PECEL YU JASMI: KULINER PECEL PAWON ALA JEPARA
KETIKA ORANG YOGYA MENYAJIKAN GUDEG PAWON, PADA SAAT ITU PULA ORANG JEPARA MENYUGUHKAN PECEL PAWON.
Pagi itu asap kebiruan mengepul dari pawon (tungku tradisional) yang berada di ruang kerja Yu Jasmi. Di dalam bilik tradisional itu ia meracik pecel nikmat bagi pelanggan setianya.
Asap itu menyusup di sela-sela genting atap rumah berdinding kayu itu. Membubung ke udara menyelinap di antara dedaunan tajuk pepohonan. Menggiring lamunan, merasuk kembali menuju kehidupan perkampungan masa lalu.
Aroma kayu bakar tercium. Bercampur samar-samar harumnya rempah bumbu sambal kacang. Melemparkan kita kedalam kenyataan bahwa warung jadul yang keberadaannya sudah langka itu ternyata masih ada.
Ketika langkah kaki kian mendekati pintu dapur, harum bebauan bumbu pecel semakin menyengat. Pelan-pelan terdengar bunyi lumpang bertalu.
Diiring kicau burung dan nyanyian serangga. Sejuk dan damai mendadak terasa. Merangkul siapa saja yang bertandang ke sana.
Bara api dalam pawon memerah di ujung dapur. Seorang perempuan duduk di balai bambu sembari menumbuk sesuatu dalam lumpang kayu. Dialah Yu Jasmi.
Dua buah pawon dari tanah itu yang satu menyala. Berbahan bakar kayu. Tungku lain tak menyala. Di atasnya bertengger panci berukuran besar. Badan panci itu hitam terkena jelaga asap kayu.
Sementara itu, atap dan dinding kayu bagian atasnya juga legam terkena jelaga melatar belakangi pawon itu. Tak jauh dari situ alat-alat masak Yu jasmi bersemayam.
Monggo, silakan menikmati suasana itu seperti di rumah sendiri.
Saat masih pagi, di dalam dapur itu kita bisa menikmati suguhan aktivitas Yu Jasmi terampil meracik pecelnya. Sembari menunggu olahan andalan itu selesai diolah, secangkir kopi, dan teh bisa dipesan.
Meskipun sedang sibuk, Yu Jasmi tak menolak, senang hati dan ramah diajak ngobrol ngalor-ngidul. Suasana menjadi semakin hangat bak di rumah sendiri.
Hangatnya bakwan dan berbagai jenis gorengan menambah gurihnya suasana pagi itu.
Seketika setelah pecel siap tersaji rasa meriah di dapur itu bertambah. Tak perlu menanyakan harganya. Nikmati saja pecel itu dulu.
Harga pecel itu sangat murah kok.
Sayur kangkung, bayam, kecambah, mentimun, tewel (nangka muda), dan kacang panjang menjadi bahan baku pecel Yu Jasmi.
Tapi yang membuat istimewa bukan itu. Bumbu pecelnya terasa berbeda. “Saya tidak mengunakan blender. Semua bumbu saya tumbuk dengan alu dan lumpang”, kata Yu Jasmi dalam Bahasa Jawa menjelaskan.
Selain cara pembuatannya yang istimewa, cita rasa bumbu pecel itu harus diakui memang benar-benar nikmat.
Pecel Yu Jasmi yang dikemas dalam eksotisme suasana kampung tempo dulu membuat banyak orang merasa penasaran.
Tak sedikit konsumen berdatangan dari luar kota. “Pelanggannya berasal dari jauh, jarang yang dari kampung sendiri. Bahkan ada yang sudah merantau ke Jakarta rela pulang kampung untuk merasakan pecel saya,” tutur ibu ramah itu.
“Malahan Pak Camat (Camat Bangsri) datang sudah 4 kali. Saat datang pertama kali hanya berdua. Kedatangan berikutnya mengajak 13 orang kawan-kawannya,” imbuh Yu Jasmi.
Jika Anda bermaksud turut mencicipi pecel racikan Yu Jasmi, warung ini buka mulai pukul 12.00 sampai dengan habis.
Jadi jangan terlambat ya, keburu habis (orangtuaidaman.com)
Info Kuliner
Alamat: Landi, Banjaran, Kec. Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59453.
Buka: 12.00 sampai habis
Tulisan Serupa
SERBA-SERBI KULINER
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
SEGA TUMPANG LETHOK MBAH TUK’IN: SEPORSI CUMA TIGA RIBU RUPIAH
TERSEMBUNYI TAK HARUS NYELEMPIT DI TEMPAT SULIT. RASA NIKMAT LETHOK TUMPANG MBAH TUK’IN HANYA DAPAT DISANTAP OLEH MEREKA YANG TAK
RESTO PAK BAYU: PESTA SOP TULANG DAN IGA BAKAR DINOSAURUS DI TENGAH SAWAH
DI TEMPAT ITU RASA NIKMAT IGA BAKAR, SATAI SULTAN, SATAI KOYOR, SUP, NASI KOMPLIT DENGAN ES JERUK DISAJIKAN DENGAN BUMBU
SOTO GEDHEK KARTO NGALI: SEMANGKUK NOSTALGIA YANG MENYEGARKAN
SOTONYA SEDAP DAN SEGAR ITU SUDAH PASTI. KIAN NYAMLENG DAN BIKIN NGILER BERKAT MENU EKSTRA AYAM PECOK. Kedai Soto Karto
LOST IN INDONESIA
SOTO LEDOK JATI: KUAH KAYA REMPAH, SEDAP BIKIN KALAP
SEPIRING PENUH DAGING AYAM KAMPUNG HANGAT HADIR MENGGIURKAN. LEMAKNYA MELELEH NEGITU ADUHAI. BERSANDING SEMANGKUK SOTO BENING. BERKAWAN SERBA-SERBI GORENGAN DAN
NAK, SAKIT ITU SALAH SATU CARA KITA BELAJAR
ANAK PANDAI MATEMATIKA DAN ILMU “PASTI” MENJADI IMPIAN BANYAK ORANGTUA. ANEHNYA, HANYA SEDIKIT ORANGTUA MENYADARI SEJATINYA HIDUP INI PENUH KETIDAK
SENTRA IKAN ASAP PESAJEN: PATIKOLI PANGGANG PALING DIMINATI
BINGUNG MENCARI OLEH-OLEH KHAS JEPARA? YUK BERBELANJA IKAN ASAP DI KAWASAN PESAJEN. Soal ikan laut dan sea food Jepara gudangnya.
HINDU NUSANTARA vs HINDU INDIA
KONSEP-KONSEP DAN KEAHLIAN TEKNIK HINDU DILOKALKAN DAN DIELABORASI KEMBALI. MENJADI BERNAPAS KHAS INDONESIA. Bagai sebuah jarum yang menusuk ke dalam
CANDI ITU GUNUNG MERU, BUKAN KUBURAN
CANDI DIBANGUN UNTUK MENGHORMATI RAJA DAN RATU YANG SUDAH MENINGGAL. Kata “candi” berasal dari kata candikagrha. Yaitu tempat tinggal Dewi