KEBUN

SAYUR DALAM POLYBAG: BERKEBUN PRAKTIS DAN HEMAT

ORANGTUA IDAMAN – Lahan sempit tak masalah.  Berkat polybag, Anda bisa bercocok tanam sayur di atas dag atau di teras.  Hasilnya bersih dan memuaskan.

Cara menanam sayur dengan kantung plastik ini lebih praktis daripada bercocok tanam sayur dalam pot.  Harga polybag lebih murah dan bobotnya lebih ringan.  Polybag yang sudah dipakai bisa dikosongkan dibuang, disimpan untuk dipakai lagi.  Tempat penyimpanan  polybag tidak sebesar tempat menyimpan pot. 

Teknik menanam sayur dalam pot sama persis dengan cara menanam sayur dalam pot.  Bisa pula dengan teknik hidroponik.  Media tanam yang digunakan adalah campuran pupuk kandang dan tanah.  Perbandingannya 3 : 1.  Sedangkan bila diterapkan teknik hidroponik, media tanam yang digunakan yaitu arang sekam.  Biar lebih praktis, bercocok tanam hidroponik dikombinasikan dengan metode irigasi tetes atau drip. Dilengkapi dengan timer atau alat pengatur irigasi otomatis.

Disesuaikan jenis sayur
Menurut penuturan Risyanto, praktisi pertanian organik di Bogor, ukuran polybag yang digunakan disesuaikan dengan jenis sayur yang  ditanam.  Slada, kol, dan sawi, butuh  polybag berukuran 25 x 25 cm.  Sedangkan cabai, tomat dan paprika menghendaki polybag berukuran 30 x 30 cm.  “Sayur kecil seperti kangkung darat dan bayam cabut bisa ditanam berumpun dalam polybag berukuran 18 x 16 cm.  Bisa juga menggunakan polybag lebih besar,”imbuh pria dengan panggila Aris itu.

Polybag biasanya dijual dengan ketebalan berbeda.  Berkisar antara 0,05 – 0,12 mm.  Semakin tebal semakin awet.  Kantong plastik ini dijual eceran juga dijual kiloan.  Harga eceran disesuaikan dengan ukuran.  “Kalau mau murah sebaiknya beli kiloan,” kata Aris.  Selain tipe polybag, teknik penanaman juga harus disesuaikan dengan jenis tanaman.  Ada 2 cara tanam yang bisa diterapkan.  Yaitu tanam langsung dan melalui persemaian.  Cara tanam langsung diaplikasikan untuk jenis sayur kangkung darat, dan bayam cabut.  Benih langsung ditanam dalam polybag.  Sedangkan kol, slada, sawi, tomat, paprika dan cabai harus disemaikan dulu sebelum ditanam dalam polybag

Tempat penyemaian dibuat dengan nampan plastik atau dengan wadah semai siap pakai.  Papan semai siap pakai bisa dibeli di toko sarana pertanian.  Wadah persemaian itu lalu diisi pupuk kandang atau kompos. Setelah itu, benih disemai dalam setiap lubang.  Sebaiknya setiap lubang diisi 2 – 3 benih.  Tujuannya sebagai cadangan bila salah satu benih tidak tumbuh. 

Persemaian ditaruh di tempat teduh dan lembap.  Saat benih mulai tumbuh, segera diadaptasikan dengan sinar matahari pagi. Dilakukan pada pukul 7.00 – 11.00.  Sinar matahari yang terlalu terik dapat menyebabkan bibit layu dan mati terbakar.  Sebaliknya, bila kekurangan sinar matahari tanaman terlihat kurus, pucat, mudah roboh serta gampang diserang panyakit. 

Penjarangan dilakukan ketika bibit berusia 1 minggu.  Setiap lubang disisakan 1 tanaman. Dipilih bibit yang terlihat sehat dan subur. Pengendalian hama harus rutin dilakukan.  Daun dan ranting tanaman muda rawan diserang hama.  Hama sebaiknya dikendalikan secara mekanis, atau dengan cara pemungutan.  Pengendalian lain dengan  kultur teknis.  Misalnya menutupi persemaian dengan plastik atau net.

Bibit yang sudah berusia 3 minggu siap dipindah tanam (transplanting).  Proses ini sebaiknya dilakukan pada sore hari.  Tujuannya agar akar tanaman tidak stres.  Pada waktu malam hari, akar beristirahat serta memiliki waktu cukup untuk beradaptasi dengan tempat baru.  Akar tidak dipacu menyokong pasokan air dan hara untuk kebutuhan fotosintesa.

