Litosfer

MENGAPA TIAP DAERAH PUNYA JENIS TANAH BERBEDA? INI JAWABANNYA

ORANGTUA IDAMAN – Hasil pelapukan batuan akan terus dilumat kekuatan alam. Membentuk tanah yang berbeda-beda dari tempat satu dengan tempat lainnya.

Remukan batuan selanjutnya mengalami fase-fase hancuran iklim fisik dan hancuran iklim kimia, membentuk tanah. Fase hancuran iklim fisik dan hancuran iklim kimiawi merupakan dua kejadian yang saling berkait dalam membentuk tanah.

Selama fase hancuran iklim fisik, bebatuan mineral megalami perubahan fisik. Awalnya berwujud batuan berukuran besar menjadi batuan berukuran kecil. Sedangkan sifat kimianya tidak mengalami perubahan.

Dalam fase tersebut, unsur lingkungan yang berperan adalah sinar matahari, kondisi iklim (panas atau dingin), pengaruh biologis mekanis, tekanan air dan angin. Tiap daerah punya kondisi lingkungan berbeda. Sehingga, proses hancuran batuan berbeda pula dari tempat satu dengan yang lainnya. Sehingga, tanah yang dihasilkan pun berbeda-beda. Dengan demikian, jenis tanaman yang dapat tumbuh pun menjadi berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Sementara itu, fase hancuran iklim kimiawi akan mengubah sifat batu-batuan mineral yang telah hancur menjadi batu-batuan kecil dan halus. Dalam fase ini, berlangsung pelenyapan mineral-mineral tertentu yang dikandung batuan. Akan tetapi dalam fase ini pun akan terjadi penyusunan kembali hasil larutan atau hancuran.

Nah, dengan demikian hancuran iklim sebagai unsur-unsur aktif dalam pembentukan tanah tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Gaya hancuran iklim mencerminkan berbagai faktor yang mengendalikan macam tanah yang dibentuk (orangtuaidaman.com)

Sumber:

Ir. Mul Mulyani Sutedjo, Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian

error: Content is protected !!