PROBLEM PASCA PENITIPAN SATWA KESAYANGAN
PERDANAWINATA DOKTER HEWAN PRAKTIK DI JAKARTA MENYARANKAN AGAR MEWASPADAI RAGAM PENYAKIT YANG KEMUNGKINAN DITULARKAN SELAMA BINATANG PELIHARAAN ANDA DITITIPKAN.
Penyakit tersebut bisa diakibatkan oleh patogen maupun salah gizi.
Tidak sedikit penyayang satwa kecewa setelah hewannya diambil pulang dari tempat penitipan. Terutama terkait problem kesehatan kelangenannya.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dikeluhkan dan dialami adalah :
1. Hewan Terjangkit Kutu.
Kutu dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang sebelumnya bersih dari kutu. Terlebih lagi jenis kutu mikroskopis. Misalnya, scabies dan demodex.
Untuk mengobati kedua jenis kutu ini, tidak mungkin dilakukan pemilik hewan sendiri. Harus ditangani dokter hewan. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit.
Sementara itu, jenis kutu makroskopis seperti caplak dan pinjal dapat menyebabkan penularan parasit darah dan cacing.
Berbagai ras anjing seperti herder, colie, dan samoyed rentan terhadap parasit darah. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
2. Kerusakan Kulit dan Rambut
Penitipan hewan yang tak mumpuni juga kerap membuat kerusakan kulit dan rambut. Terutama pada hewan yang berambut panjang dan berkulit sensitif.
Kerusakan tersebut disebabkan antara lain oleh kutu, jamur, kondisi kandang dan perawatan harian selama penitipan. Selain itu, kualitas pakan juga sangat.
3. Penurunan Berat Badan
Hal ini disebabkan oleh berubahnya pola makan sebelum dan selama penitipan.
Beberapa anjing punya kebiasaan makan disuapin, ditungguin, makanannya ditebar atau ditempatkan di tempat makan. Perubahan kebiasaan makan dapat mengakibatkan anjing tidak mau makan.
Anjing atau kucing sudah punya pola jam makan tertentu, seleranya berkurang jika diberi makan di luar jam makannya.
4. Tidak Mau Makan.
Anjing yang tidak biasa dikurung di rumah jika dititipkan dan ditempatkan di dalam kandang, biasanya akan mengalami depresi.
Kucing yang ditempatkan di kandang berdekatan dengan kandang anjing juga akan mengalami depresi. Demikian pula dengan hewan yang mempunyai sifat penakut, jika dikandangkan dekat kandang hewan yang berkarakter agresif akan mengalami depresi.
Kondisi-kondisi demikian akan berpengaruh terhadap napsu makannya. Akibatnya, hewan-hewan yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan di tempat penitipan, setelah pulang memerlukan waktu pemulihan napsu makannya. Jika kondisi demikian berlangsung lama, dapat membahayakan kesehatannya.
5. Diare.
Terjadi akibat perubahan makanan, kesehatan makanan dan minuman, kondisi depresi atau sanitasi kandang yang kurang baik. Oleh karena itu, sangat dianjurkan anjing dan kucing tetap mendapat makan dan minuman yang sudah menjadi kebiasaan sejak sebelum dititipkan.
6. Congekan Atau Infeksi Telinga ( otitis ).
Dipicu karena petugas yang memandikan tidak melakukan prosedur yang benar (menyumpal kapas di telinga hewan sebelum di mandikan ).
7. Kelemahan Otot-otot Kaki.
Terutama pada anjing ras besar yang ditempatkan di kandang yang sempit dan kurang gerak. Seharusnya pemilik melihat kandang yang akan ditempati oleh hewannya sebelum dititipkan serta tatalaksana perawatan anjingnya selama dititipkan.
8. Depresi yang tidak jelas asal-usul penyebabnya.
Hal ini mungkin dapat akibat adanya faktor lingkungan yang kurang mendukung terhadap kenyamanan saat berada di tempat penitipan.
Misal adanya berbagai suara bising dan memekakkan, contoh bunyi petasan, kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang, suara petir selama turun hujan dan sebagainya.
Perhatian, belaian dan perlindungan dari pemilik segera setelah hewan kembali dari penitipan akan menjadi terapi yang sangat penting.
Berbagai kondisi tersebut dipicu lantara pemilik terlalu memaksakan hewannya untuk dititipkan, terburu-buru ingin segera berangkat berlibur. Tidak sempat melihat, dan mendapat penjelasan dari tempat penitipan.
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menitipkan hewan yaitu menyesuaikan jadwal keberangkatan waktu penitipan. Sabaiknya tidak dilakukan secara mendadak.
Lakukan booking terlebih dahulu. Survey harus dilakukan. Lokasi penitipan yang dekat rumah dapat mengurangi kerepotan melakukan antar-jemput hewan.
Selaon itu periksa kondisi tempat penitipan termasuk perkandangan, fasilitas, dan lingkungan. Informasi dan rekomendasi dari sesama pemilik hewan akan sangat berguna (orantuaidaman.com).
RAGAM SATWA RUMAHAN
BURUNG KENARI: MENU SEHAT BAGI INDUK MENGERAM
KUTERCUKUPAN ASUPAN PAKAN BERGIZI & KANDANG BERSIH MENJADI FAKTOR UTAMA BAYI KENARI MENETAS SEHAT PUN SELAMAT. Rata-rata, seekor induk kenari menghasilkan 2 – 3 butir telur. Setelah itu ia segera mengerami telur-telurnya itu. Menu bermutu harus dipersiapkan untuk induk kenari…
BURUNG KENARI: TIPS JITU 7 MENIT MENJADI PENGHULU KENARI
TAK BUTUH WAKTU LAMA SUKSES MENJODOHKAN KENARI. CUKUP 7 MENIT MEMBACA TIPS INI LALU MENCOBANYA. Proses penjodohan burung kenari diawali dengan perkenalan antara pejantan dan burung betina. Berbeda dengan manusia…
BURUNG KENARI: TIPS MEMASTER AGAR BERSUARA PATEN
MESKIPUN SUDAH MAHIR BERNYANYI SEPERTI MASTER, NYANYIAN KENARI BISA KEMBALI KE SUARA ASLI. TAK INGIN SEPERTI ITU? KUY SIMAK TIPS BERIKUT. Anak kenari yang akan dilatih bernyanyi setidaknya sudah disapih.…
RITUAL KAWIN PERKUTUT BANGKOK: DARI NYANYIAN KUK KUK OWER, SAMPAI TARIAN EROTIS
KUK KUK OWER… KUK KUK OWER… NYANYIAN PERKUTUT SAAT SUDAH BERJODOH. SEMBARI MENDENDANGKAN TARIAN EROTIS PERKAWINAN. Ritual perkawinan perkutut itu unik. Berbeda dengan ayam, perkutut jantan tak terburu-buru menaiki betina…
KATURANGGAN PERKUTUT: TAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEBERUNTUNGAN PEMILIK
JANGAN SALAH LAGI YA, KATURANGGAN ITU BERBEDA DENGAN CIRI MATHI. BIAR ENGGAK BINGUNG YUK DISIMAK… Katuranggan sering disalah artikan sebagai ciri mathi. Padahal,katuranggan tak ada sangkut pautnya dengan nasib malang…
