PERAN MULIA SANG PETIR DI ANGKASA
ORANGTUA IDAMAN – Tak selamanya petir itu jahat. Nyatanya kilatan listrik di langit ini menyapu bersih endapan polusi udara di angkasa.
Diperkirakan setiap detik ada sebanyak 100 kali petir menyambar permukaan bumi.
Mengenai tempat-tempat yang jauh dari jangkauan orang. Menghantam pantai, gumuk pasir yang indah, menghempas pohon dan memicu kebakaran hutan.
Petir juga kerap merenggut maut. Menyambar orang, melukai bahkan merenggut jiwa mereka.
Faktanya, ada sekitar 24.000 jiwa melayang setiap tahun disambar petir. Itu lah sebabnya, kamu seharus berlindung saat terjadi badai petir.
Ada banyak bentuk petir. Ada yang berwujud kilatan cahaya besar dari awan ke tanah. Banyak juga yang berwujud kilatan-kilatan di angkasa, bergerak di antara awan.
Di luar peringai ganasnya itu, petir ternyata mengemban tugas baik. Para ilmuwan melaporkan bahwa guruh dapat membentuk bahan kimia, berupa senyawa oksidan pembersih atmosfer.
Lantas bagaimana proses petir membersihkan polusi udara?
Petir dapat menghasilkan senyawa oksidan dalam jumlah yang besar. Bahan kimia ini bereaksi dengan gas polutan. Misalnya metana.
Metana adalah salah satu gas rumah kaca (GRK). Timbunan gas ini di angkasa mengakibatkan efek rumah kaca, sehingga suhu udara di bumi menjadi panas.
Senyawa oksidan dari petir bereaksi dengan metana. Membentuk molekul yang larut di dalam air dan dapat menempel pada permukaan zat lain.
Molekul itu lalu larut bersama dengan air hujan, jatuh ke permukaan bumi, dan menempel di permukaan benda-benda di tanah.
Lebih detil, petir menghasilkan oksidan nitray. Bahan kimia itu dapat bereaksi dengan molekul lain di udara, membentuk jenis oksidan lain.
Pada tahun Mei hungga Juli, 2012, pesawat NASA melakukan penelitian di langit Colorado, Oklahoma, dan Texas. Pesawat jet itu menemukan dua jenis oksidan di awan yang dihasilkan oleh petir.
Kedua oksidan itu adalah: Hidroksil (OH) dan radikal hidroperoksil (HO2).
Awan yang dialiri listik dari petir memicu pembentukan OH dan HO2. Kilatan listrik petur meningkatkan jumlah OH dan HO2 menjadi ribuan bagian per triliun.
HO2 paling banyak yang pernah terjadi di udara adalah sekitar 150 bagian per triliun.
William Brune dari Pennsylvania State University di University Park melakukan penelitian terbentuknya OH dan HO2 di atmosfer di seluruh dunia.
Hasil penelitian Brune itu menunjukkan ada sekitar 1.800 badai petir terjadi di seluruh dunia. Lebih lanjut lagi, penelitian itu mengungkapkan 2 hingga 16 persen OH di angkasa dihasilkan oleh aktivitas petir.
Endapan polusi udara selalu disemprotkan manusia ke angkasa. Namun, yang tak boleh dilupakan, ternyata di angkasa ada petir yang selalu rajin menyapu polusi.
Mengetahui bagaimana badai mempengaruhi atmosfer mungkin menjadi lebih penting karena perubahan iklim memicu lebih banyak petir.
Bagaimana pun juga, manusia harus menjaga kebersihan atmosfer. Sebab, petir pun punya batas kemampuan (orangtuaidaman.com)