PLATIPUS: MAMALIA UNIK YANG BERTELUR
ORANGTUA IDAMAN – Selama ini yang kita ketahui bahwa mamalia itu melahirkan anak. Tapi ternyata ada lho mamalia yang bertelur.
Hewan tersebut yaitu platipus. Fauna ini juga menyusui anaknya. Mereka tidak memiliki puting susu seperti kebanyakan jenis mamalia pada umumnya. Namun mereka punya pori-pori yang berhubungan dengan kelenjar susu, sehingga bisa mengeluarkan air susu. Saat masa menyusui tiba, pori-pori itu dijilati oleh anak-anaknya.
Platipus (Ornithorhynchus anatinus) adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Mereka juga sering dikenal dengan nama duck-billed Platypus atau Platypus berparuh bebek.
Temperatur tubuh platipus kira-kira 320C. Temperatur ini lebih rendah dari kebanyakan Mamalia (sekitar 380C).
Kaki platipus berselaput seperti bebek. Platipus adalah perenang ulung. Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air untuk mencari makanan. Ketika berenang, platipus menutup matanya rapat-rapat dan mengandalkan indra lainnya.
Paruh platipus dilengkapi elektroreseptor dan mekanoreseptor. Berfungsi sebagai pendeteksi aliran listrik dan gerakan. Itulah yang membuat mereka bisa tetap mendeteksi gerakan di dasar sungai untuk mencari makan meskipun matanya terpejam.
Mereka gemar memakan cacing, dan larva serangga yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang. Walau demikian, ternyata mereka ompong atau tak punya gigi. Mereka makan dengan cara menelannya bersamaan dengan batu-batu kecil, supaya makanannya lumat dengan bantuan batu-batu tersebut.
Meskipun terlihat lucu, Anda harus berhati-hati ya. Sebab hewan ini beracun. Mereka punya taji di bagian kaki belakang. Melalui taji itu platipus menyuntikkan racun. Racun platipus tidak mematikan bagi manusia.
Hanya platipus jantan yang punya racun. Digunakan untuk senjata saat bertarung dengan sesama pejantan saat musim kawin tiba. .
Telur platus mirip telur reptil. Sedikit lebih bundar daripada telur burung. Platipus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun kadang-kadang memungkinkan platipus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi dibagi menjadi tiga fase.
Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4 bulan lewat).
Organ reproduksi platipus mirip dengan burung (aves). Platipus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).