BISNIS RUMAHAN

RENDANG UNI FARAH: BISNIS KULINER TANPA RESTO

ORANGTUA IDAMAN – Sukses berwirausaha tidak selalu bisa diukur dari ukuran outlet atau gerai yang didirikan.  Reno Andam salah satunya.  Meski tak memiliki Outlet, ia berhasil menggaet ratusan pelanggan.  Setiap hari puluhan kilo rendang dipesan.

Menurut Reno, usaha ini dimulai oleh sebuah ketidak sengajaan.  Pada bulan Ramadhan, pada tahun 2004, ia membuat rendang.  Hasil masakan tersebut dikirim kepada beberapa teman, dan saudara.  Ia tak menyangka, kebiasaan mengirim makanan tersebut merupakan awal-mula bisnis penuh rejekinya.

Usai mengirim parsel rendang kepada sanak saudara, pesanan terus berdatangan.  Permintaan memuncak mejelang hari raya Idul Fitri.  Bahkan Tahun Baru dan Natal.  Penetrasi pasar terus dilakukan.  Hasilnya, pasanan tidak lagi bersifat musiman.  Hanya pada hari raya saja.  Namun, terus membludak setiap saat.  Selain rasanya yang istimewa, Andam juga menawarkan rendang dalam kemasan parcel yang dikemas dalam toples cantik, piring, mangkok, atau pun paper bag yang menawan.

Nilai Lebih Kemasan
Kemasan ini terus mengalami pengembangan hingga akhirnya tercipta Rendang dalam kantong kedap angin . Proses penyimpanan vacuum packed inilah yang membuat Rendang Uni Farah mampu bertahan hingga 3 bulan. Kemasan kedap udara tersebut juga bisa disimpan dalam keadaan beku.

Buah tangan Reno Andam tersebut akhirnya mendapat tanggapan positif dari relasinya.  Beberapa diantaranya melakukan pemesanan ulang. Bahkan pesanan tidak berhenti.  Parcel rendang juga banyak dipesan pada saat tahun baru dan natal.  Meski sudah mendapat respon positif dari konsumen dan telah memiliki pelanggan, saat itu Reno belum bermaksud mebisniskan rendangnya.

Pada suatu saat, ada seorang penerima kiriman parcel memesan langsung kepada Reno.  “Aku mau dibuatin rendang untuk dikirim kepada sudaraku di Belanda.  Jadi rendangnya harus dikemas sedemikian rupa agar bisa dimasukkan kedalam koper,” tutur Reno menirukan wanita pemesan rendang itu. Reno pun memenuhi pesanan tersebut.  Rendang dikemas rapat dengan plastik secara berlapis-lapis.

Munculah ide menciptakan rendang yang dikemas dalam plastik kedap udara.  Sehingga tidak perlu dibungkus secara belapis-lapis.  Akhirnya Reno menemukan sebuah alat pengemas kedap udara. Mesin tersebut menjadi sebuah modal pertama.  Saat itu dibeli seharga Rp 20 juta.  Sementara untuk memproduksi rendang Reno saat itu membutuhkan modal lancar sebesar Rp 5 juta.

Setiap bulan Reno mampu memproduksi rendang sebanyak 10 kg / hari.  Saat ini proses produksi dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan kapasitar sekali produksi sebanyak 30 kg.  Saat ini pesanan sudah tidak musiman.  Setiap saat reno menerima pasanan rendang. Rendang banyak untuk dibawa bepergian.  Tak hanya itu, pelanggan Reno mengirimkan rendangnya sebagai kado ulang tahun.

Jenis rendang yang banyak dipesan adalah rendang kemasan kecil berisi 2 potong.  “Rendang seperti ini memang cocok untuk traveling.  Juga dibawa untuk pergi haji,”  imbuhnya. Berdasarkan kemasannya, produk yang dihasilkan dibedakan menjadi 3 macam item.  Yaitu rendang per 2 potong, ¼ kg dan ½ kg.

