PERILAKU BURUK KUCING: DIPICU TRAUMA, TERLALU DIMANJA
ORANGTUA IDAMAN – Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pribahasa ini terasa pas menggambarkan problematika para cat lover dalam menghadapi kucingnya yang “bandel”.
Dewi Irianto, hobiis di Purwokerto, Jateng merasakan hal itu. Sebenarnya Dewi menyediakan ruang khusus berukuran 3 x 3 meter. Di tempat inilah seluruh koleksi kucingnya bakal ia biarkan bermain sepuasnya. Selain itu, ia pun memiliki beberapa kandang untuk tempat kucing menginap.
Walau berfasilitas lengkap, tapi tetap saja ada beberapa kucingnya yang bandel. Salah seekor diantaranya adalah Cici. Kucing ini kerap bermain di dekat kolam. Hingga badannya basah. Padahal kondisi seperti ini bisa memicu tumbuhnya jamur. Guna mengakalinya, Dewi meletakkan kursi panjang sebagai penghalang agar Cici tak bisa mencapai kolam.
Minum Blepotan
Ada pula kucing yang punya kebiasaan menjilati badannya. Bahkan kalau ia minuman, bagian leher selalu basah. Untuk mengatasi kucing yang seperti itu, Dewi memasang e-collar berbahan kain.
Trik serupa dilakoni pula oleh Gembong Satria Mahardhika, pemilik Mahardhika cattery di Purwokerto. Menurutnya kucing jangan terlalu sering dimasukkan ke kandang. Jika terlalu sering berada dalam kandang, kucing bisa stres. Akibatnya bukan tak mungkin, kucing ini berubah jadi lebih bandel.
Sementara itu menurut Hery dari Tulungagung, Jawa Timur, kucing bandel bisa terjadi karena mengalami ‘trauma’. Penyebabnya seperti sering dipukul dan lingkungan kandang kurang nyaman. “Semisal dalam satu tempat ada 2 ekor kucing. Jika salah seekor mendesis, berarti ia kurang merasa nyaman berada di sana,”ujar Hery.
Guna mengatasinya, kucing tersebut harus segera dipindahkan ke tempat lain. Bila perlu temani dengan kucing muda. Kalau kucing yang trauma tadi sudah mulai bermain lagi, berarti ia sudah mulai bisa melupakan perasaan traumatiknya.
Problem berbeda dihadapi oleh Rio Rasha Putra, pemilik De Spog Cattery di Solo, Jawa Tengah. Dia pernah memiliki kucing pemarah yang bernama Monello. Kucing itu sangat susah dimandikan dan susah makan.
Dia pun mengaku beberapa kali menemukan kucing berkarakter “sulit”. “Ada kucing yang datang ke tempat grooming saya, dia tidak mau dimandikan oleh orang lain. Jadi, yang memandikan harus pemiliknya. Terpaksa kami taruh kucing itu dan pemiliknya di suatu ruangan khusus,” kata Rio.
Persoalan hampir sama dihadapi oleh Anwar dari Kitten Park, Kebayoran, Jakarta. Seorang pelanggannya menitipkan kucing yang hanya mau makan dari mangkuk favoritnya. Anwar menuturkan, ketika ia menyodorkan pakan dalam mangkuk lain, kucing tersebut ogah menyantapnya.
Lantas Anwar kembali menarik mangkuk berisi cat food tersebut. Begitu seterusnya. Setiap kali dirinya menyodorkan mangkuk berisi makanan, setiap itu pula kucing tersebut menolak mentah-mentah tawarannya. Hingga akhirnya kucing tersebut mengeluarkan suara meong … meong … meong terus menurus tanpa henti. “Itu tandanya kucing tersebut lapar,” ujar Anwar.
Benar saja, begitu ia sodorkan lagi makanan tersebut, sontak si kucing langsung melahap isinya. Setelah kejadian itu, kucing tersebut tak lagi menolak makanan yang disodorkan oleh Anwar. Walaupun menggunakan mangkuk yang berbeda-beda.
Pentingkan Interaksi
Bagi Anwar, kucing yang terlalu dimanja oleh pemiliknya terkadang suka bertingkah terlalu kolokan. Karena dia tahu, pemiliknya pasti memberikan yang ia mau. Termasuk soal mangkuk makan tadi. “Makanya saya tanamkan ke kucing tadi. Kamu harus makan dengan mangkuk ini. Kalau enggak mau, kamu puasa,” ujarAnwar.
Perilaku “nyeleneh” diperlihatkan pula oleh kucing yang kurang berinteraksi dengan manusia. Itu sebabnya, Rio menyarankan agar pemilik kucing membiarkan hewan peliharaan mereka banyak bersosialisasi.
Hal senada diungkapkan oleh Gembong. Jika si Puss merasa dekat dengan pemilik dan anggota keluarga yang lain, ia mudah diajari dan penurut. Terbukti semua kucing milik Gembong sudah terbiasa pup di pasir. Bahkan ganti tempat minum dari mangkok ke nipple botol juga tak sulit. Itu petanda kucing mudah beradaptasi. Termasuk bila Anda menyodorkan cara minum yang berbeda.
Agar Kucing Tak Curi Makanan
Sebagian orang menganggap kucing adalah binatang yang kerap mencuri. Namun, menurut Bara, pemilik Belang Cattery, Ujungberung, Bandung, kucing justru tidak mau mencuri. Asalkan perutnya kenyang. Bahkan kucing tidak mau menyantap makanan yang tidak biasa dia konsumsi.
Bara pun mengingatkan, jika makanan Anda tdak mau dicuri oleh kucing, hindari memberinya makanan untuk manusia.“Dan kita (pemilik-red) harus selalu konsisten, jangan memberi makanan di luar makanan yang memang kita peruntukkan untuk kucing,” kata Bara.
Dengan cara selalu konsisten, hanya memberi cat food sejak berusia dua bulan, sampai saat ini kucing peliharaan Bara belum pernah mencuri makanan. Kucing-kucing peliharaan Bara hanya menganggap makanan yang tersaji di meja sebagai mainan semata. Jadi, mereka menjatuhkan makanan dan naik ke atas meja makan, semata-mata karena menganggap meja makan sebagai arena bermainnya.