PIDADA MERAH: BOGEM MENTAH YANG ENAK

19 August 2022 Teguh Jiwa Brata

BERMANFAAT KULINER, BEDAK DINGIN, TUTUP BOTOL, HINGGA SOL SEPATU.

Pidada merah (Sonneratia caseolaris) adalah sejenis pohon penghuni rawa-rawa tepi sungai dan hutan bakau. Termasuk suku Lythraceae.

Pohon ini sering disebut pidada atau perepat. Julukan lainnya yaitu alatat (Singapura); berembang (Malaysia); pedada, perepat merah, rambai (Banjarmasin.); bogem (Sunda); betah, bidada, bogem, kapidada (Jawa); bhughem, poghem (Madura); wahat merah, warakat merah (Ambon.); dan posi-posi merah (Ternate).

Berbuah Tanpa Musim
Pohon berukuran sekitar 15 – 20 m. Tajuk renggang, ranting-ranting menggantung di ujung. Punya banyak akar napas berukuran besar, muncul vertikal di sekeliling batang.

Tipe daunnya tunggal, berhadapan, bundar telur terbalik atau memanjang, 5–13 cm × 2–5 cm, dengan pangkal bentuk baji dan ujung membulat atau tumpul. Tangkai daun pendek dan sering kali kemerahan.

Bunga tumbuh sendirian atau berkelompok hingga 3 kuntum di ujung ranting.

Bunga pidada merah mekar di malam hari. Punya banyak nektar. Disukai kelelawar dan ngengat, yang datang menyerbukinya. Pidada merah berbunga dan berbuah sepanjang tahun.

Kelopak bunga bertaju 6 (jarang 7–8), runcing, panjang 3–4,5 cm dengan tabung kelopak serupa cawan dangkal di bawahnya, hijau di bagian luar dan putih kehijauan atau kekuningan di dalamnya.

Daun mahkota merah, sempit, 17-35 mm × 1,5-3,5 mm. Benangsari sangat banyak, panjang 2,5–3,5 cm, putih dengan pangkal kemerahan, lekas rontok. Tangkai putik besar dan panjang, tetap tinggal sampai lama.

Buah buni berbiji banyak berbentuk bola pipih, hijau, 5–7,5 cm diameternya dan tinggi 3–4 cm, duduk di atas taju kelopak yang hampir datar. Daging buah kekuningan, masam asin, berbau busuk.

Penghuni Mangrove
Pidada merah tumbuh di hutan bakau bersalinitas rendah, berlumpur dalam. Flora ini juga tumbuh di sepanjang tepian sungai, rawa-rawa pasang-surut.

Buah pidada dapat mengapung dan dipencarkan oleh aliran air.

Pidada merah diketahui menyebar luas di Sri Lanka Barat, Asia Tenggara (Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Timor Timur, Papua Nugini, hingga ke Australia, Kepulauan Solomon dan New Hebrides. Diintroduksi ke Cina selatan.

Terdapat pula hasil persilangan Sonneratia caseolaris dengan Sonneratia alba di Papua Nugini. Keturunannya dinamai Sonneratia X gulngai .

Manfaat Kuliner
Buahnya dapat dimakan, demikian pula daun mudanya, yang kerap dilalap. Buah tersebut dimakan mentah, atau dimasak sebagai campuran ikan.

Di Kalimantan Selatan, buah rambai dijadikan sebagai bahan ramuan bedak dingin.

Kayunya berkualitas rendah, dan hanya digunakan sebagai kayu bakar. Akar napasnya lunak dan banyak mengandung rongga renik.

Sehingga kerap digunakan sebagai pengganti gabus untuk membuat tutup botol, kok, dan juga bagian dalam sol sepatu (orangtuaidaman.com).