RUMAH IDAMANTaman & Tanaman Hias

REPOTTING ANGGREK: MEDIA USANG BUNGA URUNG MEKAR

ORANGTUA IDAMAN – Anggrek dendrobium Anda tak mau lagi berbunga? Coba cek media tanamnya, siapa tahu disitu problem mogok bunga berawal.

Media tanam memang berperan cukup penting bagi tanaman hias. Tak terkecuali anggrek. Bagi anggrek dendrobium, yang umumnya epifit, media tanam mungkin lebih berfungsi sebagai penyangga. Tetapi jika media tanam sudah tak lagi ideal, tentu akan mengganggu. Semisal media yang terlalu asam atau terlalu lembap. Begitu juga dengan media tanam yang terlihat dipenuhi lumut dan jamur.

Dian Rahardja, pencinta anggrek di Depok, Jawa Barat, bahkan terkadang langsung mengganti media tanam yang baru dibeli. Karena merasa media tanam yang digunakan pedagang tidak cocok dengan kebiasaannya merawat anggrek. “Di tempat saya, media tanam sabut kelapa termasuk cepat rusak dan berjamur, saking rajin menyiram. Jadi kalau pas beli medianya sabut kelapa, seringkali langsung saya ganti,” katanya.

Akar pakis dan arang bisa menjadi pilihan media tanam bagi penggemar anggrek yang tergolong rajin menyiram. Masa pakai arang juga sangat panjang. Bahkan bisa sampai tiga kali periode pembungaan masih layak pakai. “Arang sudah steril, paling dicuci dulu dan membuang pecahan-pecahan yang terlalu kecil. Di atasnya dikasih sedikit kaliandra yang bisa menyimpan air,” lanjut Dian.

Sinyal Keiki
Ada beberapa ciri yang bisa dikenali sebagai saat pas untuk melakukan repotting dendro kesayangan. Selain ditumbuhi lumut dan jamur, kondisi akar sudah terlalu penuh juga bisa jadi indikator. Termasuk jika keberadaan akar tua dan mati. Cirinya jika dipencet akar “mlepes” karena tidak ada isinya. Perakaran yang sudah berantakan, keluar dari pot juga membuat penampilan anggrek tak lagi indah.

Media tanam sudah layak diganti juga bisa ditera saat tanaman anggrek mulai menumbuhkan keiki. Tunas anggrek yang muncul dari batang (bulb) bisa jadi penanda akar tak lagi efektif menyerap makanan. Menjadi semacam sarana untuk mempertahankan kehidupan. “Jadi keiki bisa tumbuh saat akar tidak tahu mau mencari sumber makanan kemana lagi. Salah satu penyebabnya karena media tanam sudah jelek. Jadi kalau muncul keiki itu adalah salah satu sinyal untuk mengganti media tanam,” kata Dian menerangkan.

Tidak Sulit
Mengganti media tanam dendrobium tidak sulit. Keluarkan tanaman berikut media tanam lama dari pot. Lalu buang media tanam yang sudah usang. Langkah ini tidak terlalu sulit, mengingat karakteristik media tanam anggrek yang tidak memadat. Lantas lakukan pembuangan akar anggrek yang sudah kering dan mati. Kalau perlu dicuci dulu sampai bersih perakarannya. Bisa dipotong menggunakan gunting. Akar-akar baru yang masih segar bisa disisakan.

Disarankan agar seluruh perakaran dibuang tanpa sisa. Setelah proses repotting, anggrek memang akan sedikit mengalami stres tetapi tidak akan membuatnya mati. Menghabiskan akar bisa memicu anggrek menumbuhkan akar baru. Kalau masih ada sisa akar, tanaman biasanya masih ogah-ogahan keluar akar baru. Menunggu akar yang tersisa tua terlebih dulu. Jadi saya memilih menghabiskan total.

Ada dua perlakuan yang bisa dipilih setelah akar dendrobium dibersihkan. Yakni menggantung tanaman tanpa media. Dendrobium termasuk jenis anggrek yang bisa hidup tanpa media, seperti halnya genus Vanda. Jadi bisa irit media dan hemat tempat. Pilihan lain tentu saja memindahkannya ke pot lagi. Kalau masih kepengin menggunakan pot lama, tidak masalah. Tetapi sebaiknya pot dibersihkan  dulu, termasuk dari lumut dan jamur.

Anggrek tidak perlu langsung “ditanam” menggunakan media tanam. Tetapi cukup diletakkan dalam pot yang masih kosong. Lalu lakukan perawatan seperti  biasanya. Disiram setiap hari, bisa juga diberikan pupuk akar, dua kali seminggu. Ingin cepat tumbuh akar, bisa diaplikasikan root up atau vitamin B1 sebelum tanaman diletakkan dalam pot. Jangan lupa meletakkannya di lokasi yang mendapatkan sinar matahari cukup. Bisa ditaruh dibawah paranet yang memungkinkan sekitar 60% sinar matahari masuk.

Untuk anggrek yang masih kecil, saya jarang memberikan pupuk. Tetap mau hidup kok. Baru setelah nanti dewasa, saya pupuk untuk membungakan. Akar-akar baru biasanya akan mulai tumbuh setelah 2-3 minggu usai repotting. Saat itu media tanam mulai dimasukkan ke dalam pot. Caranya dengan menyisipkannya diatara perakaran yang mulai bermunculan.

Ternyata repotting itu mudah kan (orangtuaidaman.com)


DIBUTUHKAN TIANG
Saat mengganti media tanam atau menanam anggrek dalam pot sebaiknya gunakan tiang. Supaya tanaman anggrek bisa tumbuh tegak. Selain itu tanaman anggrek tidak mudah goyang. Sehingga pertumbuhan akar dan tanaman pun tidak terganggu.

Tiang bisa menggunakan kawat yang dipasang pada salah satu sisi pot. Lalu dilekukkan ke atas, tepat di bagian tengah pot. Salah satu batang (bulb) lantas diikatkan pada tiang tersebut. Pastikan ikatan kuat dan tanaman anggrek tidak goyah. Bonggol yang akan tumbuh akar sebaiknya dibuat menggantung alias tidak menyentuh dasar pot. Sehingga saat akar tumbuh tidak langsung menempel pada pot. Sekaligus memudahkan memasukkan media tanam saat akar sudah tumbuh.

Penggantian media tanam juga bisa sekaligus untuk memperbanyak jumlah anggrek koleksi. Caranya, dengan melakukan pemotongan rumpun, dan syaratnya anggrek yang sedang dilakukan repotting memiliki banyak batang (bulb). Dian Rahardja menyarankan paling tidak potongan baru memiliki dua batang. Lebih bagus lagi kalau jumlahnya tiga batang. Kalau hanya satu batang, akan berisiko kematian pada potongan tanaman baru. Terutama pada batang yang masih kecil.


SIMAK JUGA ANEKA FLORA INI!


SATWA KELANGENAN


error: Content is protected !!