Sedangkan menurut jenisnya, dibedakan menjadi 5 jenis.  Meliputi : rendang daging, rendang daging cabik-cabik, rendang paru, rendang kentang dan udang.  Rendang tersebut dijual dengan kisaran harga Rp 20.000 / ribu – Rp 200.000 untuk rendang daging.  Menurut pengakuannya, semua jenis rendang yang dihasilkan diminati oleh pelanggan.  “Merata, semua sama-sama banyak dipesan,” akunya, bangga.

Permasaran Tepat
Sepintas lalu, rumah Reno sama sekali tak terlihat seperti rumah produksi.  Terlebih-lebih rumah yang memproduksi rendang.  Pada umumnya rendang dijajakan dalam sebuah restoran.  Meski tempat usahanya tak terlihat dan tersembunyi di dalam sebuah komplek di kawasan Cileduk, bukan berarti bisnis rendang yang ditekuni sepi dari pesanan.  Keberadaan rendang Uni Farah cukup banyak dikenal.  Hal ini merupakan salah satu bukti keberhasilan cara pemasaran yang dilakukan.  Selain melalui cara mulut kemulut, Reno menjajakan Rendangnya juga melalui internet.

Saat ini, Reno memang telah mencapai omzet puluhan juta rupiah.  Sukses secara materi tersebut bukan menjadi satu-satunya tujuan dalam hidupnya.  Yang paling penting yaitu dapat berbagi dengan orang lain.  Ketika bisnis yang ia tekuni semakin sukses, itu berarti Reno memiliki kesempatan lebih banyak dalam berbagi dengan ibu-ibu pengaduk rendang yang mayoritas adalah tetangga di sekitar rumahnya.  Rejeki juga berlimpah bagi para tukang ojek yang mengantar rendang serta tukan becak yang mengantar kayu bakar. Bisnis yang ia tekuni pun menjadi kian berkah.

Hambatan yang sering ditemuai: proses produksi haus diawasi secara ketat.  Soalnya, hasilnya tidak boleh terlalu keras ataupun terlalu empuk.  Hal ini berkatitan dengan besar-kecilnya nyala api di tungku.  Kendala lain yaitu pengemasan harus benar-benar kedap udara.  Sulitnya menentukan selera pelanggan.  “Setiap orang kan punya lidah yang berbeda-beda.  Jadi sangat sulit memuaskan satu-persatu selera mereka.

Agar tetap dapat memuaskan pelanggan yang terus membanjir, reno mengatur jadwal dan tata-cara pemesanan.  Pemesanan dilakukan 3 hari sebelumnya. Khusus pemesanan Ramadhan/Hari Raya/Idul Fitri, pemesanan hanya diterima paling lambat 2 minggu sebelum lebaran. Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Harga yang tercantum tidak termasuk biaya antar/pengiriman.  Untuk wilayah Jakarta, tangerang, bekasi, depok dikenakan biaya pengiriman antara 20 ribu sampai 30 ribu per alamat. Untuk pesanan luar kota diatas, kami menggunakan jasa Titipan kilat.

Kendalikan Kapasitas Produksi
Reno memang tidak terlalu menggebu menggenjot kapasitas produksi.  Ia pun tidak bermaksud mewaralabakan bisnis kreatifnya ini.  “Kualitas yang paling diutamakan.  Keunikan harus tetap dipertahankan,” tutur Reno.  Selama proses produksi ia  menggunakan tungku tradisional berbahan bakar kayu. Reno mendapat kayu dari pemasok di sekitar rumahnya.  Proses produksi secara tradisional tersebut membuat aroma dan rasa rendang menjadi menggugah selera. Proses pengadukan juga harus dilakukan secara perlahan, proses pengapian yang sangat hati-hati, tak heran bila rendang ini siap disajikan sekitar 7 jam kemudian.

Kunci Sukses

–  Kombinasi cara pemasaran dari mulut-kemulut dengan berbagai teknologi informasi
–  Mempertahankan kualitas dan keunikan
–  Kepercayaan, dicapai dengan ketepatan pengiriman.

Cara order modern lebih menguntungkan.  Karena nomor telepon dan email konsumen dapat digunakan sebagai data base. Sewaktu-waktu dapat digunakan untuk memberikan dan penawaran lebih intensif.



SIMAK JUGA ANEKA BISNIS RUMAHAN INI!


SOLUSI FINANSIAL KELUARGA


error: Content is protected !!