DURIAN UNIK: SI GUNDUL & SI TAK BERJURING

12 February 2022 Teguh Jiwa Brata

FLORA BUAH – Bukan hanya unik, kedua jenis durian ini juga berpotensi dikembangkan sabagai varietas unggul.

Dua jenis durian ini hidup bertetangga di suatu kawasan terpencil di daerah Nusa Tenggara Barat. Menurut penuturan Dr. Ir. Moh. Reza Tirtawinata. MS, ahli buah tropis dari Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Durian tanpa duri dan durian tanpa juring ditemukan pada Bulan Januari tahun 2007. Buah unik tersebut merupakan hasil laporan yang berasal dari Ir. Abdulah, salah satu karyawan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Nusa Tenggara Barat. Saat ditemukan, tempat itu sedang memasuki musim akhir durian.

Kedua tanaman itu tumbuh di tengah hutan pegunungan berketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut. “Dua variates durian ini termasuk memiliki daya tahan bagus. Mampu tetap tumbuh subur dan berbuah meski tertutup tajuk tanaman lain,” papar kepala divisi pengembangan proyek khusus mekarsari itu. Sosok durian tanpa duri terlihat rimbun. Saat ditemukan, pohon itu memiliki tinggi sekitar 15m.

Sempat diduga beracun
Masyarakat setempat sebenarnya sudah sejak lama mengetahui keberadaan buah aneh itu. Namun mereka tidak berani menyantap daging buahnya. “Kemungkinan karena takut mengandung racun. Atau bisa juga faktor kepercayaan mistis,” kata Reza. Di dasar lembah tempat durian itu tumbuh banyak ditemukan tumpukan biji. Beberapa diantaranya terlihat sudah menjadi bibit. Sedangkan sebagian yang lainnya masih diselimuti sisa-sisa daging buah. Setelah dicermati, ditemukan adanya bekas gigitan binatang hutan. Atas dasar hal itu, Reza berani memastikan bahwa buah varietas durian itu aman untuk disantap.

Sifat tak berduri dan tidak memiliki juring diakibatkan oleh mutasi. Pemicu kelainan tersebut belum dapat dipastikan. Sosok tanpa duri membuat buah ini tidak terlihat seperti buah durian pada umumnya. Kulit bagian luarnya mulus. Kalaupun ada duri, hanya berbentuk benjolan-benjolan. Durian tanpa duri sering juga disebut sebagai durian gundulan. Ukuran buahnya hanya sebesar buah melon. Biji tidak terlalu besar dengan citarasa daging buah lembek dan harum. Sama seperti durian lokal pada umumnya. Bentuk buah yang bulat membuat semua juring terisi penuh oleh daging buah.

Sementara itu, sifat tanpa juring selain unik juga menjadi sifat unggul. Pasalnya, persentase daging buah menjadi lebih besar. “Kalau durian pada umumnya memiliki persentase buah berkisar antara 20 – 25% maka durian tanpa juring, persentase buahnya bisa mencapai 30%,”papar Doktor spesialis durian itu. Ukuran biji durian tanpa juring tidak terlalu besar. Namun lebih kecil ukurannya bila dibanding biji durian gundul.

Masih Bisa Dikembangkan
Dalam keadaan alami, pohon mampu menghasilkan buah sebanyak 150 – 200 butir buah. “Kondisi itu adalah kondisi liar. Dimungkinkan bila dibudidayakan secara intensif ukuran buahnya bisa menjadi lebih besar,” papar ahli durian dengan nama akrab Reza itu.

Bila buah dijarangkan, bisa dimungkinkan ukuran buah durian tanpa duri dan durian tanpa juring itu bertambah besar. Secara teori, agar bisa tumbuh besar, satu kilo durian harus didukung oleh daun sebanyak 80 – 100 helai. Saat ini Taman buah mekarsari telah memiliki belasan pohon induk durian tanpa duri. Tanaman ini masih sedang diteliti apakah bisa dibudidayakan di tempat lain.

Di habitat asalnya, durian tanpa duri dan durian tak berjuring banyak menyerap hara nitrogen. Sehingga pertumbuhan vegetatifnya sangat baik. Setelah diintroduksi, tanaman ini butuh asupan hara pospor dan kalium. Kedua zat ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan buah.

Agar tidak mengalami perubahan sifat, perbanyakan dilakukan secara vegetatif dengan sambung pucuk. Batang bawah yang digunakan adalah batang bawah varietas durian lokal setempat. Cabang tidak diperbolehkan tumbuh pada batang bawah. Sebab, bisa mengakibatkan perebutan zat hara dengan cabang atas. Sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Buahpun urung muncul. Bibit durian tanpa duri dan tak berjuring dijual seharaga Rp 200.000 setiap polybag. Tinggi tanaman 50 cm.

Ingin mengoleksi? (orangtuaidaman.com)

Foto: koleksi Dr. Ir. Moh. Reza Tirtawinata. MS.

Tips:
Memilih Durian Lokal

Berbeda dengan durian unggulan impor yang kondisinya seragam. Durian lokal biasanya dijual bercampur-aduk menjadi satu. Sehingga jenis dan kualitasnyapun sangat beragam. Hal inilah yang membuat pehobi sering kesulitan memilih.

Citarasa dan kualitas durian ternyata bisa ditentukan dari kenampakan luar buah. Durian yang dipilih sebaiknya berbentuk bulat, bukan memanjang. Durian bulat memiliki daging buah lebih banyak bila dibanding durian memanjang. “Jumlah daging buah durian bulat bisa mencapai 25%, sedangkan durian panjang Cuma 20%,” kata Reza.

Durian yang dipilih berjuring lima. Bisa dilihat dari bagian pangkal buah. Tangkai buah yang dipilih berbentuk bulat dan pendek. Tangkai yang kurus dan panjang biasanya menandakan daging buah yang sedikit. Tangkai bisa diibaratkan sebagai selang. Semakin besar diameter dan pendek, organ tersebut mampu menyalurkan bahan makanan menuju buah dalam jumlah lebih banyak dan lebih cepat.

Bagian ujung buah yang pecah jangan dipilih. Sebab, citarasa buah didalamnya menjadi tidak enak. Umumnya menjadi hambar dan terasa masam. Bila dicium, durian juga beraroma harum. Duri yang panjang dan berukuran kecil menujukkan buah durian banyak mengandung air.