SERAT, PENTING NAMUN JANGAN BERLEBIHAN

18 September 2022 Teguh Jiwa Brata

DISARANKAN TIDAK MEMBERIKAN SERAT DALAM JUMLAH BERLEBIHAN KEPADA ANAKNYANG MASIH BERUSIA 2 TAHUN.

Di dalam saluran pencernan, serat tak dapat dicerna. Setelah sari-sari makanan diserap, serat akan dibuang dalam feses.

Sekilas, serat terlihat tak penting bagi kesehatan. Hanyalah sisa-sisa yang harus dibuang. Namun benarkah demikian?

Kekurangan serat dapat memicu beragam masalah pencernaan. Sembelit, usus buntu, kanker usus, dan batu empedu adalah masalah medis akibat kurang mengonsumsi serat.

Serat termasuk dalam kelompok karbohidrat. Secara alami, serat terdapat dalan buah, sayuran, dan sereal.

Ada dua macam serat. Yaitu serat tak larut dalam air, dan serat larut dalam air.

Serat tak larut dalam air banyak terdapat dalam sayur-mayur, kulit ari padi-padian.

Serat tak larut dalam air bermanfaat untuk membantu kinerja usus. Selain itu, serat ini juga dapat memberikan rasa kenyang tanpa harus mengonsumsi banyak kalori.

Sementara itu, serat larut dalam air banyak terdapat dalam buah-buahan, sayuran, gandum, dan kacang-kacangan.

Serat larut dalam air bermanfaat untuk membantu mengurangi kolesterol dalam darah dan memperlampat pengeluaran glukosa dari makanan.

Namun demikian, serat tidak boleh diberikan berlebihan kepada anak berusia dua tahun. Sebab, bayi masih memiliki sistem pencernaan yang rawan.

Bayi memiliki perut yang masih lemah, namun membutuhkan energi yang besar.

Memberikan serat yang berlebihan membuat anak merasa kenyang sebelum banyak mengonsumsi kalori (orangtuaidaman.com).