MERAWAT KAKTUS: TAK MAU TERLALU DIMANJA
ORANGTUA IDAMAN – Banyak penggemar jera lantaran kaktus mungilnya busuk. Lantas apa penyebabnya? Umumnya hobiis pemula terlalu rajin merawat kaktusnya. Padahal tanaman berduri ini tidak senang kalau diperlakukan seperti jenis tanaman lain.
Sebelum membeli dan menanam kaktus ada baiknya kalau Anda mengenal lebih dekat tanaman asal padang pasir ini. Sebab dengan demikian Anda akan jadi tahu kebutuhan yang diinginkan oleh kaktus. Perawatan pun bisa diberikan dengan wajar dan benar.
Dari Daerah Kering
Di kampung halamannya, kaktus jarang mendapat air. Cuaca di sana sangat panas dan kering. Makanya, agar bisa bertahan hidup tanaman kaktus harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan tersebut. Tanaman ini disebut tanaman sukulen lantaran batangnya banyak menyimpan cadangan air. Ia tidak punya daun seperti jenis tumbuhan lain.
Tujuannya supaya bisa lebih irit air. Duri-duri di batangnya merupakan hasil penjelmaan daun yang bertugas menahan terik matahari. Selain itu, benda runcing tersebut juga berguna sebagai tempat penampung air ketika hujan turun. Akar tanaman kaktus itu pendek-pendek. Ia tak betah kalau terlalu lama terendam air.
Nah, kalau sudah jelas praktikkanlah hal di atas sebagai pedoman merawat tanaman kaktus kesayangan Anda. Taruh tanaman kaktus ada di tempat yang cukup mendapat sinar matahari. Dalam sehari paling tidak tanaman tersebut harus terkena sinar matahari selama 4 jam. Kaktus bisa tumbuh sehat pada suhu harian yang berkisar antara 24°C hingga 30°C.
Supaya bisa tumbuh subur campuran media tanam harus pas. Menurut Adang Rizki pehobi sekaligus pengusaha tanaman kaktus asal Jakarta media tanam yang baik bisa diracik dengan bahan baku campuran pupuk kandang dan pasir. Kedua bahan tersebut diaduk hingga rata dengan perbandingan 1 : 1. Ukuran pot harus pas. Diameter pot yang digunakan paling tidak 5 cm lebih besar dari tubuh batang kaktus.
Tanaman kaktus tidak senang kalau terlalu banyak disiram air. Media tanam yang terlalu banyak mengandung air bisa menyebabkan akar jadi sulit bernafas. Akibatnya kaktus bisa mati dan akhirnya membusuk. Penyiraman dilakukan cukup 1 minggu sekali saja. Siramlah kaktus di pagi hari. Jumlah air tidak boleh terlalu banyak. Cukup sekitar 5 sendok makan saja.
Kalau dirawat dengan benar, kaktus akan jadi cepat tumbuh. Hal ini akan menyebabkan ukuran pot menjadi kekecilan. Tanaman akan nampak kusam. Selain itu media tanam pun jadi padat. Kalau sudah seperti ini berarti Anda harus segera melakukan repotting. Umumnya penggantian repotting dilakukan setiap 2 hingga 1 tahun sekali. Lakukanlah kegiatan ini pada saat awal musim hujan. Sebab di waktu tersebut akar tanaman mengalami pertumbuhan yang baik. Jadi resiko kematian bisa ditekan.
Busuk batang selain disebabkan karena over dosis air, juga bisa diakibatkan karena luka di tubuh tanaman kaktus. Maka berhati-hatilah saat melakukan perawatan. Terutama ketika melakukan repotting. Tusukan duri antar tanaman juga bisa memicu terjadinya busuk pangkal batang. Maka jarak antar pot tanaman jangan terlalu dekat.
Jika tidak segera di atasi busuk pangkal batang bisa menyebar dan mengakibatkan tanaman mati. Potonglah segera pangkal batang yang busuk. Tujuannya supaya proses pembusukan tidak menyebar ke bagian atas. Bagian yang sudah dipotong lalu dijemur selama 3 sampai 4 hari. Setelah itu tanamlah kembali potongan kantus tersebut dengan media tanam yang baru. Tanaman kaktus baru tadi jangan disiram dulu hingga seminggu lamanya.
Nah, jangan kapok mencoba dan semoga kaktus Anda tak busik lagi (orangtuaidaman.com).
Perbanyakan Kaktus
– Pilih batang yang cukup tua
– Potong batang tadi lalu simpanlah di tempat yang kering selama 1 minggu atau sampai bekas potongan kering.
– Siapkan pot kecil yang sudah berisi media tanam. Lalu tanamlah stek batang tersebut dan taruhlah di tempat teduh.
– Jangan sirm hingga 2 minggu lamanya.
– Setelah 2 minggu siramlah stek batang sebanyak 3 kali sehari selama 1 minggu.