Klinik Anak

SEHAT ITU KEBUTUHAN POKOK ANAK, AWALI DENGAN TEPAT MEMILIH OLAHRAGA

ORANGTUA IDAMAN – Olahraga yang dilakukan sejak usia dini bisa membuat Ananda sehat dan bugar, bekal penting menjalani kehidupan sepanjang hidup.

Ananda butuh bantuan untuk menemukan jenis olahraga yang sesuai dan tepat, serta di lakukan di tempat tang tepat pula.

Sebagai orangtua, Bunda dapat mendampingin Ananda memilih olahraga yang ramah bagi anak.

Dorongan orangtua dapat memabakar semangat dan minat Ananda berolahraga dan berprestasi.

Namun, yang wajib diperhatikan yaitu memilih jenis olahraga yang sesuai dengan usia, minat, dan bakat. Pertimbangkan usia, kedewasaan, serta kemampuan Ananda.

Lari, melompat, melempar dan menangkap dan menangkap, berenang, mengendarai sepeda, berjalan jarak jauh, hiking, dan memanjat bisa dipilih dan disesuaikan dengan minat dan kondisi anak.

Usia 6 – 9 Tahun
Seiring bertambahnya usia, penglihatan, rentang perhatian, koordinasi motorik dan keterampilan mereka pun turut meningkat.

Anak lebih cakap mengikuti petunjuk. Olahraga dan aktivitas yang sesuai untuk kelompok usia ini meliputi: T-ball, softball, baseball sepak bola, berlari, senam, renang, tenis, seni bela diri, tari tali, lompat, sepatu roda, seluncur es.

Latihan seharusnya diawasi secara disiplin dan dilakukan penuh kehati-hatian. Fokus harus dititikberatkan kepada teknik dan gerakan yang tepat.

Usia 10 – 12
Pada usia ini, sebagian besar anak memiliki penglihatan yang matang, kemampuan memahami dan mengingat strategi olahraga. Mereka siap melakukan olahraga keterampilan yang kompleks. Misalnya sepak bola, bola basket, hoki, dan bola voli.

Perlu diingat, laju pertumbuhan yang didorong oleh pubertas dapat mempengaruhi koordinasi dan keseimbangan anak untuk sementara waktu. Pastikan anak telah dibekali teknik dasar dan gerakan yang tepat.

Kehadiran seorang pelatih dan profesional olahraga sangat membantu.

Olahraga Body Contact
Beladiri adalah contoh olahraga body contact. Sebelum mengikutsertakan anak ke dalam cabang olahraga ini,  pertimbangkan usia, kedewasaan, dan ukuran fisiknya.

Cermati apakah agresivitas, dan persaingan yang akan terjadi sesuai dengan perkembangan anak Anda? Selain itu, yang terpenting adalah, apakah anak Anda akan menikmatinya?

Anak-anak memasuki masa pubertas pada usia yang berbeda. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan fisik, terutama anak laki-laki.

Anak berkompetisi melawan anak lain yang lebih dewasa secara fisik berisiko mengalami cedera.

Olahraga body contact adalah olahraga yang selama dalam pertandingan (aktivitas) terjadi sentuhan fisik secara langsung di antara olahragawan. Olahraga non body contact adalah olahraga yang selama dalam pertandingan (aktivitas) tidak terjadi sentuhan fisik secara langsung.

Variasi Pilihan Olahraga
Agar Ananda tak mudah dihinggapi rasa jemu dan kelelahan, tak ada salahnya Bunda memperkenalkan dengan cabang olahraga lain.

Sebaiknya tidak menspesialisasikan diri kepada satu olahraga. Dengan demikian, Ananda dapat menguji keterampilannya, serta mengalami olehgara menyenangkan lainnya.

Beri kesempatan Ananda memilih sendiri. Pastikan ia menikmati dan menyukai olahraga tersebut.

Hal lain yang harus diperhatikan yaitu, keterampilan khusus untuk melakukan olahraga tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan dan usia anak.

Orangtua sebaiknya memiliki pengetahuan cukup, sehingga dapat membantu anak mengeksplorasi berbagai pilihan olahraga tersebut.

WAJIB DIPERTIMBANGKAN
Banyak hal yangbharus dipertimbangkan selama mendampingin Ananda memilih olehraga yang tepat.

Berbagai pertimbangan itu diantaranya yaitu: faktor keamanan, olahraga seyogyanya dapat mengembangkan keterampilan, ketangkasan, rasa hormat, kejujuran dan sportifitas antara pemain.

Pertimbangan yang lain, apakah pelatih mengharuskan pemain untuk mengikuti aturan dan menggunakan peralatan keselamatan yang tepat?

Apakah pemain meluangkan waktu untuk pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah setiap latihan atau acara?

Apakah pelatih memperhatikan hidrasi, kelembaban, dan suhu?

Berapa banyak waktu dan usaha yang dihabiskan untuk pengembangan keterampilan, sehingga anak dapat menguasainya secara baik?

Apakah anak-anak diajarkan gerakan dan posisi tubuh yang benar?

Apakah pelatih memperhatikan pencegahan dan pengenalan kemugkinan risiko terjadinya gegar otak?

Berapa banyak setiap anak bermain, dan bagaimana waktu bermain ditentukan?

Bagaimana pelatih berkomunikasi dengan anak-anak?

Bagaimana pelatih atau orang tua lain menghadapi kompetisi, menang dan kalah?
error: Content is protected !!