TERCEKIK UTANG KARTU KREDIT? BEGINI STRATEGI LOLOS TEROR DEBT COLLECTOR
ORANGTUA IDAMAN – ‘Cinta’ seorang dept collector itu membuat makan tak enak, tidur tak nyenyak, beraktifitas pun tak jenak. Mereka tak henti mengejar hutang Anda.
Nikmat dan daya pikat kartu kredit seharusnya diwaspadai. Cermat, teliti, dan disiplin menjadi kunci menjinakkan risiko kartu kredit.
Ketika Anda terjerumus dalam prombem kredit macet, bank akan berupaya menagih utang Anda dengan berbagai macam cara.
Langkah awal yang dilakukan yaitu menelepon berulang-ulang ke selular, rumah, maupun kantor.
Jika langkah itu tak membuahkan hasil, 3-6 bulan kedepan bank akan bekerjasama dengan jasa agen untuk melakukan penagihan. Agen tagih inilah debt collector.
Intimidasi yang Berlaku
Sama seperti yang dilakukan preman. Ketika utang menggantung, faktor psikologis nasabah yang akan digarap.
Tak jarang perusahaan kartu kredit memanfaatkan rasa malu nasabah serta ketidak tahuan nasabah terhadap hukum untuk berbuat di luar ketentuan yang berlaku.
Misalnya dengan melakukan teror melalui kata-kata kasar, ancaman, serta mencegat di tempat-tempat umum.
Mengelak dan melarikan diri dari debt collector bukan cara penyelesaian tepat. Semakin lama Anda dalam pelarian, kian besar bunga utang tertimbun.
Saat debt collector jatuh cinta kepada Anda, tiap saat mereka apel ke rumah. Tak perlu cemas,…
Yang harus diingat, tugas debt collector hanya memberitahukan bahwa ada tagihan. Bukan sebagai perantara pembayaran. Jadi jangan terbujuk rayu membayar cicilan lewat debt collector.
Lakukanlah pembayaran di tempat pembayaran resmi. Misalnya bank, ATM, dan kantor pos.
Berikutnya, jangan menandatangani surat pernyataan yang diterbitkan oleh bank atau debt collector agar menyerahkan jaminan barang. Pasalnya, kartu kredit diterbitkan tidak dengan jaminan atau tanpa angunan.
Bagan cicilan pembayaran utang yang disusun debt collector adalah rekaan mereka sendiri. Bukan dari bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, tidak menggunakan kop surat resmi bank penerbit kartu kredit.
Lakukanlah negosiasi langsung dengan pihak bank. Datanglah langsung ke kantor bank yang bersangkutan selaku penerbit kartu kredit.
Bernegosiasilah disana agar memperoleh penghentian bunga tagihan, serta membayar seluruh tagihan terakhir.
Jika Anda terjerat utang dari beberapa kartu kredit, prioritaskan pembayaran utang kepada kartu kredit dengan bunga paling besar.
Jadikanlah utang sebagai pemacu Anda memperoleh penghasilan tambahan. Bersegeralah untuk melunasinya.
Fokuskan pendanaan untuk melakukan pelunasan utang. Buat target pelunasan, lantas berkomitmenlah untuk mencapainya (orangtuaidaman.com)
SIMAK PULA ARTIKEL INI
MERDEKA AIR: SEHAT JASMANI, ROHANI & SEHAT FINANSIAL
ORANGTUA IDAMAN – Hanya dengan membawa air minum sendiri, Anda bisa berhemat Rp 240.000 setiap bulan. Dulu, air itu sama
GAJI JANGAN DIHABISKAN
ORANGTUA IDAMAN – Semakin besar penghasilan seseorang, seharusnya…
CERDAS BERBELANJA: MUTU & KEBUTUHAN ITU YANG TERPENTING
ORANGTUA IDAMAN – Konsumen cerdas adalah pembeli yang…
MAK, HARGA BARANG DI PUSAT PERKULAKAN ITU LEBIH MURAH
ORANGTUA IDAMAN – Banyak keuntungan yang bisa ditabung…
BISNIS RUMAHAN
COFFEE COMBI: NONGKRONG DI MOBIL, MENIKMATI KOPI
ORANGTUA IDAMAN – Inilah salah satu bentuk kreasi dan inovasi baru usaha kafe kopi. Dengan konsep menyuguhkan kopi di area terbuka,
BAKPAO BUAH: MENGGUGAH SELERA KONSUMEN DENGAN INOVASI BENTUK
ORANGTUA IDAMAN – Kalau mau tetap hidup, kuncinya inovasi. Prinsip ini dilakukan Yayang Suryana Wijaya, pengusaha bakpao dari Bandung. “Tiap
PITA PITA KREATIF: PASAR ANAK TAK TERPENGARUH TREN
ORANGTUA IDAMAN – Inilah buah kreativitas Arlin Santoso dan Irlia Oktaviani, pengusaha pita di Pondok Cabe, Tangerang. Kedua bersaudara ini
FOOD STYLIST: PELUANG JASA PENATA MAKANAN
ORANGTUA IDAMAN – Anda pernah melihat iklan Supremi premium di media cetak? Atau iklan Pizza Hut, Es Krim Campina di
BUDIDAYA JENITRI: PANEN REZEKI DARI BIJI TANAMAN SUCI
ORANGTUA IDAMAN – Tak banyak yang tahu, biji jenitri (Elaeocarpus ganitrus) berharga tinggi. Karena digunakan sebagai sarana sembahyang dan diyakini