Taman & Tanaman Hias

REPOTTING AGLAONEMA: PANGKAS AKAR PISAHKAN RUMPUN

ORANGTUA IDAMAN – Sosok aglaonema senantiasa prima berkat repotting teratur.  Kesehatannya pun bisa tetap dijaga.

Aglaonema dikenal tanaman hias yang mudah tumbuh dan bandel.  Pertumbuhannya pesat serta mudah “beranak” atau mengeluarkan tunas.  Rumpun aglaonema yang terlalu padat mengakibatkan pertumbhan tanaman ini menjadi terhambat.  Disamping itu, batang agalonema yang terlalu panjang juga membuat kenampakan tanaman hias ini menjadi tidak menarik.  

Selain untuk menjaga penampilan, repotting juga bertunjuan agar tanaman aglaonema dapat tetap sehat.  Populasi yang terlalu rapat bisa menarik perhatian hama.  Terutama kutu putih dan ulat daun.

Penggantian media tanam ini biasanya dilakukan 5 – 6 bulan sekali.  Selain bertujuan mengurangi jumlah rumpun, repotting juga bertujuan mengganti media tanam yang  usang.  Umumnya, media tanam tua telah hancur.  Berpotensi mengundang bibit penyakit dan hama.   Begitu pula dengan timbunan sisa-sisa akar yang sudah mati di dalam pot.  Media tanam usang juga memiliki kandungan hara yang tidak seimbang.  Umumnya, ber pH asam. Kondisi ini dapat mengakibatkan akar tanaman menjadi keracunan.

Saat yang paling bagus untuk melakukan repotting yaitu saat musim penghujan.  Pada musim ini, kemungkinan terjadinya stres pada tanaman dapat dikurangi.  Selain itu, sebaiknya splitting dilakukan ketika tanaman tidak sedang berbunga.  Adanya bunga, membuat aglaonema tidak dapat cepat tumbuh normal kembali karena nutrisi dipergunakan untuk pertumbuhan tongkol.  Kalaupun Anda akan tetap melakukan splitting, tongkol harus dipangkas terlebih dulu. 

1.Mengeluarkan dari pot
Agar tanaman mudah dikeluarkan dari pot, media tanam disiram lebih dulu. Penyiraman ini juga dapat memperkecil kemungkinan tanaman mengalami stress. Kemudaian, tanaman aglaonema dikeluarkan dari pot secara perlahan-lahan.  Caranya, media tanam yang bersinggungan  dengan pot digali.  Setelah itu, tanaman dikeluarkan dari pot. 

2. Membersihkan akar

Ketika aglaonema telah berhasil dikeluarkan dari pot, agar media tanam yang menempel di akar dan pangkal batang.  Caranya, dilakukan dengan menyemprotkan air sehingga media tanam terlarut.  Langkah ini dilakukan secara berhati-hati agar akar tidak banyak yang terputus.  Luka dan akar yang putus bisa membuat tanaman mudah diserang penyakit.  Misalnya : jamur, dan busuk akar karena bakteri.  Setelah dibersihkan, tanaman dibiarkan terlebih dulu untuk meniriskan sisa air di bagian akar.  Disarankan pula untuk memangkas daun-daun yang sudah tua atau sudah kering.

3.  Memisahkan rumpun
Berikutnya, rumpun aglaonema di-split atau dipisahkan menggunakan pisau tajam.  Pisau yang digunakan disarankan belum pernah digunakan untuk memotong ataman yang sakit.  Sebab hal tersebut dapat menularkan penyakit kepada tanaman aglaonema Anda.  Setelah dipisahkan, bagian yang luka diolesi dengan larutan betadine. 

Tujuannya untuk membasmi kuman yang menempel pada bagian luka bekas irisan.  Kemudian tanaman diangin-anginkan.  Tujuannya supaya bagian pangkal batang dan akar kering. 

4.   Zat pengatur tumbuh
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stress.  Selain itu, ramuan ini juga dapat merangsang pertumbuhan akar baru.  Sehingga aglaonema menjadi mudah beradaptasi.  Berbagai ZPT yang dapat digunakan yaitu Atonik dan rhotone-F.   Atonik dipakai dengan cara diencerkan dengan air.  Takarannya disesuaikan dengan aturan yang tertera pada kemasan.  Sementara itu, rhotone-F berbentuk serbuk.  Cara pemakaiannya dicampur dengan air sehingga membentuk pasta.  Ramuan tersebut lalu dioles-oleskan pada bagian akar dan pangkal batang aglaonema. 

5.  Menanam
Aglaonema yang sudah di split lalu ditanam.  Gunakan media tanam baru untuk menanam.  Bahan lain yang dibutuhkan yaitu pecahan batu bata atau irisan styro foam.  Kedua bahan ini digunakan untuk melapisi lubang drainase di bagian dasar pot.  Pecahan batu bata atau styro foam dimasukkan kedalam pot hingga 1/3 – ¼ volume pot.  Kemudian campuran media tanam dimasukkan kedalam pot.  Aglaonema ditanam tepat di tengah-tengah pot.    Tambahkan media tanam sedikit-demi sedikit sampai pot penuh.  Agar media tanam padat, bagian samping pot dipukul-pukul .  Cara memadatkan dengan menekan bagian atas media tanam tidak disarankan.  Setelah itu, media tanam disiram.  Tanaman aglaonema lalu ditaruh di tempat yang teduh, dan lembap. 

Resep Media Tanam

Anda dapat meracik sendiri media tanam untuk aglaonema. Berbagai bahan yang digunakan diantaranya yaitu : pasir malang dengan porsi 60% , sekam bakar sebanyak 15%, sekam mentah sebanyak 10%.  Dengan catatan, untuk daerah berkelembapan tinggi, porsi sekam mentah bisa dikurangi atau bahakan dihilangkan sama sekali. Pupuk kandang 5%.  Bisa digantikan dengan humus andam dan humus lamtoro.  Humus andam dan lamtoro lebih disarankan.  Pasalnya, bahan ini lebih aman atau tidak mudah mengundang penyakit akar seperti yang sering terjadi pada pupuk kandang.  Disarankan pula menambahkan zeolite.  Bahan ini berguna untuk mepertahankan pH media tanam agar tetap pada kisaran normal (6,5 – 7).  Porsi zeolite : 2 – 3 %.  Mediatanam dicampur sampai rasa.  Disarankan sebelum digunakan, ramuan tersebut dijemur terlebih dulu sampai benar-benar kering kerontang.



TAMAN DAN KEBUN KELUARGA


ANEKA SATWA KELANGENAN


YUK MELESTARIKAN!


error: Content is protected !!