KUPIR KUPING ANJING: KONTROVERSI DAN PLUS-MINUSNYA
SATWA RUMAHAN – Bagi penggemar anjing, istilah kupir atau cropping ear tentu sudah tidak asing. Pemotongan kuping ini bertujuan untuk menyempurnakan bentuk kuping anjing.
Hasilnya memang bisa membuat anjing terlihat lebih ideal dan proporsional. Kupir banyak diterapkan pada ras anjing Dobermann, Miniature Pincher, Schnauzer, Fox Terrier, Great Dane.
Tak sedikit penggemar anjing yang menerapakan hal ini. Namun, banyak pula yang enggan melakukannya karena dianggap melanggar kode etik serta hak asasi hewan. Di luar negeri kupir telah dilarang. Salah satu negara yang melarang pengupiran yaitu di Australia.
Pelarangan ini berdampak pada menurunya penggemar ras anjing yang dikupir juga menurun. Di Indonesia, aturan pengupiran masih menjadi kontroversi.
Beberapa kelompok penggemar anjing masih menerapkan kebiasaan ini. Sebab memang belum ada pelarangan pengupiran anjing. Anjing-anjing kupiran masih diperbolehkan untuk mengikuti perlombaan.
“Sebenarnya bukan hanya soal penampilan saja yang dinilai di arena perlombaan. Lebih ditekankan karakter dan penampilan genetis. Ini bertujuan untuk menjaring breeder yang benar-benar mampu menghasilkan anjing berkualitas,” tutur Dedy Tjahjono, penggemar anjing di Cengkareng.
Bila dilihat dari manfaatnya, kupir memang memiliki sisi positif. Anjing yang dikupir telinganya memiliki kuping lebih terjaga kebersihannya bila dibandingkan dengan anjing bertelinga panjang. Kondisi kuping anjing dikupir tidak lembap. Sehingga tidak mudah diserang penyakit yang dipicu oleh bakteri dan jamur.
Anjing yang dikupir biasanya memiliki pendengaran yang lebih tajam bila disbanding dengan anjing yang tidak dikupir. Karakter seperti ini yang dibutuhkan oleh sosok anjing penjaga. Misalnya dobermann.
Proses pengupiran harus dilakukan secara benar. Sebaiknya dilakukan oleh ahli. Usai pengupiran, anjing harus mendapat perawatan yang benar. Perawatan yang serampangan bisa mengakibatkan luka bekas kupir infeksi dan borokokan. Bila ini terjadi, dan tidak segera ditangani, justru bisa mengakibatkan kerusakan bentuk kuping. Anjing yang mengalami hal seperti ini harus segera dibawa ke dokter hewan.
Nah, semua memang ada plus-minusnya. Bagaimana menurut Anda? (orangtuaidaman.com).