KEBUN

TANAM CAMPUR: POLA TANAM RAMAH LINGKUNGAN YANG TERLUPAKAN, BEGINI CARANYA

ORANGTUA IDAMAN – Sebagai salah satu syarat pokok pertanian organis, teknik tanam campur terbukti memberi banyak manfaat.

Ada banyak cara mencegah serangan hama dan penyakit. Sistem tanam campur adalah salah satu cara mengendalikan hama yang murah dan aman. Dengan cara ini Anda tidak direpotkan memilih spesifikasi yang beragam spesifikasi dan merknya. Selain itu, karena tidak memakai spesifikasi sayur yang dihasilkan pun lebih aman dikonsumsi.

Metode tanam campur bisa cocok untuk perkebunan berukuran besar serta kebun mungil du pekarangan. Jika ditata benar, tanaman sayur dapat menghiasi pekarangan. Anda juga bisa mengkombinasikan berbagai jenis sayur dengan tanaman hias.

Pilih Jenis Tanaman
Agar sukses bercocok tanam campur, Anda harus mengenal jenis serta sifat tanaman sayur. Karakter tiap tanaman tersebut dipakai sebagai pedoman. Jadi Anda tidak boleh sembarangan menyampur tanaman. 

Pasalnya dapat mengakibatkan persaingan antar tanaman. Ujung-ujungnya, hasilnya malah tidak memuaskan.

Secara garis besar, tanaman sayur dikelompokan mejadi 4 golongan yaitu jenis sayur akar (root vegetables), sayur buah ( fruit vegetables), sayur daun (leafor green vegetables) dan sayur kacang-kacangan (legumes).  Keempat tipe sayur tersebut punya kebutuhan hara berbeda.

Sayur daun kita manfaatkan bagian daunnya. Misalnya selada, sawi, sledri, petriseli, kol, bayam, bayam, dan bawang daun. Umumnya sayur daun berumur lebih pendek daripada jenis sayur lainnya. Sifat lain yang membedakan sayur daun dengan tipe sayur lain yaitu kebutuhan haranya. Sayur daun butuh hara Nitrogen banyak. Ia sedikit menginginkan hara Pospor layaknya jenis sayuran buah.

Tipe sayur berikutnya yaitu sayur buah.  Tanaman ini merupakan sayur yang dimanfaatkan buahnya.  Semisal tomat, cabai, pare, oyong, zucchini, labu, terung, mentimun, dan paprika.   Selain butuh hara Nitrogen yang cukup, jenis sayur buah tidak boleh kekurangan hara Pospor.  Sebab, kualitas serta kuantitas buah yang akan di hasilkan sangat dipengaruhi oleh ketersedian hara Pospor.  Umumnya tanaman sayur buah berpostur lebih tinggi dan besar bila dibanding dengan sayur daun.

Tipe sayur yang juga harus Anda kenal yaitu sayur akar.  Bagian yang dimanfaatkan dari tipe sayur ini yaitu akar.  Berbagai contoh sayur yang banyak dibudidayakan di antaranya beet, lobak, wortel, bawang, ubi, dan kentang.  Tipe sayur akar sangat butuh hara Kalium (K).  Unsur ini bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan umbi.

Tipe sayur yang terakhir yaitu legum alias kacang-kacangan.  Sayur kacang-kacangan memiliki kemampuan menyerap Nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi senyawa Nitrogen yang bisa diserap oleh tanaman di dalam tanah.  Peristiwa semacam ini dijuluki sebagai Fiksasi Nitrogen.  Selama melakukan fiksasi Nitrogen, tanaman legum membutuhkan bantuan bakteri.  Mahluk renik ini bersemayam di dalam bintil akar.  Supaya proses penyerapan Nitrogen bisa berjalan dengan lancar maka, tanaman legum harus cukup memperoleh hara Pospor. 

Satu Bed Beragam Sayur
Tanaman sayur bertipe sama tidak boleh ditanam secara bersamaan dalam satu lahan.  Semisal wortel dengan beet, sawi dengan slada, tomat dengan cabai.  Jika tanaman-tanaman tersebut dicampur maka mereka akan saling berebut hara.  Anda bisa mencampur sayur dengan tipe berlainan dalam satu lahan.  Semisal tomat dengan sawi atau slada, spinach dengan beet atau lobak, cabai dengan slada atau spinach.

Bentuk tanaman serta jarak tanam juga harus diperhatikan.  Tanaman bertajuk lebat sebaiknya ditanam dengan jarak tanam yang lebar.  Semisal cabai, dan tomat.  Daya tahan tanaman terhadap naungan juga harus diperhatikan.  Tanaman tahan naunga bisa ditanam lebih rapat atau dibawah tajuk tanaman lain.  Semisal sipnach yang ditanam di bawah para-para pare, petriseli atau pakcoy yang ditanam di sela-sela tanaman cabai, atau tomat. 

Berbagai jenis tanaman sayur daun memang ada yang tidka tahan naungan.  Semisal slada, sawi dan bayam.  Oleh karena itu, sebaiknya sayur-sayur tersebut jangan dicampur dengan jenis tanaman bertajuk lebat.  Semisal jagung, pare dan terung.

Berbagai jenis tanaman  dapat mengeluarka zat alelopat.  Senyawa kimia ini bisa menghambat pertumbuhan tanaman yang berada di sekitarnya.  Semisal tanaman serai, dan akar wangi.  Jadi jangan sekali-kali menanam tumbuhan di dekat tanaman sayur.  Sebab hal ini bisa menghakibatkan tanaman sayur tak mau tumbuh.

Berbagai jenis tanaman mampu mengeluarkan zat aromatik yang tidak disuka hama.  Semisal aroma dari tanaman tomat tidak disukai oleh belalang yang gemar menyantap daun sawi, akar tanaman kenikir mengeluarkan zat yang bisa mengusir Nematoda (hama perusak akar),  Daun bawang mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh hama belalang pemangsa daun sami, slada.  Kondisi semacam itu bisa Anda manfaatkan sebagai salah satu metoda pengendalian hama secara alami.

Jenis tanaman sayur legum sangat baik jika hendak ditanam bebarengan dengan sayur daun.  Contohnya yaitu kacang tahan dengan slada atau sawi, buncis dengan sawi atau slada, kacang tanah dengan kailan atau kol.  Selain itu, tanaman legum juga cocok jika hendak ditanam bareng dengan sayur akar.  Sebab, tipe sayur akar itu termasuk rakus dalam menyerap unsur hara.  Jadi hara yang diperlukan bisa disuplai oleh tanaman sayur tipe legum.  Beranekaragam warna daun sayur bisa dipadukan dengan tanaman hias.  Semisal piterseli dengan bungan primula.

Nah, sekarang Anda tak perlu ragu menyantap sayur langsung dari kebun.  Selaman berkebun secara organis (orangtuaidaman.com).

Dipadu Dengan Tanam Gilir

Agah hasil kebun Anda memuaskan maka, sebaiknya cara tanam campur juga dipadukan dengan cara tanam gilir.  Umumnya urutan periode tanam yang dilakukan adalah sebagai berikut : Periode pertama lahan ditanami dengan sayur tipe daun, periode kedua sayur jenis buah, periode ketiga sayur jenis akar dan yang terkhir yaitu sayur kacang-kacangan.  Sayur legum bertugas memperbaiki kondisi lahan.



TAMAN DAN KEBUN KELUARGA


ANEKA SATWA KELANGENAN


YUK MELESTARIKAN


error: Content is protected !!