KENALKAN! INI LHO MOYANG AGLAONEMA

7 February 2022 Teguh Jiwa Brata

ORANGTUA IDAMAN – Asia tenggara merupakan surga aglonema. Hampir semua jenis aglonema terdapat di Asia tenggara.

Menurut Greg Hambali, breeder Aglonema terkenal yang bermukim di Bogor, terdapat tiga sentra aglonema terbesar di dunia yaitu Sumatera, Philipina, dan Thailand. Sumatera terkenal dengan aglonema berdaun merah. Philipina merupakan sentra aglonema berdaun merah jambu, sedangkan Thailand adalah sumber aglonema berdaun bercak-bercak (beras tumpah ).

Namun Ironisnya pengembang pertama agolema pertama kali dilahirkan bukan dari ketiga Negara tadi. Pengembang sekaligus penemu aglonema pertama di dunia yaitu Nat de Leon yang berasal dari Florida. Sebagai bahan baku pengembangan Aglonema ia menggunakan Aglonema Commutatum.

Indonesia adalah salah satu negara yang terkaya dengan jenis aglonema. Berbagai negara lain mengimpor aglonema dari Indonesia. Aglonema-aglonema tadi digunakan sebagai bahan indukan. Aglonema rotundum adalah jenis terkenal dari Sumatera. Banyak bangsa asing memburu jenis tersebut. Sebab, ia memiliki keragaman yang sangat besar. “Jenis rotundum sangat beragam, bentuk serat daun, warna serat, ukuran daun dan bentuk daun sangat banya macamnya”ungkap pria lulusan IPB tersebut.

Keragaman yang besar merupakan potensi yang sangat besar guna pengembangan aglonema. Melalui keanekaragaman tadi kita bisa merakit jenis aglonema baru yang cantik. Hal tersebut tentunya merupakan modal yang besar untuk memenuhi selera konsumen yang selalu berubah.

Pada umumnya seorang hobiis menyukai tanaman bukan hanya karena keindahannya saja. Aglonema digemari karena memiliki kekuatan simbolis. Warna merah disenangi orang asia karena menyimbolkan keberanian. Sedangkan warna kuning merupakan warna emas. Sehingga dipercaya sebagai tanaman pembawa rejeki. Menurut Hambali Indonesia adalah sumber aglonema ber warna merah. Jenis tersebut bernama Aglonema rotundum. Sedangkan di Philipina hanya terdapat aglonema berwarna merah muda. Daun akan berwarna merah jika dikombinasikan dengan jenis Rotundum. Dengan denikian hal tersebut merupakan potensi yang cukup baik untuk merebut pasar.

Untuk mengembangkan jenis Aglonema baru harus melalui berbagai tahap pemuliaan tanaman. Breeder sabaiknya tidak hanya menghasilkan Jenis baru yang cantik saja. Tapi mereka juga harus bisa melahirkan tanaman baru yang tahan penyakit dan memiliki daya adaptasi yang luas. Hama berbahaya bagi Aglonema yaitu sejenis ulat bernama Noktuidae Sp. Ulat itu sangat rakus jika melihat batang aglonema. Jika tidak diwaspadai hama tersebut dapat menyebabkan punahnya suatu jenis Aglonema. Beberapa jenis Aglonema yang tahan terhadap serangan hama tadi yaitu jenis Costatum, Nitidum dan Simplek. Selain itu hasil persilangan hendaknya bersifat tidak mandul.

Pengalaman Hambali membuktikan bahwa satukali persilangan membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun. Pada umumnya Aglonema menghasilkan biji setelah berumur 6 hingga 9 bulan. Tapi kualitas biji mencapai puncaknya saat tenaman berumur 18 bulan. Agar berbunga tanaman tersebut harus terpenuhi kebutuhan hidupnya secara optimal. Aglonema membutuhkan temperature malamhari 17,5 -20 derajat selsius. Sedangkan di malam hari 22,5 hingga 27,5 derajat selsius. Tanaman ini tumbuh baik pada daerah yang lembab dan dibawah naungan.

Hasil persilangan biasanga bersifat tak stabil. Sebab pada dasarnya aglonema adalah tanaman yang mudah bermutasi (perubahan sifat genetis). Jenis mutas yang dialami Aglonema yaitu mutasi somatik. Mutasi tersebut merupakan mutasi yang terjadi pada sel pertumbuhan. Salah satu akibat yang terjadi yaitu perubahan warna tanaman, perubahan bentuk tanaman. Jenis yang sering mengalami mutasi yaitu Aglonema commutatu tri color. “biasanya perubahan terjadi pada batang. Dulunya berwarna hijau kemudian bisa berubah jadi merah muda”, jelas Hambali. Mutasi bisa mengakibatkan semakin besar keanekaragaman Aglonema.

Agar Daun Aglonema Sehat dan Mengkilat

Daun jangan sampai terkena kutu sisik. Jika sudah terkena bisa disemprot dengan pestisida atau dibersihkan dengan lap basah secara berhati-hati.
Sisa pupuk dan daun tidak boleh terkena sisa pupuk dan obat-obatan. Sebab bisa mengakibatkan warna daun jadi pudar.
Daun tak perlu dibasahi terus. Penyiraman pun tak perlu diguyur selalu.
Memoles dau dengan susu bisa mengundang semut dan pada akhirnya kutu sisik pun dating.