TINGGALKAN KEBIASAN BELAJAR KERAS, PRAKTIKAN 10 CARA BELAJAR CERDAS INI
ORANGTUA IDAMAN – Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Prinsip itu yang seharusnya diterapkan dalam proses belajar.
Belajar cerdas lebih menguntungkan daripada belajar keras. 10 langkah ini efektif untuk meraih kemajuan belajar.
Di bangku sekolah menengah, belajar selama 2 jam setiap hari itu sudah cukup. Tetapi saat berkuliah, dibutuhkan strategi belajar berbeda agar dapat menguasai semua pelajaran.
Sebagaian besar siswa yang berhasil meraih kesuksesan adalah mereka yang bersedia mengembangkan dan menerapkan kebiasaan belajar efektif.
Berikut ini adalah 10 kebiasaan belajar efektif yang bisa diterapkan:
1. Disarankan agar tidak menjejalkan semua pelajaran ke dalam satu sesi belajar.
SKS kerap diplesetkan menjadi Sistem Kebut Semalam. Istilah ini populer dan banyak dilakukan oleh siswa. Mayoritas siswa hanya akan belajar ketika mendekati masa ujian.
Sehingga, cara belajar kebut semalam ini kerap membuat siswa terjaga hingga larut malam. Gaya belajar seperti ini sama sekali tidak efektif juga tak sehat. Hanya akan membuang-buang energi.
Masih menganut ritual belajar seperti itu? sekarang saatnya berubah.
Belajar proporsional, terjadwal, konsisten, teratur dan lebih singkat adalah cara belajar efektif.
2. Belajar Terjadwal.
Belajar seharusnya diatur secara terjadwal. Disarankan membuat jadwal harian sepanjang minggu.
Siswa yang belajar tak teratur biasanya tidak berprestasi sebaik siswa yang disiplin belajar secara rutin dan dijadwal.
Jadwal berfungsi membentuk pola kegiatan belajar. Sehingga dapat menjadi rutinitas, pada akhirnya menjadi kebiasaan, dan budaya belajar.
3. Waktu Belajar Harus Konsisten.
Belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap minggu, membuat Ananda belajar menjadi bagian rutin dari hidup Ananda. Rutinitas belajar tersebut sebaiknya dibuat secara konsisten.
Pola menetap yang ajeg seperti ini membuat Ananda lebih siap secara mental dan emosional untuk setiap sesi belajar. Selain itu, proses belajar juga akan menjadi lebih produktif.
4. Tujuan Belajar Jelas.
Belajar tak tentu arah itu tidak efektif. Ananda wajib punya tujuan pasti yang harus dicapai setiap kali belajar. Jadi, sebelum belajar tujuannya harus ditentukan dulu. Misalnya: saat belajar Bahasa Inggris, dalam suatu sesi belajar, dirancang agar dapat menghafal 30 kosakata baru.
5. Tidak Menunda Jadwal Belajar Yang Sudah Direncanakan.
Siswa sukses itu tak suka menunda belajar. Setiap sesi dan jadwal belajar punya target dan prioritas. Ketika Ananda suka menunda belajar, maka suatu ketika prioritas tersebut akan menumpuk. Sehingga Ananda akan kuwalahan. Saat ujian sudah dekat, model belajar kebut semalam pun akan dilakukan.
Kebiasaan menunda-nunda juga akan menyebabkan terburu-buru, hal tersebut menjadi biang penyebab Ananda melakukan kesalahan, ketidak telitian, dan kecerobohan.
6. Dimulai Dari Pelajaran Yang Paling Dianggap Sulit.
Tugas dan mata pelajaran yang sulit membutuhkan usaha, energi, dan mental besar. Maka disarankan agar Ananda melakukannya terlebih dulu di awal sesi belajar.
Percaya atau tidak, memulai proses belajar dari subyek pembelajaran yang paling sulit dapat meningkatkan efektivitas dan kinerja belajar.
7. Meninjau Kembali Catatan Sebelum Memulai Tugas.
Memperhatikan instruksi guru di kelas, dan mencatatnya itu wajib. Nah, saat Ananda akan menggarap tugas di rumah, tinjaulah kembali catatan tersebut.
Meninjau catatan sebelum sesi belajar dapat membantu Ananda mengingat materi penting pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Selain itu, catatan juga dapat memastikan pembelajaran yang Ananda lakukan tepat sasaran dan efektif.
8. Lingkungan Kondusif
Pastikan Anda tidak terganggu saat belajar. Contoh satu sumber pengganggu yaitu TV, dan suara senda-gurau keluarga.
Idealnya, proses belajar dilakukan di tempat yang jauh dari kebisingan. Gangguan dapat memicu hilangnya konsentrasi dan kesulitan fokus. Keduanya akan menjadikan pembelajaran menjadi tidak efektif.
Jadi, sebelum memulai belajar sebaiknya memilih tempat yang tenang dan jauh dari gangguan. Misalnya di dalam ruang belajar. Situasi belajar ideal itu seperti di dalam perpustakaan atau di toko buku.
9. Dua Kepala Lebih Baik Daripada Satu Kepala
Belajar berkelompok dapat keningkatkan efektifitas pembelajaran. Belajar berkelompok memungkinkan Ananda mendapatkan bantuan dari kawan ketika Ananda mengalami kesulitan memahami sesuatu (topik pembelajaran).
Selain itu, kelompok belajar juga membuat Ananda dapat menyelesaikanntugas lebih cepat. Saat kawan lain mengalami kesulitan, dan Ananda dapat membantu kawan tersebut, hal itu akan membuat Ananda semakin menguasai dan menghayati topik subyek pembelajaran tersebut.
Kelompok belajar tidak efektif jika tidak terstruktur dan banyak anggota kelompok yang tak siap.
10. Setiap Akhir Pekan, Tinjau Ulang Catatan, Tugas, dan Materi Lainnya.
Langkah ini membuat Ananda menjadi selalu siap dan senantiasa mepelajari konsep-konsep baru yang dilandasi oleh materi pembelajaran dan pengetahuan sebelumnya.
Ketika Ananda melakukan 10 cara belajar cerdas di atas, perubahan beaar dan keberhasilan akan segera Ananda tangguk (orangtuaidaman.com)