MANISAN SAYUR: MENYECAP MANIS BISNIS KREATIF
ORANGTUA IDAMAN – Bosan dengan manisan buah? Cobalah manisan sayur karya Memen, pengerajin manisan di Darmaga, Bogor, Jawa Barat. Citarasanya tak kalak lezat dan serenyah manisan buah. Untung bisnis yang dijanjikan pun sangat menggiurkan.
Pria berusia ini mengaku sanggup menjual manisan buah sebanyak 30 kg per hari. Setiap 1,5 ons manisan sayur dijual seharga Rp 5.000 – 6.000. Tak mengherankan bila pria tersebut bisa menyekolahkan 5 anaknya sampai jenjang perguruan tinggi.
Menurutnya, manisan buah memang belum lazim diperjual belikan. Namun, ketidak laziman itu justru membuat banyak orang merasa penasaran, dan membujuk untuk mencicipi. “Dulu awalnya, saya memang bikin manisan buah. Tapi lama-lama banyak yang ikut-ikutan. Lalu saya coba bikin model baru, manusan buah,” tutur Pria yang telah menekuni profesi sebagai pengerajin manisan buah selama 17 tahun itu.
Melonjak Saat Lebaran
Beberapa jenis sayur yang ia buat menjadi manisan diantaranya yaitu pare, lombok, gambas, wortel, ubi jalar, ubi pohon dan terung. Diantara aneka manisan sayur tersebut, manisan pare yang paling laris. Peringkat kelarisan berikutnya diduduki oleh manisan wortel.
Permintaan meningkat pesat pada waktu bulan puasa. “Selama sebulan Ramadhan , saya bisa jual manisan sebanyak 3 ton. Itu termasuk manisan buah. Tapi kalau untuk manisan pare sebanyak 3 kwintal,” akunya penuh rasa bangga.
Memen mengaku tidak menemukan kendala yang berarti selama berdagang manisan. Setiap hari bisa dipastikan ada konsumen yang menjemput barang dagangannya. Pria gigih ini termasuk salah-satu pemasok utama manisan di kawasan Bogor, dan Cianjur. Bahkan, produknya berhasil menembus Hero. Tidak pernah ada stok manisan di rumahnya.
Hanya ada beberapa stoples manisan yang dijual khusus untuk melayani permintaan tetangga di sekitar. “Kalau ada pelanggan baru yang akan beli dalam jumlah banyak, sebaiknya pesan dulu 1 minggu sebelumnya. Soalnya kalau tidak pesan, pasti sudah kehabisan,” imbuhnya.
Hilangkan Rasa Pahit
Membuat manisan sayur tidak sulit. Cara pembuatannya sama dengan teknik pembuatan manisan buah. Hanya saja untuk manisan pare sedikit berbeda. Butuh perlakuan khusus agar rasa pahitnya bisa hilang. Pare yang akan dibuat manisan diiris-iris. Setelah itu biji yang menggumpal di bagian tengahnya dibuang. Irisan daging buah pare lalu diremas-remas dengan garam. Dosis garam yang diberikan yaitu 1 sendok makan untuk 1 buah pare.
Selain diremas-remas, Anda juga bisa menghilangkan rasa pahit pare dengan perendaman dengan air garam selama 15 menit. Konsentrasinya cukup 0,3% saja. Dengan cara ini, pare bisa terhindar dari kerusakan. Setelah itu, daging pare dicuci sampai bersih agar garam yang melekat hilang. Langkah berikutnya perebusan selama 5 menit . Bila daging buah pare sudah terlihat berwarna kecoklatan, berarti rasa pahit sudah hilang.
Pare lalu direndam dalam larutan kapur sirih. Cairan yang berfungsi sebagai bahan perenyah dan pengenyal ini bisa diramu sendiri. Caranya dengan melarutkan kapur sirih sebanyak 1 sendok makan kedalam 1 liter air. Perendaman dilakukan selama 2 jam. Setelah direndam, pare dicuci sampai bersih. Sisa kapur yang masih menempel bisa membuat daging pare terasa pahit. Pare yang sudah bersih siap dimaniskan dengan larutan gula panas.
Sementara itu, untuk pembuatan manisan sayur non pare, langkah yang ditempuh sedikit berbeda. Sayur yang sudah dipilih dicuci lalu diiris-iris. Biji yang ada di dalamnya dibuang. Untuk sayur yang berwujud buah sebaiknya dipilih yang masih mengkal atau tidak terlalu masak. Irisan sayur lalu direndam dalam air kapur sirih selama 2 jam. Setelah itu dicuci bersih dan ditiriskan. Sayur kemudian siap dimaniskan.
Proses pemanisan diawali dengan membuat larutan gula. Sebanyak 600 gr gula pasir dilarutkan dalam 1 liter air. Sayur lalu dimasukkan dalam larutan gula itu sambil direbus di atas api yang tidak terlalu besar. Aduk-aduk sampai mengental. Langkah ini memakan waktu kurang lebih selama 1 jam.
Selanjutnya, manisan sayur siap dipasarkan (orangtuaidaman.com)