KULTUR JARINGAN: CARA CEPAT MELESTARIKAN AMORPHOPALLUS
ORANGTUA IDAMAN- Berhasil didomesitaksikannya Amorphophallus Titanum di Taman Wisata Mekarsari nampaknya membuat para ahli di tempat tersebut semakin bersemangat terus berupaya melestarikan bunga bangkai raksasa ini.
Saat ini Lab Kulturjaringan di Mekarsari telah memiliki 50 botol Amorphophallus yang telah steril atau bebas kontaminan. Setiap bulan, cuilan Amorphophallus itu menghasilkan tunas-tunas baru. Kuncup daun itu dicuil-cuil lagi menjadi tanaman baru. Lalu ditumbuhkan di atas media agar yang mengandung zat perangsang.
Perbanyakan seperti ini dilakukan sampai menghasilkan ratusan bahkan ribuan tunas Amorphophallus. “Berkat kultur jaringan hanya dalam waktu 1 tahun kita mampu menghasilkan ratusan Amorphophallus. Cara perbanyakan ini tidak dipengaruhi cuaca, siang malam kita bisa bekerja asal ada SDM nya,” tutur Sodikin, staf ahli Lab Kultur Jaringan Taman Wisata Mekarsari.
Sementara itu. menurut penuturan Parimin, Staf riset & penelitian Taman Wisata Mekarsari, perkembang biakan dengan biji, butuh waktu selama 4 tahun agar bisa tumbuh dan berbunga. Perkembangbiakan dengan kultur jaringan terbukti lebih cepat dan bersifat masal daripada perkembangbiakan dengan biji.
Ada 2 jenis media tanam yang digunakan. Yakni media agar biasa dan media agar dengan arang aktif. “Karena masih dalam penelitian, formulasinya belum dapat dipublikasikan. Setelah ditemukan formula media yang pas, nanti pasti akan dipublikasikan, kata Sodikin. Sementara sebagai bahan perbanyakan digunakan biji dan daun. “Kalau diambil dari umbi, rentan terjadi kontaminasi. Sebab, umbi berada di dalam tanah. Sehingga sulit disterilkan,” papar pria ramah itu.
Bibit Amorphophallus dalam botol bisa mulai diadaptasikan di dengan lingkungan luar setelah berusia 8 bulan. Amorphophallus yang telah memiliki akar siap dikeluarkan dari botol. Lalu diadaptasikan dengan lingkungan luar.
Semoga Amorphophallus tetap lestari (orangtuaidaman.com)
