NEBULA: CIKAL BAKAL LAHIRNYA BINTANG
ORANGTUA IDAMAN – Bintang-bintang terbentuk dalam kabut-kabut debu dan gas yang amat besar yang dijuluki nebula. Mulanya, bintang terwujud dari debu dan gas yang terhimpun akibat gaya tarik ke suatu tempat di dalam nebula. Lantas seperti apa proses selanjutnya?

Gaya tarik itu memampatkan debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa. Gaya itu mendorong ke arah pusat. Akibatnya, tekanan di bagian inti bola kian membesar.
Tekanan itu memicu peningkatan suhu. Teori ini dapat diilustrasikan seperti kenaikan suhu yang terjadi pada pompa setelah digunakan untuk memompa ban sepeda.
Selanjutnya, inti bola menjadi panas. Sementara itu, ukuran bola justru semakin mengerut akibat gaya tarik yang terus-menerus menekan debu dan gas ke pusat. Suhu dan tekanan di pusat bola kian terdongkrak.
Selang beberapa waktu kemudian, gas tersebut menjadi panas lantas menyala, dan lahirlah bintang baru.
Suhu bintang muda ini kian melejit seiring bersama dengan makin kencangnya cengkeraman gravitasi. Perubahan dalam bintang terjadi ketika suhu mencapai 10 juta derajat.
Pada saat itulah segalanya menjadi tempat terjadinya reaksi nuklir. Hidrogen diubah menjadi Helium. Bersama dengan itu terpancar keluar sejumlah besar energi. Pada saat itu, bintang mencapai keadaan mapan.
Kondisinya akan stabil sepanjang sebagian besar dari masa hidupnya.
Bintang baru terbesar butuh waktu 100.000 tahun untuk mencapai masa yang mapan. Lantas, terjadi reaksi inti yang membuatnya menyala putih cemerlang atau biru. Reaksi ini berlangsung beberapa juta tahun. Jangka waktu itu, adalah jeda yang pendek bagi sebuah bintang.
Bintang baru berukuran lebih kecil justru butuh waktu lebih panjang untuk dapat mapan. Jasad-jasad langit ini menjadi bintang cebol yang redup berwarna merah atau kuning.
Di dalam bintang seperti itu, reaksi inti berlangsung lebih lamban. Sehingga membuay mereka berusia lebih panjang. Bintang cebol butuh waktu 20 juta juta tahun untuk menghabiskan persediaan bahan bakar hidrogen yang dimilikinya.
Jika Hidrogen sebuah bintang habis, reaksi gaya baru segera mengikutinya. Suhu di tengah bintang naik. Akibatnya, bintang menggembung sehingga menjadi raksasa.
Bersamaan dengan itu, terjadi pula perubahan lain. Bintang raksasa itu dapat meledak. Memencarkan cahaya 100 juta kali lebih terang dari matahari. Bintang yang meledak itu dinamai supernova.
Namun demikian, kebanyakan bintang yang kehabisa bahan bakar justru mengerut dari keadaan raksasa. Menjadi bintang kecil yang mampat. Bintang ini disebut bintang cebol putih.
Bintang semacam ini ukurannya tidak lebih besar daeipada bumi. Ia akan segera mendingin dan memudar. Banyak bintang menjadi cebol putih dalam jangka waktu jutaan tahun, sebelum akhirnya padam sama sekali.
Sumber: Bintang dan Planet, PT. Widyadara


