TUHAN: MITOS, RITUS & KLENIK
GUNUNG, LAUT, RITUS, MITOS, DAN TUHAN. MANUSIA, ALAM, DAN TUHAN TAK BISA DIPISAHKAN. RITUS DAN MITOS ADALAH MATA RANTAI PENGUNTAI RELASI MANUSIA, ALAM, DAN TUHAN.
Rudolf Otto, dalam Das Heilige (The Idea of The Holy – Gagasan Tentang Yang Kudus) mengatakan, Yang Kudus itu sebagai Misteri Kekuasaan Illahi yang mempesona (Mysterium Tremendum et Fascinosum).
Ritus menjadi sarana manusia religius agar bisa beralih dari waktu duniawi menuju waktu Yang Suci. Di dalam ritus, manusia meniru tindakan Yang Suci agar mampu menembus batas kondisi manusiawi. Keluar dari waktu kronologis, memasuki waktu awal mula Illahi yang menjadi rahim kelahiran dunia.
Sementara Mitos menceritakan suatu realitas mulai bereksistensi melalui tindakan makhluk supranatural. Mitos senantiasa menyangkut suatu penciptaan yang dianggap sebagaimana jaminan eksistensi dunia dan manusia. Hakekat tertinggi Tuhan, Pencipta alam semesta menyatakan diri melalui ciptaan-Nya.
Fakta ini pun terpantul dalam berbagai relasi Manusia Jawa dengan alam. Masyarakat tradisional yang religius menanggapi berbagai fenomena alam sebagai penampakan diri Yang Suci. Kehadiran tersebut dipertegas dengan ritus dan simbol.
Eksistensi tak terdefinisikan kata-kata itu menjadi misteri. Masyarakat Jawa menyebutnya sebagai ‘klenik’ atau yang disembunyikan. Misteri bukan rahasia yang tak terkuak. Hanya insan tanggap ing sasmita yang berhasil merasuk ke dalam ranah tak terjamah lafal verbal. Menemukan kesejatian.
Tiap agama dan kepercayaan memiliki cara berbeda untuk mengungkap eksistensi yang tak terdefinisikan kata-kata itu. Tak bisa saling dibenturkan. Namun banyak contoh membuktikan keberagaman itu seiring dengan waktu saling melangkapi, berpadu, asimilasi.
Ketika hal itu terjadi, terciptalah keharmonisan dalam sebuah khasanah budaya yang kaya (orangtuaidaman.com)
WARNA-WARNI BUDAYA
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam air, tanpa mengakibatkan pergolakan besar permukaan air. Demikian pula dengan merasuknya Hindu di Nusantara. Berbagai aspek Agama Hindu dari India tidak ditelan bulat-bulat begitu saja di Nusantara. Begitu juga dengan beragam konsep sosial dan keagamaan. Tidak sekedar ditiru atau malah dijejalkan. Melainkan disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia. Candi Prambanan BersaksiSeni…
TONG SETAN: DARI MOTORDOME, WALL OF DEATH SAMPAI TONG EDAN
APA PUN SEBUTANNYA, WAHANA YANG SATU INI SELALU…
LAWANG SEWU: GEDUNG TUA ITU DIPENUHI PESONA CERITA KERETA
KATA ORANG, LAWANG SEWU TIDAK COCOK BAGI ANAK…
BATIK TRUSMI: KAIN WARNA-WARNI YANG TERUS BERSEMI
KECAMATAN PLERED ADALAH SALAH SATU GUDANG BATIK DI…
Lost In Indonesia
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN SATAI. Di warung ini, soto ayam berisi suwiran daging ayam kampung, kecambah, bihun, dan irisan kol berkuah kaldu bening sedap.…
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya. Pilih saja Ikan asap sebagai oleh-oleh. Selain tak mudan basi,…
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam air, tanpa mengakibatkan pergolakan besar permukaan air. Demikian pula dengan…
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi Kematian sekaligus permaisuri Siwa bernama Candika. Banyak orang menanggap candi …
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK DOYAN RASA KANTUK. Pagi itu, 10 Agustus 2023, bayang-bayang sega…