Transplanting dilakukan dengan cara mengeluarkan bibit sayur beserta media tanam dari wadah persemaian.  Diupayakan bola media tanam tidak pecah.  Bibit plus  medianya itu lalu ditanam dalam polybag.  Agar cepat pulih dari stress, segera disiram.  Setelah itu, tanaman diadaptasikan di tempat teduh.  Proses adaptasi memakan waktu 1 – 2 minggu. Bibit yang sudah kuat dan siap dikeluarkan ditandai dengan munculnya tunas baru, terlihat segar dan tidak layu.

Pangkas cabang air
Supaya tanaman tumbuh subur, perawatan rutin harus dilakukan  Meliputi :  pengendalian hama dan penyakit, penyiraman, dan pemupukan. Kehadiaran hama dan penyakit ditangkis dengan menyemprotkan pestisida.  Dilakukan setiap 2 minggu sekali.  Atau saat terlihat gejala serangan.  Sedangkan penyiraman dilakukan 2 kali sehari.  Yaitu pada pagi dan sore hari.  Pemupukan dilaksanakan bersamaan dengan pendangiran dan penyiangan.

Pupuk yang digunakan untuk sayur buah berbeda dengan pupuk bagi sayur daun.  Sawi, kangkung, bayam cabut, slada, kol dan bokoli termasuk jenis sayur daun. Mereka menghendaki jenis pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi.  Bisa juga dengan memberikan pupuk tunggal.  Misalnya urea.  Sementara itu, pupuk berkandungan nitrogen tinggi seperti ini diberikan pada sayur buah.  Namun hanya pada saat tanaman masih dalam masa vegetatif saja.  Menjelang pembungaan, tanaman butuh jenis pupuk NPK dengan kandungan Pospor dan Kalium tinggi.  Pupuk gandasil merah dan pupuk kotoran ayam sangat bagus untuk merangsang pembungaan.

Agar pertumbuhannya bisa maksimal, tanaman sayur buah harus dirompes. Percabangan hanya ada di ujung tanaman saja.  Cabang air atau cabang yang tumbuh di bagian pangkal harus dirompes atau dipangkas.    Begitupula dengan daun yang tumbuh di bagian pangkal tanaman.  Ajir atau penyangga dipasang ketika tanaman sudah bulai bongsor.  Atau ketika tingginya sudah lebih dari 60 cm.  Alat bantu pencegah rubuh ini dibutuhkan terutama untuk tanman tomat dan paprika.

Agar ukuran buah bisa maksimal, jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Tanaman paprika, tomat dan cabai setiap tandan disisakan 3 – 4 buah saja.  Penjarangan buah dilakukan saat pentil buah masih seukuran ibu jari tangan.  Dipilih  buah yang sehat, bentuknya normal dan tumbuh cepat.  Pembelongsongan dilakukan segera saat bakal buah mulai muncul.  Bisa menggunakan kertas atau plastik.

Buah paprika dan tomat yang berkuran besar butuh alat bantu gendong.  Dibuat dengan benang.  Peranti ini berfungsi agar buah tidak mudah rontok. Bila tanaman sehat dan tumbuh subur, tugas Anda berikutnya yaitu menunggu masa panen tiba.

Ragam Ukuran Polybag
1. Ukuran 10 x 15 cm x 0,05 mm
2. Ukuran 18 x 16 cm x 0,05 mm
3. Ukuran 28 x 29 cm x 0,04 mm
4. Ukuran 25 x 25 cm x 0,06 mm
5. Ukuran 30 x 30 cm x 0,07 mm
6. Ukuran 35 x 35 cm x 0,08 mm
7. Ukuran 50 x 50 cm x 0,10 mm
8. Ukuran 60 x 60 cm x 0,12 mm


Tips Menyimpan Polybag
1. Polybag yang akan disimpan, kondisinya harus masih bagus.  Belum terlalu lapuk.
2. Polybag dibalik.  Sehingga bagian dalamnya berada di luar.  Setelah itu dicuci sampai bersih.
3. Setelah dicuci, dijemur di bawah terik matahari.  Bertujuan untuk membasmi bibit penyakit yang menempel pada polybag.
4. Setelah kering, polybag dibalik.  Bagian dalam kembali pada posisi semula. 

5. Disusun rapi dan diikat. Disimpan dalam almari yang kering.


SIMAK PULA ANEKA FLORA CANTIK INI!


SATWA KELANGENAN

error: Content is protected !!