Lentera

WILLY TJANGGAWARDHANA: PENGECER CAT, SUKSES JADI JURAGAN SEMEN

KISAH SUKSES – Ini kisah perjalanan Willy meniti usaha dari penjual cat door to door,  menjadi salah satu “raja semen”  di Indonesia. Karena pasar yang sangat besar sementara pasokan tidak mencukupi,  persaingan di bidang bisnis semen tidak terlalu dirasakan oleh Willy. 

Tahun 1988, setamatnya dari  SMU, Willy  yang saat itu baru 18 tahun belajar bekerja di perusahaan kakaknya  di Kebayoran Lama, Jakarta.  Ia bertugas sebagai tenaga pemasaran.  “Saya jual cat dan bahan bangunan door to door.  Siang  bekerja, malam saya kuliah,” tuturnya.    Profesinya itu memberinya pengalaman mengenal pemetaan toko-toko material.  Saat itu tahun 1988.   “Pada waktu itu belum terjadi krisis ekonomi, jadi jualan kemana-mana untungnya lumayan ,” tuturnya.  

Empat tahun kemudian, setelah merasa cukup memiliki jaringan dan pengalaman, ia  menyewa sebuah tempat untuk memulai usaha grosir cat.  “Kepercayaan dan komitmen itu modal awal saya,” katanya. Willy bisa memanfaatkan tenggat tempo pembayaran yang dipercayakan oleh para vendor.  Dengan demikian bisa menekan modal awal yang dibutuhkan.

Tahun 1980 – 1991 seiring  booming pertumbuhan property, Willy menikmati masa keemasan bisnis bahan bangunan.  Ia memilih lokasi usaha di Bintaro dengan alasan mendekati pasar.  “Saat itu kawasan Bintaro dengan Jaya Real Poperty sedang berkambang pesat,” tuturnya.

Beralih Produk Semen

Dari spesialis cat, Willy merambah ke semen dan besi. “Kalau cat kan untuk finishing-nya.  Finishing itu kan uang terakhir.  Namun kebutuhan utama bangunan adalah semen dan baja. Karena itulah saya masuk ke situ,” tuturnya.  Awalnya Willy bekerjasama dengan semen Kujang.  Namun karena permintaan pasar sangat banyak, ia menambah pasokan dari produsen lain yaitu Semen Padang. 

Merasa sukses berdagang semen, Willy kemudian mengakhiri bisnis catnya.  Saat ini suplai semen sangat terbatas.  Sementara permintaan semen sangat tinggi.  Menurut Willy, hal ini disebabkan karena Industri semen di Indonesia terkendala  masalah perizinan pendirian pabrik.  “Kalau mau menambang bahan baku semen, tanahnya pada umumnya kan tanah ulayat. Apalagi saat ini ada otonomi daerah,” kata Willy. 

Menurut pengalamannya, persaingan bisnis semen sangat dipengaruhi oleh ekspansi semen produk luar.  Misalnya  semen Tiga Roda dan Holcim.  Sementara Willy merupakan distributor “semen plat merah” alias semen buatan dalam negeri.  Meski demikian karena pasar yang sangat besar sementara suplai yang tidak mencukupi, maka persaingan di bidang bisnis semen tidak dirasakan oleh Willy. 

Bantuan Danamon

Merasa perlu mengembangkan usaha,  tahun 2000 Willy bermitra dengan Bank Danamon untuk pengadaan modal.  Pinajamn awalnya  Rp 200 juta.  Melalui paket pinjaman rekening koran.  Menurutnya, Danamon tidak hanya menyuntikkan dana.  Namun juga menyuntikkan berbagai strategi bisnis. Hubungan pendanaan tersebut hingga saat ini masih berlangsung. Willy mengakui pelayanan Danamon memuaskan.  Ia juga dapat berkonsultasi soal bisnisnya.  Pihak Danamon juga sering memberikan informasi perkembangan ekonomi secara global.  Hal ini sangat membantu Willy.

Sejak tahun 2002, Willy bekerja sama dengan  PT. Wijaya Karya dan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk untuk distribusi semen. Ia memasok berbagai jenis semen untuk banyak proyek di Jakarta dan provinsi lainnya di seluruh Indonesia. 

Ketersediaan barang menyangkut kredibilitas di mata konsumen. Untuk mengatasi kekosongan barang, Willy melakukan beberapa strategi. Salah satunya yaitu bekerjasama dengan beberapa proodusen semen.  Bila suatu saat salah satu produsen tidak memiliki pasokan, kekosongan itu bisa ditutupi oleh produk dari pabrik semen yang lain. 

Merk terkadang memang menjadi salah satu kendala.  Untuk mengatasinya, Willy memberi jaminan garansi kepada konsumen.  Misalnya, dengan menyodorkan SNI , dan hasil uji laboratorium yang dimiliki oleh produsen semen yang bersangkutan.  “Pada dasarnya produk semen itu kualitasnya rata-rata hampir sama, semuanya terdaftar SNI,” katanya (orangtuaidaman.com)

INFO 1

Ekspansi di Bidang Lain

Sejak tahun 2004, Willy melebarkan sayap usaha, sebagai pemasok pelumas Shell Marine Lubes. Konsumennya, ratusan kapal yang dimiliki beberapa perusahaan, meliputi seluruh Indonesia, termasuk PT. Arpeni Pratama Ocean Line dan perusahaan bahari besar lainnya.

INFO 2

Tentang PT. Cakrawala Maju Makmur

Anak Perusahaan

  1. PT. Bumiagung Kiranasentosa, distributor Semen Padang.
  2. PT. Bahtera Rejeki Abadi,  perusahaan transportasi bahan bakar minyak industri.

Bidang Usaha

  1. Distributor Semen Tonasa
  2. Distributor Semen Gresik
  3. Distributor Bahan Bakar Minyak Industri Humpuss Industrial HSD
  4. Distributor Pelumas Shell Marine
  5. Agen Besi Baja

LENTERA


EntrepreneurshipEDU

error: Content is protected !!