MENYEMAI SPORA PAKU-PAKUAN: SEHELAI DAUN TUMBUH RIBUAN
ORANGTUA IDAMAN – Spora paku berfungsi sebagai alat persebaran (dispersi), mirip dengan biji. Perlu media semai yang cocok agar spora tumbuh menjadi tanaman baru.
Salah satu ciri khas tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah terdapat spora yang terletak di dalam kotak spora (sporogonium). Spora inilah yang menjadi organ untuk perbanyakan tanaman paku.
Berikut cara yang ditempuh Arief, petani tanaman hias di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat, untuk menyemai spora menjadi tanaman paku.
1. Menyiapkan Media
Untuk menyemai spora paku digunakan media tanam berupa cacahan akar pakis. Arief menyarankan sebaiknya menggunakan akar pakis tua. Akar pakis itu direbus atau dikukus kira-kira 10-12 jam. Tujuannya apa??
Selanjutnya, media yang sudah matang itu diletakkan ke dalam wadah plastik yang dilubangi. “Biasanya pakai besek,” ujar Arief. Sebelum diisi media, besek itu dilapisi plastik terlebih dahulu.
2. Taburkan Spora
Setelah akar pakis dimasukkan dalam besek, lalu disiram air dan ditiriskan. Bila air sudah tiris, spora ditaburkan ke media itu. Caranya, bagian berwarna cokelat yang ada di permukaan bawah daun digosok dengan pinset atau ranting berujung runcing. Spora akan berjatuhan di atas media semai. Usahakan spora jatuh merata di permukaan akar pakis. Biasanya, perlu 4-5 besek untuk menaburkan spora dari satu daun.
Kemudian besek dibungkus plastik putih supaya cahaya matahari dapat menembus masuk. Selama proses perkecambahan, cahaya diperlukan tapi tidak boleh langsung. “Sinarnya perlu disaring beberapa kali,” ujar Arief. Ia lantas menggantung plastik-plastik berisi besek spora itu di bawah rak-rak tanaman. Sehingga cahaya matahari pun tersaring oleh paranet, rak berisi pot tanaman, dan plastik pembungkus besek semaian.
3. Pisahkan Bibit Muda
Pemisahan bibit butuh beberapa kali. Sebulan sesudah spora ditaburkan, biasanya akan tumbuh bibit berukuran sangat kecil. Ambil bibit itu satu per satu dengan menggunakan pinset. Bibit ditata di media tanam yang baru.
Selanjutnya sekitar tiga bulan, bibit perlu dipisahkan lagi. Pertumbuhan antara bibit yang satu dengan yang lain bisa tidak sama. Bibit yang tumbuh cepat akan menutupi yang lain sehingga menghambat pertumbuhannya. Karenanya, perlu dilakukan pemisahan lanjutan. Bibit yang masih kecil diambil, ditanam di media baru. Usai pemisahan, besek kembali digantung di bawah rak tanaman.
4. Pembesaran Bibit
Bibit yang sudah nampak jelas daun dan batangnya bisa diambil dari wadah persemaian. Tinggi tanaman sekitar 5-10 cm. Arief menggunakan gelas bekas air mineral sebagai wadah pembesaran bibit. Caranya, ambil bibit satu persatu lalu ditanam di gelas berisi cacahan pakis. Kali ini akar pakis untuk media tanam tidak perlu direbus. Lalu gelas digantungkan di rak bambu. Bila sudah cukup besar, bibit ini bisa ditanam di pot.
Satu besek semaian spora bisa menghasilkan kira-kira sepuluh besek berisi bibit paku muda. Lalu bibit paku muda itu masih bisa dipisahkan lagi beberapa kali. Begitu seterusnya, hingga hasilnya bisa mencapai ribuan tanaman. Agar penyemaian berhasil, kelembapan perlu dijaga.
Anda pun bisa mencobanya (orangtuaidaman.com)
Daur Hidup Paku
Jika spora jatuh ke tempat yang cocok, ia akan tumbuh menjadi protalium. Pada protalium itu terdapat alat kelamin jantan (anteridium) penghasil sperma dan alat kelamin betina (arkegonium) penghasil ovum. Peleburan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot tumbuh menjadi tanaman paku baru.