk, namun masih harus dibantu.
3. Usia 4 – 8 Bulan
Mampu menggunakan jari-jari dan jempol secara bersamaan untuk menggenggam. Anak sudah dapat memindahkan barang dari tangan satu ke tangan yang lainnya. Dapat memegang botol. Anak sudah dapat duduk tanpa dibantu. Selain itu, anak juga dapat bermain dengan mainan serta mencari mainan yang disembunyikan. Perkembangan lain yang terlihat yaitu menirukan gerkan orang lain. Saat meminta digendong, anak akan mengangkat kedua tangannya.
4. Usia 8 – 12 bulan (1 tahun)
Bunda sudah bisa melatih anak menumpuk benda. Anak dapat ditarik agar berdiri dan berjalan saat kedua tangannya dipegang. Dengan demikian, pada usia ini anak sudah dapat dilatih berjalan. Keterampilan lain yang sudah dapat dilakukan yaitu melempar dan menggambil kembali mainan. Pada umumnya, pada usia ini anak menyukai irama musik. Ia akan segera mengangguk, menggoyangkan kepala saat mendengar musik dan lagu. Kebiasaan lainnya yaitu makan dengan jari serta minum dengan cangkir.
5. Usia 1 tahun – 18 bulan
Pada usia ini anak sudah bisa berjalan sendiri, namun masih sering jatuh. Perkembangan motorik halusnya yaitu berketerampilan mencorat-coret. Anak mulai melihat dan tertarik gambar, suka membolak-balik buku. Saat yang tepat menanamkan ketertarikan terhadap buku. Ketermpilan motorik halus yang lain yaitu mampu memegang sendok, namun belum sempurna, sehingga makanan kerap menjadi berhamburan.
Pada usia ini, anak juga sudah mengenali berbagai nama benda yang ditemukan dan digunakan setiap hari. Anak mampu merangkai kalimat sederhana berisi 2 kata. Anak gemar mendengar lagu serta menyukai kisah dongeng yang dibaca orangtua. Nah, sekali lagi, ya Bun, jika Bunda menginginkan anak kelak gemar membaca, dekat dengan buku dan literasi, maka pada usia inilah saat yang tepat menanamkan ketertarikan anak dengan dunia literasi.
6. Usia 18 Bulan – 2 Tahun
Anak mulai jarang jatuh, serta belajar berlari. Perkembangan motorik kasarnya lebih baik. Bisa memanjat tangga kecil. Menjadi lebih pintar melempar bola. Kosa kata anak lebih banyak lagi (50 – 300 kata). Rasa ingin tahu mulai besar. Ditandai dengan semakin seringnya bertanya apa dan mengapa. Bunda dapat melatihnya membuka pakaian sendiri.
7. Usia 3 – 4 tahun
Pada usia ini, pertumbuhan kaki lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan tangan. Motirik kasarnya berkembang baik, sehingga anak dapat melompat-lompat menggunakan satu kaki. Tak ada salahnya, orangtua membelikan sepeda roda tiga. Sebagai sarana melatih motorik kasarnya. Permainan bola juga cocok untuk melatih motorik kasar. Anak dapat menendang dan menangkap bolan lebih baik.
Sementara itu, untuk melatih motorik halusnya, Bunda bisa mengajari Ananda menggambar lingkaran, garis lengkung, garis horizontal maupun vertikal. Warna-warni sarana menggambar dapat mendongkrak minat Ananda belajar. Maka, jangan lupa membelikan krayon, unyuk menggambar. Penggunaan pensil warna sebaiknya dibawah pengawasan dan bimbingan orangtua. Sebab, benda ini runcing dan tajam.
Kosa kata yang dimiliki kian banyak. Memiliki 300 – 1.000 kata. Merasa penasaran terhadap hal-hal baru. Nah, sebaiknya Bunda selalu menanggapi dan memberikan jawaban terhadap setiap pertanyaan yang diberikan Ananda.
8. Usia 4 – 5 Tahun
Motorik kasar dan motorik halus yang dimiliki sudah berkembang baik. Mulai pintar memanjat dan melompat. Pada usia ini pula lah, Bunda bisa mulai memperkenalkan huruf. Sebab, Ananda mulai dapat menyalih huruf serta menulis namanya sendiri. Tak lupa pula Ananda siap dilatih berhitung hingga 20 lho.
Pada usia 5 tahun pertama, Bunda sebaiknya melatih Ananda agar memiliki kemandirian mengurus dirinya sensiri, bersosialisasi secara baik. Yaitu menyesuaikanndiri dengan masyarakatbdi sekitarnya. Latih Andanda ahar dapat berkonsentrasi selama 10 menit.
Jangan lupa memperkenalkan hal-hal yang baik dan sepantasnya dilakukan. (orangtuaidaman.com)