GERBIL: FAUNA UNIK KERABAT HAMSTER

30 September 2022 Teguh Jiwa Brata

SEKILAS TAMPANG GERBIL (Meriones ungulatus) MIRIP HAMSTER. HANYA SAJA SATWA INI PUNYA EKOR PANJANG.

Banyak orang tak menyukai ekornya. Namun, tak sedikit pula yang menjadikan ekor itu sebagai daya tarik.

Jenis gerbil yang banyak ditemukan di pet shop yaitu Mongolian, berasal dari kawasan gurun di daratan Cina.

Di Indonesia, satwa ini sulit ditemukan. Semua gerbil yang digunakan sebagai hewan percobaan dan hewan peliharaan adalah turunan dari 20 pasang gerbil yang ditangkap di Mongolia, tahun 1935.

Mula-mula hewan ini dibawa ke Jepang, lalu ke Amerika Serikat tahun 1954, dan ke Inggris tahun 1964.

Gerbil dimanfaatkan sebagai hewan percobaan karena merupakan satu-satunya marga yang dapat menyesuaikan hidupnya di lingkungan padang pasir dan mempunyai kativitas diurnal (siang hari).

Di alam, gerbil hidup di kawasan padang pasir di Asia, Afrika, dan sebagian selatan Rusia yang kering dan jauh dari sumber air. Kelompok gerbil tinggal di terowongan dan liang bawah tanah.

Hewan ini mirip wirok, tetapi bertelinga lebih besar, tidak bisa berlari melainkan melompat-lompat. Gerbil tidak menggigit, apalagi bila dipelihara sejak kecil.

Gerbil aktif pada malam hari, karena termasuk binatang nokturnal. Tetapi ia bukan tipe binatang suka tidur sepanjang hari. Ia juga aktif pada siang hari (diurnal).

Gerbil bisa mencapai panjang 12 – 14 cm dengan ekor mencapai 10 cm. Usia harapan hidup gerbil berkisar 3 – 5 tahun.

Selain varian mongolian dikenal juga fat tail gerbil yang tak kalah lucu. Bentuk ekornya mirip cacing gemuk.

Soal kandang, tak berbeda dengan binatang pengerat lain. Bagian atas alas kandang perlu diberi media serutan kayu. Sediakan juga tempat pakan dan minum yang bersih (orangtuaidaman.com).

Data Biologis Gerbil Peliharaan

Lama hidup                               : 2 – 3 tahun
Lama produksi ekonomi        : 7 – 20 bulan, rata-rata 15
                                                     bulan.
Lama kehamilan                     : 24 – 26 hari.
Kawin sesudah beranak        : 60% sesudah beranak,
                                                     implantasi tertunda
                                                     Selama betina menyusui.
Usia sapih                                : 21 hari
Umur dewasa                          : 9 – 12 minggu
Umur dikawinkan                    : 10 – 12 minggu
Siklua kehamilan                    : poliestrus
Siklus estrus (berahi)             : 14 – 18 jam
Ovulasi                                     : spontan
Bobot dewasa                         : 75 – 100 gram jantan
                                                     65 – 85 gram betina
Bobot lahir                               : 2,5 – 3,5 gram
Jumlah anak                           : rata-rata 4 – 5
Perkawinan kelompok           : seekor jantan, seekor
                                                     betina tidak pernah
                                                     terpisah.
Aktivitas                                   : diurnal (siang hari).